The diary game 5 April 2024. Edisi Balek kampung

Ku Pacu sepeda motor ku dengan kecepatan maximal, sesekali aku menyalip kendaraan yang ada di depan ku. Truk-truk besar banyak berlalu lalang. Jam 15.30 sore aku berangkat dari rumah ku menuju ke kampung di kabupaten Pidie jaya. Setelah menerima surat izin jalan dari satuan, aku segera berangkat, pakaian ku telah di bawa oleh istri ku yang sudah berangkat 1 hari lebih awal dari diriku.

Blind spot
Sesekali motor ku masuk ke jalan yang berlubang, karena harus menghindari kendaraan yang berlawanan arah. 1 jam perjalanan aku tiba di saree, banyak satwa sejenis kera yang menunggu makanan pemberian dari pengendara motor atau mobil.

Kawanan kera

Saree
Cuaca yang panas masih menghiasi perjalanan ku kali ini. Wilayah saree yang notabene nya adalah pegunungan sudah tidak sejuk seperti 20 tahun yang lalu.. banyak hutan atau pohon kayu di tebang dialihfungsikan menjadi kebun warga.

Tak terasa perjalanan ku telah sampai di Sigli ibukota kabupaten Pidie, sudah banyak warga yang keluar untuk membeli takjil, terkadang di pasar-pasar tradisional di pinggir jalan bisa sampai macet akibat banyaknya kendaraan dan warga yang berbelanja.

Perjalanan ku pulang kali ini dengan rencana bisa berbuka puasa di rumah tidak kesampaian, dan aku pun harus berbuka puasa di pinggir jalan tepat di depan RSUD Pidie jaya. Setelah sampai dirumah mamak anak-anak ku sudah menunggu.

Kemudian aku pun membersihkan diri dan berpakaian terus ke mesjid Al Munawwarah untuk melaksanakan sholat isya dan tarawih..