Assalamu'alaikum, halo sahabat stemian semua...

Hari ini puasa terakhir ya sahabat stemian. Sedih dan bahagia pasti kita rasakan semua. Sedih karena bulan penuh rahmat telah meninggalkan kita. Bahagia karena hari kemenangan sedang menyambut kita. Muda-mudahan kita masih di beri kesempatan untuk berjumpa kembali dengan ramadhan di tahun berikutnya. Tak perduli takdir berkata apa, Ramadhan berlalu hati pun kembali merindu.

Bangun sahur hari ini terasa lain. Semacam beban akan kehilangan. Saya yakin semua sahabat stemian merasakan hal yang sama.

Pagi-pagi sekali saya sudah di sibukkan dengan pekerjaan rumah. Dan hari ini kesibukan saya memang bertambah. Karena besok hari raya, jadi semua rasanya harus beres. Mulai dari mencuci, membersihkan rumah luar dalam, atas bawah, kiri kanan, depan belakang. Yah,..semua dibersihkan, mempersiapkan semua kebutuhan hari raya termasuk kue-kue kering khusus hari raya walau tak banyak.

Namun ada satu kue khusus yang posisinya tidak bisa tergantikan dengan kue-kue yang lain, yaitu timphan. Karena itu merupakan ciri khas kue lebaran orang Aceh, baik hari raya Aidil Fitri maupun hari raya Idul Adha. Di pagi hari raya, biasanya timphan yang akan dimakan terlebih dahulu, bukan kue yang lain. Jadi kalau tidak ada timphan rasanya kurang sreg, walaupun kue yang lain sudah tampil dengan berbagai macam rasa dan warna yang cantik. Timphan memang tidak bisa tergantikan...

Jam 10 pagi saya pergi kepasar beureughang untuk membeli bahan-bahan untuk membuat timphan. Tapi saya kecewa karena salah satu bahan dasarnya yaitu pisang Awak tidak ada lagi. Kalau orang Aceh bilang pisang Wak.

Setelah bertanya kesana kemari akhirnya dapat juga. Kemudian saya bawa pulang kerumah, setelah di kupas nampak bintik-bintik hitam yang sangat banyak, penuh dengan biji. Aduuh, gimana mo ngolahnya, bisa aja sih kita pilih dan kita buang bijinya satu persatu, tapi akan terbuang banyak waktu. Bisa juga kita ganti bahan dasar pisang dengan labu. Tapi saya lebih suka memakai pisang wak. Tiba-tiba saya teringat dengan kakak saya. Saya menelponnya untuk menanyakan apa dia sudah dapat pisang wak. Alhamdulillah ternyata dia punya banyak. Saya bergegas kerumahnya yang berjarak hanya beberapa ratus meter. Dua puluh menit kemudian saya sudah sampai di rumah lagi.

Dengan cekatan saya langsung membuat kue timphan. Hanya membutuhkan waktu lebih kurang dua jam untuk membuat timphan hingga masak...

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H Minal Aidhin Walfaidhin Mohon Ma'af Lahir dan Batin...