Hai everybody.

Jumpa lagi bersama anda dan aku sendiri, ada apa dengan hari ini?? mungkin banyak hal yang kita jalani untuk mengukir diary kita dengan hari-hari . ini bukan tentang apa yang kita lalui dan jalani, Tetapi bagaimana kita menghadapi situasi dengan kondisi dan pikiran maksimal, karena kisah atau Diary yang kita alami tidak selalu seperti yang kita pikirkan.😊

Ok kembali kepada kisah pada pukul 7.57, seperti biasa kamar mandi adalah target utama dengan handuk di bahu setiap pagi. Aku berharap mesin pompa air tidak mengulah dan mengubah suasana hati ku pagi ini. karena itu sangat menjengkelkan apa lagi saat sabun masih di wajah seperti beberapa hari lalu. Aku merasa semua aman-aman saja hingga aku selesai mandi, Aku segera ganti pakaian ku sambil menghidupkan MP3 dan memutarkan lagu balada dari Jane sahilatua &Franky sahilatua, aku pecinta lagu balada meski genre yang kumainkan justru sebaliknya.

Aku tidak bekerja dalam 10 hari kedelapan, mungkin saja lebih atau kurang aku belum tau kepastiannya, sedikit sulit memang dalam situasi ini. Buka lemari hanya mengambil buku catatan kerjaku, terkadang aku tertawa sendiri melihat isi yang ada di dalamnya dan berpikir kapan akan berakhir dengan hal ini. Aku hanya menyusun kembali yang telah berantakan, lalu menulis ulang ke buku yang lainnya.

Pekerjaan kecil telah siap. Sekarang sudah pukul 10.00 aku ada sedikit keperluan dengan temanku Edwin di desa Pante Beureune kecamatan Meurah Dua. Aku menuju kesana dengan sepeda motor beat warna hitam , hanya beberapa menit aku tiba disana. Edwin sedang membersihkan sangkar burung terucuk di dekat pohon bonsai miliknya. Edwin menyuruhku duduk di kursi bawah pohon rambutan, dia menuju ke dalam rumah mengambil kopi yang masih di dalam plastik lalu membawanya ke luar.

Minum kopi di rumah Edwin

Aku segera menuangkan kopi ke cangkir sambil menunggu temanku cuci tangan. Edwin selesai dengan kegiatannya dan kembali duduk bersama ku. Minum dulu "katanya", sambil minum kopi Edwin bercerita tentang apa yang ingin dia lakukan untuk awal tahun mendatang, ya ini adalah waktunya bertukar ide menurut ku. Edwin memiliki keahlian dalam beberapa bidang seni, aku memberikan masukan padanya saat itu hingga dia pun setuju dengan hal ide-ide itu. Selama ini toko yang menjadi tempat usahanya sedikit sepi karena berada di Beuracan kecamatan Meureudu, bukan tempat yang strategis untuk usaha stiker.

Kami cukup lama bercerita hingga aku pamit menjelang siang. Aku mengambil rokok Edwin Sebatang lalu segera berangkat ke undangan Maulid dirumah temanku. Aku sudah mulai lapar, entah gara-gara melihat banyak makanan , Ya pokoknya makan lah. Sambil makan bada yang menepuk bahuku, aku melihat kebelakang ternyata bocah bernama Muji. lalu dia duduk di samping ku, dia terus mengajak berbicara meski dia tidak bisa bicara.

Hidangan dirumah teman

Berjumpa dengan muji di acara maulid

Aku tidak bisa lama-lama karena sudah mendung sekali di luar sana, aku segera pulang dan tiba dirumah pukul 16.07. Segera shalat ashar terlebih dahulu. Usai shalat aku hanya berbaring di depan TV .

Opik yang baru saja tiba dengan memakai kaos komunitas steemSEA

kira-kira pukul 18.08 aku di telpon oleh temanku bernama mahdar Yang kini bekerja di tempat Pelabuhan ikan kota Meureudu. Aku mengajak Opik menemani ku kesana dengan sepeda motornya., beberapa saat Opik datang dengan menggunakan kaos komunitas steemSEA, lumayan keren, lalu kami segera ketempat mahdar bekerja. Mahdar memberikan kami dua ekor ikan tongkol saat itu. Aku dan Opik kembali kerumah setelah waktu Maghrib kira-kira pukul 19.27 kami sudah berada di tempat tinggal kami.

Ikan tongkol yang diberikan mahdar

---

📷 Picture	smartphone
Model	Vivo y30i
Android	OS_10.0
Oringinal picture	@nazarul
Location	aceh

---

Terimakasih kepada @steemcurator08 @inwi @anroja @ernaerningsih, @radjasalman @el-nailul @muzack1 @steem-indonesia @puncakbukit @steem.sea @green07 @curiesea

Ingin tau lebih tentang saya klik disini