The Diary Game (1 September 2020); Mie Apayan

Hai Steemian

Mie Apayan Kuta Reuntang

Pagi ini saya mengalami hal yang menyedihkan. Seperti bisanya ba'da Shubuh saya sudah melaksanakan tugas sebagai bapak rumah tangga yang rajin dan baik hati. Saya menanak nasi di Magic Com yang sering disebut Younh Ma atau dalam bahasa Indonesianya mama muda. Setelah selesai bersih-bersih dan beres-beres rumah saya langsung menyiapkan sarapan untuk anak di Dayah. Ternyata....

Magic Com

Ternyata saya lupa menekan tombol cook pada magic com. Tentu saja isinya belum berubah menjadi nasi seperti harapan. Posisi tombol warm hanya berhasil merubah beras menjadi rendaman beras yang hangat.

Saya tidak habis akal, apalagi habis pikir. Langsung saya memanaskan sisa nasi semalam menggunakan sangku (kukus). Akhirnya masalah sarapan anak selesai walau meleset 3 menit.

Selanjutnya jam 8 kurang 1 menit saya masuk ke aplikasi ZOOM untuk mengikuti Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) dari Pusdiklat Jakarta. Saya tidak berani mengaktifkan kamera dan mikrofon. Hanya menggunakan handset mendengarkan pemaparan materi "Konsep Metodologi Pembelajaran yang disajikan oleh Dr. Siti Nasihatun, M.Pd. Beliau menjelaskan pengertian metodologi hingga perbedaan antara model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran secara rinci. Sungguh ilmu yang sangat bermanfaat bagi saya sebagai pendidik untuk dapat saya teraplan dan tularkan kepada yang lain.

Pasar Balee Canang

Saya terus mengikuti live streaming sambil berbelanja di pasar Balee Canang. Saya membeli ikan sepotong Rp 20.000,- setara 6.5 STEEM, sayur kentang Rp. 6.000,- setera 1.6 STEEM, dan setengah kilogram bawang merah Rp. 18.000,- setara 1.2 SBD.

Untuk buah-buahan saya membeli sekilo salak Sidempuan yang dijual Rp. 13.000,- setara 4 STEEM. Harga salak kali ini mengalami kenaikan yang drastis hingga 30% dari hari normal disebabkam oleh kelangkaan sesuai dengan prinsip ekonomi. Namun saya tetap tidak atau belum berniat mengganti profesi saya menjadi penjual salak untuk saat ini.

Salak Sidempuan

Selanjutnya saya langsung On The Way menuju sekolah. Di sana ternyata sudah hadir aneuk dara Firya Faiza (@radjata) sekaligus merangkap asisten saya di kesiswaan. Saya pikir kali ini datang untuk membantu saya. Ternyata kehadirannya kali ini untuk mengerkakam tugas Bahasa Arab. Saya tanya PR kenapa dibuat di sekolah, dengan santai ia menjawab "yaiyalah pak, kan belajar di rumah. Kebalikan dari biasanya belajar di sekolah PR buat di rumah". Saya berpikir dalam hati, ternyata lama-lama bersama saya virus lawaknya juga ketularan.

Ananda Lagi Kerjakan PRS (Pekerjaan Rumah Sekolah

Saya memantau perkembangan di ruang guru, ternyata saya ada janji bertemu dengan beberapa siswa bandel yang selama BDR (Belajar Dari Rumah) tidak mengerjakan tugas. Mereka melalui walikelas saya panggil untuk menghadap guna mengkonfirmasi masalah yang mereka hadapi untuk menemukan solusi terbaiknya.

Ternyata saat saya tiba mereka sudah bubar, karena saya yang terlambat hadir di sekolah hari ini. Namun ajudan saya para Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan sigap mengambil alih dan langsung melakukan pemetaan masalah dan memberikan solusi.

Bu Indah (calon steemian) melaporkan kepada saya bahwa mereka bukan tidak punya gawai atau paket internet. Mereka memang malas membuat tugas. Jadi langsung diberikan waktu untuk observasi oleh BK selama seminggu. Jika terulang lagi maka minggu depan giliran pemanggilan orang tua.

BK dan Walikelas

Selanjutnya saya mencarikan peserta untuk mengikuti lomba olimpiade komputer yang diadakan secara daring oleh FMIPA Unsyiah. Saya menunjuk Hafis Pratama Putra siswa kelas akhir yang selama ini aktif mengajarkan guru-guru untuk pembelajaran daring.

@yenniyunita Sang Legenda

Tidak lama berselang sekitar jam 12 saya dikunjungi veteran cantik di dunia steemit. Pasukan heboh smanli yang memiliki genre komedi seperti saya (kata orang). Dia adalah yeyen @yenniyunita yang jago MC dan nyanyi. Ia salah satu ibu persit yang aktif mengisi acara di KOREM Lilawangsa hingga KODAM Iskandar Muda.

Selesai membimbing @yenniyunita bergabung di komunitas Steem SEA. Saya langsung pulang. Ba'da Ashar saya kembali rutinitas beres-beres dan bersih-bersih rumah serta membawa burger langganan untuk anak di Dayah.

Memesan Mie Daging Kuah Bungkus

Jam 6 sore, saya mengantri Mie daging kuah dibungkus untuk istri tercinta. Saya menyesal hanya memesan satu bungkus, ternyata rasanya dahsyat... Tidak heran "Apayan" masak di 3 kuali sekaligus untuk mempercepat antrian. Menjelang azan Maghrib berkumandang baru orderan saya yang hanya sebungkus selesai disiapkan.

Demikian diary saya kemarin per tanggal 1 September 2020. Selama beberapa kati kedepan saya agak sedikit sibuk dengan PJJ, sehingga postingan saya tidak terlalu terjadwal seperti biasanya.

Terimakasih @anroja, @ernaerningsih, dan @nazarul yang selalu membimbing tanpa bosan.

Salam sukses semua stemian...