The Diary Game | 29 Januari 2023 | Sedikit Berbeda Hari Ini

in Steem SEA2 years ago
Assalamualaikum semua steemian, semoga selalu sehat, mudah rezeki dan bahagia...

••• TENTANG GIATKU •••
Pagi ini aku bangun sudah jelang siang. Karena semalam aku begadang hingga pukul tiga pagi. Alasan aku begadang untuk menemani Ruli yang datang ke Ecoton sudah lewat tengah malam. Kedatangannya membuat aku yang sudah bersiap tidur pun harus kembali bangun untuk sekedar duduk dan ngobrol tanpa ada topik khusus yang kami bahas. Semua mengalir saja sebagaimana obrolan warung kopi.

Seperti hari biasa, sebangun dari tidur aku bergegas ke dapur untuk memanaskan air guna meracik kopi. Tapi kali ini aku tidak meracik kopi yang lazim aku konsumsi, hari ini aku akan mencoba merasakan kopi jenis excelsa yang jarang ku temukan di daerah lain. Dari literatur yang ada, jenis kopi ini banyak ditemukan di Wonosobo, Wonosalam dan sebagian kecil di Sumatra.

Oya, kopi excelsa kali ini adalah pemberian Cak Amir yang ia ambil dari masyarakat dampingannya di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Tak berapa lama, air untuk menyeduh kopi pun sudah siap. Tiga sendok excelsa ku taruh dalam gelas sedang dengan sedikit gula. Dari seruput pertama aku dapat merasakan bahwa ada yang berbeda dari citarasa kopi jenis ini.

Masih dari literatur yang ada, memang pasar kopi di dunia lebih cendrung mengkonsumsi jenis robusta dan arabica dan hanya sekitar 10 persen saja excelsa diminati oleh pasar dunia.

Jarum jam bergerak pasti mengantar waktu menuju siang. Tepatnya sekitar jam 14.00 WIB. Karena belum makan, Ruli mengajakku untuk keluar sekalian mencari makan siang. Kami pun akhirnya memilih bakso untuk makan siang ini dan menyantapnya di lokasi. Persisnya di samping Indomaret, Desa Wringinanom. Selesai menyantap, satu bungkus juga kami bawa untuk Cak Sugi yang menunggu di Ecoton.

Langit tiba-tiba mendung dan tak berselang lama hujan pun turun jelang waktu ashar. Segelas excelsa lainnya pun kembali aku racik. Namun untuk teman minum, aku berinisiatif untuk membeli pukis hangat yang dijual tak jauh dari kantor Ecoton. Dalam hujan yang mulai mereda aku berkendara dan hanya dibalut oleh jas hujan setengah badan saja.

Sembari kami menikmati kopi sore jelang senja, dari arah depan kantor terlihat Aziz yang baru saja datang. Kata Ruli, malam ini Aziz ada agenda memberikan materi di Desa Iker Iker Geger atas undangan mahasiswa Airlangga yang sedang KKN. Itu jaraknya sekitar 18 Kilometer dari kantor. Setengah memaksa, aku dan Sugi diminta untuk ikut menemani Aziz. Ya, sekalian untuk jalan-jalan menikmati suasana malam.

Sedikit buru-buru aku dan Sugi mandi secara bergantian. Lima belas menit setelahnya kami pun sudah duduk manis dalam Innova yang disupiri oleh Aziz. Aku duduk di bangku tengah, sedangkan Sugi kuminta untuk duduk di depan. Tiga puluh menit berkendara kami pun tiba di lokasi, yakni di Kantor Desa Iker Iker. Suasana masih sepi.

Menunggu acara dimulai, Aziz mengajak kami sejenak menikmati kopi di Alfamart seberang kantor desa. Baru setengah gelas kopi kami habiskan, kami pun diminta bergabung karena acara akan dimulai. Malam masih lembab dan dingin setelah hujan mengguyur.***

Wassalamu'alaikum...

@pieasant_belajar sambil berjalan

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62943.85
ETH 2464.43
USDT 1.00
SBD 2.55