50% Payout to @steem.amal || Betterlife || The Diary Game || Minggu, 20 Juni 2021 || Silaturrahmi Pembawa Rizki

Assalamu'alaikum

Dear steemian, Diary Game ini sarana melatih diri bagi pemula di dunia steemit. Karena aku tak pernah kehabisan bahan untuk menulis kegiatan sehari - sehari sekaligus melatih konsistensi. Terima Kasih kepada senior - seniorku para penggagas Diary Game, dan Trims buat bang @hendrasusoh yang telah mengenalkan dunia baru ini padaku. Akhirnya, ku ucapkan selamat datang kepada para pembaca di Catatan Bro Rizki.

>>>

Minggu, 20 Juni 2021

Cuaca begitu cerah pagi ini dengan pancaran sinar surya yang begitu hangat, awan - awan pun tak kalah indah nya menghiasi langit yang birunya laksana cerminan laut. Debur pelan ombak membilas pantai menghasilkan buih - buih putih yang perlahan terhisap pasir, dan hanya meninggalkan bekas basah di pasir. Begitulah suasana pagiku di hari minggu ini, indah dan membekas dalam ingatan.

Ku putar lagu Sunday Best yang dipopulerkan oleh Surface di Smartphone. Sambil kunyanyikan dengan suara ala Iwan Fals.
Ay, feeling good, like I should
Went and took a walk around the neighbourhood
Feeling blessed, never stressed
Got that sunshine on my Sunday best (yeah)

WHK- Pasie Geuntheeng

Puas bermain - main dipantai akupun menuju warung Pak Keuchik Marta untuk melaksanakan rutinitas ngopi. Nongkrong sekitar satu jam disitu, aku pulang untuk mengambil perlengkapan, ransel yang sudah kuisi Notebook. Kupake celana training coklat dan kaos murah favoritku yang dari tadi kupakai yang bergambar Che Guevara, tokoh yang sangat kukagumi karena kesederhanaan dan penolakannya terhadap imperialisme dan kapitalisme walaupun secara ideologi aku bukanlah seorang penganut ajaran Marxisme.

Ngopi Bersama Che

Sekitar jam 10.30 WIB aku berangkat ke Blangpidie, karena memang ada janji dengan rekan - rekan Advokat Peradi dari Meulaboh yang akan berkunjung ke Abdya. Akupun melarikan motorku dengan kecepatan penuh menuju Wkwkland Coffe Shop. Tiba disana ternyata @pujiaman telah menunggu dengan seruputan kopinya, aku yang tergoda dengan seruputan itu tak bisa menahan diri untuk tidak memesan satu gelas. Kopi datang, akupun mulai menikmati dengan seruputan yang dipraktekkan @pujiaman tadi.

Sedang asik - asiknya aku menulis diary untuk hari sabtu, rekan kami yang dari Meulaboh menelpon puji dan menanyakan lokasi kami. Puji menjelaskan lokasi kami dengan sangat detail, sehingga kalau gak ketemu tempat nya rekanku dipastikan buta arah. Akhirnya sampailah rekan-rekanku Bang Ikhsan dan Putra ke Wkwkland Coffe Shop. Kubilang pada mereka kalo belom nyoba Kopi Hitam disini belum sempurna ke Blangpidie nya, akhirnya mereka pun memesannya.

Bareng Bang Ikhsan dan Putra

Jam setengah satu, kami berempat ditambah anak dan istri Bang Ikhsan berangkat ke Meukek, Aceh Selatan. Ceritanya ada kerabat Putra yang kebetulan memerlukan Advice hukum, dia mengajak kami sekalian untuk dikenalkan pada kerabatnya. Kesimpulan dari perbincangan kami adalah Kerabat Putra tertarik memakai jasa kami berempat.

Memang janji Allah tak pernah meleset, silaturahmi itu adalah salah satu dari banyak gerbang rezeki. Seperti sabda Nabi Muhammad.SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari ^[1] yang artinya "Barangsiapa ingin dilapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi."

Bacalah Dengan Nama Tuhan Mu

Tak terasa karena asyiknya berdiskusi, waktu pun berlalu begitu cepat. Matahari pun sudah ingin terbenam, kamipun berpamitan kepada tuan rumah. Putra yang bertugas sebagai supir kami mengendalikan si kuda besi dengan sangat hati-hati. Ditengah perjalanan tepat nya di Geuntheng Peulumat, Putra mengajak kami untuk minum kelapa muda sambil menikmati asrinya suasana di situ. Puas dengan pemandangan dan kelapa muda yang disuguhkan kami pun melanjutkan perjalanan ke Blangpidie.

Panorama Indah Geuntheeng Peulumat

Menuju Bumoe Sigupai

Kami melaksanakan kewajiban setiap muslim ketika sudah sampai di Wkwkland Coffe Shop yakni Shalat Maghrib. Selesai shalat kamipun memesan kopi dan mengobrol lagi sebentar. Akhirnya bang Ikhsan dan Putra berpamitan untuk lanjut lagi ke Meulaboh, karena besok pagi ada agenda yang harus mereka hadiri.

Aku kembali melanjutkan diaryku yang baru dua paragraf, @pujiaman pun ijin pulang kerumah sebentar. Sekitar sejam kemudian @pujiaman kembali dengan wajah yang segar, sedangkan aku masih terlihat lesu dan kuyu. Akhirnya klien yang sudah buat janji dengan kami akhirnya datang, dan kamipun mulai berbicara hal yang berkaitan dengan penanganan kasus nya. Pembicaraan itu ternyata menghabiskan waktuku sekitar dua jam, akhirnya mereka berpamitan dan @pujiaman pun ikutan dengan alasan ada kenduri di kampung.

Aku yang tinggal sendiri akhirnya berusaha menyelesaikan Diary Ku yang menceritakan keseharianku di hari sabtu. Nafsu masih ada untuk memperbaiki tulisan, namun badanku memberitahu sudah saatnya beristirahat. Akhirnya ku posting saja seperti adanya tanpa perbaikan yang berarti. Karena tidak ada kata maaf untuk inkonsistensi, tekatku sudah bulat untuk belajar konsisten lewat diary. Dengan berat hati ku masukkan notebook kedalam sarangnya dan dengan langkah gontai aku melangkah pulang.

Aku sangat menyukai ungkapan bang @hendrasusoh tentang malam dan akhirnya kumodifikasi ungkapan nya itu didalam diaryku seperti malam ini. Tak usah kau melawan malam, hakikatnya kau adalah makhluk siang, sehebat apapun kau, malam jualah sebagai pemenang.

Salam Literasi, Salam Konsistensi @rizkiblangpadangWassalamu'alaikum

<sup>______________________
1. Shahih Bukhari Muslim</sup>