The Diary Game, Minggu 30 April 2023 | hari terakhir berada di kampung halaman
Hallo steemiants semuanyaa…
Sudah lama saya tidak menceritakan keseharian saya di sini, kali ini saya akan menulis kembali keseharian yang mana sudah lama tertanam kembali, kala melihat postingan teman yang lain dengan asiknya menulis keseharian mereka masing-masing.
Kala pagi minggu tepatnya tgl 30 april masih berada di rumah, bangun lebih awal tidak seperti biasa, selesai sholat subuh perut rasa lapar sekali, masih sangat pagi melihat makanan di atas meja belum siap di hidang oleh ibu saya, dan sayapun pergi ke kede untuk membelinya, nasi guri yang di jual di kede ada yang harga Rp3.000 dan Rp5.000 atau setara dengan 1 Steem jika di hitung, setelah membeli makanan langsung saja saya duduk di kedai kopi yang ada di seunuddon, kedai legendaris pada masa iti, hanya ada ini sampai saat ini masih saja terbuka.
Menikmati secangkir kopi dan juga rokok surya sendirian di sana, tampa ada kawan dengan waktu yang masih pagi, hanya ada warga setempat yang tidak terlalu rame sekali, sambil menikmati secangkir kopi dan juga bermain hanphone, hampir 1 jam lebih saya duduk di kedai rasa lelah dengan bermain hanphone, mengambil keputusan untuk kembali ke rumah untuk istirahat sejenak.
Terbangun dengan melihat jam sudah pukul 12:30 wib, langsung mandi dan pergi ke mesjid abu kemala, selesai sholat saya di ajak oleh guru saya untuk meminum secangkir kopi di BABA KUPI yang berada di sebelahan mesjid abu keumala seunuddon, duduk bersama guru dan juga beberapa aparat desa.
Tepat jam 15:00wib duduk bersama guru dan juga beberapa aparat desa telah selesai, dengan kopi hitam yang sudah habis di atas meja hehe, akhirnya sayapun kembali lagi ke rumah, tidak terasa waktu sholat asar sudah tiba, dan sayapun memutuskan untuk sholat di rumah saja, setelah itu saya berkemas perlengkapan seperti baju dan juga beberapa peralatan yang nantinya akan saya bawa ke pesantren, selesai itu semuanya saya kembali keluar untuk memutar-mutar kampung halaman, di kala melihat di samping jalan ada buah palilak.
Sebutan buah palilak dalam bahasa indonesia, sedangkan di desa kami dengan sebutan buah cirih, batangnya hampir mirip dengan terarai dan hidupnya di rawa-rawa, namun jangan salah untuk buah palilak ini bisa di komsumsi juga, yang mana du dalamnya kalo buahnya masih kecil masih ada rasa-rasa manis gitu, namun jika sudah besar kepahitan di dalamnya mulai tumbuh, banyak sekali buah palilak ini di desa saya hehe.
Waktupun sudah mulai gelap kembali lagi ke rumah untuk sholat dan mandi, makan malam dulu bersama keluarga tercinta dan setelah itu saya berpamitan kepada ibu dan ayah saya, keberangkatan saya dari rumah menuju ke sp pante breuh untuk menunggu mobil jalanan, tepat jam 20:30 wib saya menaiki mobil L300 dan tibanya di bireun pukul 23:45wib.
Inilah diary saya hari ini semoga saja kalian suka dengan postingan diary saya ini, terima kasih untuk semuanya yang telah membaca postingan saya, salam dari saya @realworld23.
Follow twitter saya
https://twitter.com/amarmarjam/status/1653039395975602176?s=46&t=r311Uy3_q8MY6IFgcQECLw