The diary game 09 April 2024. Puasa ke 29
Berat rasanya untuk membuka mata ini. Rasa ngantuk yang masih melekat membuat enggan rasanya untuk bangun dari peraduan. Jam sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi. Aku di bangunkan oleh istriku. Ibu, anak dan istriku telah bangun duluan dan hampir selesai makan sahur. Segera aku pun ikut bergabung. Hari ini sudah masuk puasa ke 29, tak dirasa waktu begitu cepat, bulan ramadhan sesaat lagi akan meninggalkan kita semua. Bulan yang penuh rahmat dan magfirah. Setelah makan sahur dan sholat subuh aku dan istriku keluar menuju ke pasar Meureudu untuk berbelanja kebutuhan untuk lebaran.
Pedagang daging sapi
Jejeran para pedagang daging sapi mulai memadati jalan utama pasar. Harga daging untuk kali ini berkisar antara 180 ribu rupiah. Istriku pun hanya membeli 2 ekor ayam dan tulang rusuk sapi. Sampai dirumah kami pun menyiapkan bahan-bahan yang kiranya akan digunakan untuk memasak.
Kali ini kembali aku membagi tugas, istriku memasak ayam dan aku memasak sup iga sapi. Selesai dari situ aku pun pergi membawa Ibrahim untuk potong rambut. Dan di tempat tersebut pun banyak sekali anak-anak yang menunggu giliran untuk potong rambut.
Kedai pangkas
Dan tadi sore kegiatan dirumah kami lanjutkan dengan membersihkan loteng dan kusen dari debu yang menempel. Sampai waktu berbuka puasa tiba. Alhamdulillah tahun ini bisa melaksanakan puasa dengan lancar, dan Abdullah juga bisa ikut berpuasa sampai dengan hari ke 29 tanpa ada yang bolong. Hujan juga ikut turun membasahi bumi mulai dari Maghrib sampai dengan waktu isya. Rencananya nanti kalau tidak hujan lagi aku dan keluarga mau ikut meramaikan pawai takbiran di kampung.