Secangkir Kopi untuk menemani Menulis Sebagai Proses Belajar
Selamat malam Waktu Indonesia Bagian Klaten. Semoga senatiasa berbahagia, dalam keadaan sehat tak kurang suatu apa.
Kembali aktif di Steem adalah salah satu cara unruk mencoba kembali menata diri agar lebih kreatif. Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Semua itu menjadi sebuah konsekuensi dalam menjaga ritme kita mengelola akun yang sudah kita buat. Seperti halnya saya misalnya, sudah membuka akun sejak Maret 2018, mengalami pasang suurt dalam melakukan posting. Lama mengalami dorman, masa tidak aktif. Ini menjadi tanda bahwa menulis atau membuat konten di Steemit adalah sebagai sebuah proses belajar.
Saat ini saya berkesempatan membuat tulisan yang sedang Anda baca. Bisa jadi besok atau waktu berikutnya kembali non aktif. Saya tidak tahu apakah saya akan bisa menjaga konsistensi dalam menulis. Hanya memang kita perlu menguatkan tekad agar bisa terus bertahan. KIta perlu menjaga ritme dan kontinyunitas kita dalam mengelola akun.
Apa yang bisa kita lakukan?
Dalam proses balajar maka saya mencoba untuk terus mencari dan lalu menuangkan ide atau pemikiran dalam bentuk tulisan. Setidaknya ada beberapa hal kecil yang mungkin juga teman-teman lakukan salah satunmya seperti ilustrasi gambar yang Anda lihat. Secangkir kopi.
YA, SECANGKIR KOPI.
Kopi bisa dinikmati kapanpun. Ada sebagian teman yang minum kopi sebelum beraktivitas. Sebagian dari mereka merasa perlu minum kopi di kantin sebelum mengawali bekerja. Terkadang ada juga yang menyempatkan mampir di kedai atau kafe untuk sekadar memesan secangkir kopi. Setelah minum kopi mereka baru bisa bekerja dengan lebih baik. Tapi ingat lho ya, jangan sampai karena ngopi jadi terlambat bekerja ya...
Ada juga yang saat bekerja membutuhkan secangkir kopi. Tentu saja pekerjaan ini jangan sampai terkendala karena minum kopi lantas mengobrol terlalu lama sehingga menunda pekerjaan. Salah satunya adalah bagi para penulis, meskipun ada sebagian yang tidak minum kopi tapi minuman lain seperti teh, misalnya.
Minum kopi bisa jadi menjadi sebuah semacam ritual kecil untuk memulai aktivitas atau untuk merangsang kreativitas.
Bagi sebagian orang kopi memberi efek yang bagus untuk membangkitkan mood berkarya. Bahkan, ada orang yang sampai merasa ada yang kurang jika belum meneguk secangkir kopi. Rasa pahit sedikit asam dari kopi arabica atau robusta yang berpadu dengan gula memberi energi bagi kita untuk merangkai kata dan kemudian bisa menjadi sebuah tulisan yang siap di posting.
Kopi juga membuat kita bisa relatif terjaga sehingga kita tidak mengantuk. Kondisi terjaga ini membuat kita relatif kondusif untuk menulis. Kita bisa mencari ide dengan lebih baik dibandingkan jika kita sedang mengantuk, Dengan minum kopi yang di dalamnya terdapat kafein bisa membuat stimulasi agar kita tidak tertidur atau mengurangi rasa kantuk, meskipun kalau saatnya tumbang dan terlelap kita tak bisa menguasanya juga sih..
Pengaruh kafein pula biasa meningkatkan konsentrasi. Dengan konsentrasi yang lebih baik membuat kerja bisa lebih baik. Kerjaan beres, maka kita bisa lebih tenang dan melanjutkan aktivitas lain dengan lebih senang.
Bagi penikmat kopi tentu sadar bahwa kopi bisa menjadi teman dalam beraktivitas. Aroma kopi bisa membuat kita merasa lebih rileks. Bahkan, hal ini pula yang kemudian banyak produk parfum yang menjadikan aorma kopi sebagai salah satu varian yang diproduksi. Sehingga kita sering menjumpai banyak tempat atau ruang kerja yang menggunakan aroma kopi sebagai pengharumnya. Ini banyak dipilih oleh tempat-tempat pelayanan publik yang didatangi banyak orang seperti bank. Apakah anda pernah juga menemukan aroma kopi sebagai parfum ruangan atau parfum pewangi tubuh?
Nah, bagi penikmat kopi ini semakin memberi keyakinan bahwa kopi memberi efek yang bagus. Meski, kita juga harus menyadari agar konsumsi kopi tidak berlebihan. Semua selalu ada batasnya. Terlebih bagi penderita hipertensi yang akan langung terpengaruh tekanan darahnya. Kopi bisa memacu jantung lebih keras dan tentu jadi pertimbangan yang harus diperhitungkan bagi para penderita penyakit jantung. Jadi kita semua harus menyadarinya tanpa kehilangan kesempatan untuk menyerupt secangkir kopi.
Monggo, kopinya disruput dulu.....
Terima kasih telah berbagi bersama di sini