BETTERLIFE THE DIARY GAME // Kamis, 21 Desember 2023 : " Kumit Tuloe Dan Senja Yang Memukau "

Salam sejahtera sahabat @Steem.sea dimanapun kalian berada.
Harapan kita semua senantiasa dalam keadaan tidak kekurangan suatu hal apapun tentunya.

Alhamdulillah sekali pagi ini, saya dan istri lebih cepat kembali kerumah. Ya, hal itu bukannya tanpa sebab, itu semua karena jualan kami lebih cepat habis dari biasanya. Pukul 08. 30 wib nasi guri yang kami jajakan pagi ini telah habis tanpa sisa karena lebih cepat diserbu oleh pembeli. Namun, setelah istirahat sebentar, dan membereskan segala perlengkapan dagangan, pukul 09 pagi baru kami kembali kerumah.

Selesai sarapan pagi di warung sebelah, pagi ini saya belum mempunyai kegiatan lain. Nah, karena mengingat hal demikian, saya pun lebih leluasa santai di warung tersebut, dan menikmati waktu senggang ini dengan bersenda gurau bersama rekan-rekan disana sambil menikmati secangkir kopi bersama mereka.

Pukul 12 siang saya kembali kerumah dengan keadaan mata yang tak mampu menahan kantuk. Ya, usai berganti pakaian, tubuh langsung menuju kasur untuk berbaring dan menikmati tidur siang ini. Untung si kecil tengah disibukkan dengan permainannya di luar, kalau tidak, mungkin ia akan senantiasa datang mengusik dan menggangu kenyamanan ini dengan cara melompat-lompat di atas kasur seperti biasa.

Sekitar pukul 13.30 siang akhirnya saya terbangun dari kenyenyakan dan langsung menuju kekamar mandi, lalu menyegerakan diri untuk menunaikan shalat dhuhur 4 rakaat di kamar. Kemudian saya menikmati makan siang ala kadar untuk mengisi perut yang sejak dari tadi telah nyaring berbunyi, apalagi selepas tidur siang tadi, dan itu tentunya sudah menjadi tabiat tersendiri setiap kali bangun tidur, rasanya kita akan merasakan lapar.

Nah, karena selepas siang ini saya belum mempunyai kegiatan lain, saya juga tidak beranjak kemana-kemana dan hanya menghabiskan waktu dirumah saja. Ya, namun sore ini saya baru mempunyai tujuan untuk pergi kesawah guna mengusir serangan burung pipit yang saat ini melanda area persawahan milik kami dan sekitarannya.

Di rumah saya hanya menungu dan hanya menunggu waktu sore itu tiba. Namun, bosan tiba-tiba muncul kepermukaan, dan rasanya sungguh tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata. Ya, perasaan mulai campur aduk, lalu si kecil datang menghampiri dan mengajak bermain dengan permainannya. Saya langsung saja mengiyakan dan kami bermain sebentar, sebelum akhirnya permainan kami dihentikan oleh suara azan yang mulai terdengar dari meunasah-meunasah terdekat.

Nah, akhirnya sore itu datang setelah beberapa jam menunggu. Ya, namun sebelum menuju kesawah saya pun mempersiapkan ketapel dan juga amunisi untuk berperang disana melawan pasukan burung pipit yang saat ini tengah viral di sekitaran persawahan kampung kami. Sekitar pukul 05 sore saya akhirnya menuju area persawahan dan mulai memarkir kendaraan di samping jalan. Terlihat banyak sekali warga yang datang untuk memenuhi undangan " Kumit Tuloe" pada sore ini. Antusias masyarakat untuk menjaga padinya dari serangan burung pipit ternyata sudah turun tumurun selalu dilakukan sejak dari dulu, apa lagi saat ini tanaman padi milik kami semua disini sudah mulai bermunculan buah, jadi tentunya hal ini sangat-sangat disukai oleh yang namanya burung pipit tersebut.

Beberapa gambar pemandangan di sore hari ketika saya berada di area persawahan

Kemudian saya langsung berjalan kaki menuju area persawahan milik kami yang jaraknya sekitar 50 meter dari jalan. Nah, sesampai disana, saya pun ikut terpesona dengan keindahan senja pada sore ini. Matahari mulai menyilau pandangan saya dengan pancarannya, namun saya tidak bisa sepenuhnya menikmati suasana ini, mengingat hama burung pipit mulai menyerang dengan pasukannya yang tidak terhitung jumlahnya. Sesekali saya menyoraki dengan begitu kerasnya, dan disambut pula oleh beberapa orang warga di sebelah dengan lantunan seperti yang saya ucapkan juga.

Potret senja yang saya abadikan pada sore ini

Nah, setelah beberapa saat berlalu, saya juga masih berdiri dipinggiran sawah dan mulai kembali memperhatikan matahari yang terbenam. Lalu tiba-tiba dari atas langit bermunculan warna kuning kemerah-merehan yang cukup membuat saya terpukau dibuatnya. Saya pun langsung mengabadi moment ini dengan menggunakan kamera hp dan kemudian memfokuskan kembali pada pergerakan sekelompok hama burung pipit yang kembali berterbangan di atas lahan kepunyaan kami.

Hari mulai gelap setelah matahari terbenam di ufuk barat, dan saat ini keadaan mulai sedikit kondusif dari penyerangan hama burung-burung tersebut. Ya, setelah memastikan bahwa tidak ada lagi serangan yang datang, kemudian saya akhirnya kembali kerumah dan melaksanakan kewajiban shalat magrib di rumah dengan tenang.

Sekian diary singkat saya pada kesempatan kali ini, dan sampai bertemu kembali di lain kesempatan.
Dan ucapan terima kasih saya yang tidak terhingga kepada seluruh sahabat @Steem.sea dan juga tim yang bertugas yang telah berkenan untuk membaca diary singkat ini tentunya.🙏🙏

Wassalam...🙏🙏

@rahmadvirgosa