The Diary Game 13 Mei 2021. Lebaran Hari Pertama yang Istimewa
Puasa tahun ini genap 30 hari, lebaran pun jadi istimewa khususnya buat saya, umumnya buat anak saya, karena lebaran tahun ini semua kumpul di Kota Bandung. Sebelum pademi melanda Indonesia lebaran tidak pernah komplit, anak-anak yang sudah berumah tangga membuat kesepakatan untuk bergantian menemani saya lebaran, setahun dengan saya, tahun depannya dengan mertua mereka.
Ada yang lebih istimewa, tahun ini putra bungsuku telah tinggal bersamaku, setelah tujuh tahun terpisah ikut Bapak dan Ibu sambungnya. Allah telah memberi anugrah terindah tahun ini untukku.
Lebaran Hari Pertama
Jam 03.00 WIB
Masih dalam kebiasaan sewaktu puasa pukul tiga pagi terbangun, kali ini bukan untuk sahur tapi, untuk persiapan solat Idul Fitri. Dari Masjid masih menggema takbir, walau suaranya tak sekeras malam hari. Sambil beres-beres rumah sisa kumpulan semalam bersama anak-anak, saya pun mengikuti takbir dengan senandung kecil.
Setelah semua beres, saya menghangatkan opor, sambal goreng ala Cirebon dan menu lain untuk sarapan sebelum solat eid, kemudian membangunkan mereka untuk segera solat subuh juga mandi besar sebagai sunah sebelum melaksana kan solat.
Jam 06.25 WIB
Kami sekeluarga bersiap ke Mesjid Nurul Iman yang terletak di dalam komplek. Aturan melaksanakan solat Eid sekarang disarankan dalam komplek masing-masing, untuk mencegah penyebaran covid.
Sebelum masuk area untuk solat, tersedia alat protokol kesehatan di depan area masuk. Syaf untuk solat pun telah ditandau dengan garis cat putih.
Pukul tujuh solat pun dilaksanakan, kemudian mendengarkan khutbah lebaran yang disampaikan oleh Dr.H. Yedi Purwanto M. Ag. Dosen Agama Islam Istitut Teknologi Bandung.
Selesai menunaikan solat Eid, kami tidak bersalaman secara langsung dengan warga, tetap besilahturahmi dengan menggunakan kode prokes. Kemudian kami pulang bersama warga yang lain ke rumah masing-masing.
Dalam syaf perempuan bersama putri, mantu dan cucuku
Suasana sebelum solat Eid di Masjid Nurul Iman Komplek Pratista
Jam 08.00 WIB
Sampai di rumah, kami mulai seru-seruan membuka bingkisan lebaran untuk yang tamat puasa, juga potong kue bolu lebaran. Ada yang kocak ketika memperlihatkan bolu lebaran. Cucuku berorak bahagia " Wow...Best Day" Kami pun tertawa melihat reaksi yang iya tunjukan.
Akhirnya bolu lebaran pun terpasang lilin, karena cucuku maksa ingin meniup lilin di atas bolu. Sebelum meniup lilin cucuku nyeletuk lagi " Alhamdulillah....Barakallah fii umrik "
Kami semua menjawab " Aamiin " .
Bolu Lebaran yang akhirnya dipasang lilin oleh cucuku
Ada yang membuat terharu di lebaran kali ini, selain dapat kumpul bersama yaitu lebaran kali ini jadi istimewa setelah tujuh tahun kami terpisah dari putra bungsu. Rasa syukur berulang kali keluar dari mulutku sampai-sampai putriku nyeletuk. " Mulai deh.... Mamah lebay" .
Segalanya sudah diatur oleh Sang Maha Pengatur dengan sempurna dalam I'dul Fitri kali ini untuk saya khususnya juga anak-anak. Kami dipersatukan dalam kemenangan yang indah.
Tiga putraku yang ganteng-ganteng :)
Jam 09.00 WIB
Acara selanjutnya mengunjungi kerabat juga Ibuku.
Suasana Jalan Kiaracondong padat merayap, bukan karena pasar tumpah yang setiap pagi bikin macet jalan. Kali ini yang membuat jalan padat merayap oleh orang-orang yang akan berziarah ke makam. Ada setengah jam untuk sampai ke rumah adikku, untuk menemui Ibu. Ngeri-ngeri sedap sih dalam kemacetan itu yang dipenuhi pejiarah yang berjalan kaki, semoga mereka dilindungi dari bahaya covid. Aamiin.
Tradisi Lebaran salah satunya adalah ziarah, tapi alangkah baiknya, dilakukan hari lain dari pada berjubel di jalan juga pemakaman. Tapi orang Indonesia itu unik dan sangat memegang teguh tradisi, seperti tradisi mudik juga ritual-ritual lebaran yang seharusnya dapat ditangguhkan.
Dalam kemacetan sempetin selfie :D
Jam 13.00 WIB
kami pun jalan pulang setelah, bersilahturami ke beberapa saudara. Lelah dan penat menyergapku sampai di rumah. setelah membersihakan badan dan berganti pakaian, tempat tidur ngajak rebahan. Tak terasa terbangun sore pukul enam belas itu pun rasa lelah belum tuntas lepas dari tubuhku.
Setelah beres-beres dan menghangatkan makan malam, saya pun kembali rebahan sambil menulis cerita lebaran pertama untuk steemit, sekaluan juga mendokumentasikan lebaran yang bagiku sangat istimewa.
Setelah posting diary ini, saya akan melanjutkan tidur dan berharap esok segar bugar untuk aktivitas lebaran hari kedua.
Selamat malam semuanya, sampai jumpa esok hari dengan cerita yang lain.
Selamat I'dul Fitri 1442 Hijriyah
Taqabalallahu Minna Wa Minkum
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Anroja
Terima kasih @steemcurator08 Juga kepada @anroja telah mendukung dan memberi support pada postingan ini 🙏
Selamat, Anda satu salah pemenang kontes yang diselenggarakan oleh Steem SEA, info lebih detail dapat anda peroleh dengan klik disini
Alhamdulillah, terima kasih @steem.sea atas kepercayaan dan dukungan kepada postingan saya ini. Ini menjadikan semangat buat saya untuk terus menulis di steemit komunitas Steem SEA
🙏🙏🙏