The Diary Game -Better Life (Minggu,11 Juli 2021)

Hampir sepekan terakhir kondisi kesehatanku menurun. Hal tersebut membuat aku terpaksa melewatkan beberapa agenda penting dalam keseharianku. Sebut saja salah satunya adalah kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan pihak sekolah dalam rangka menyambut tahun pelajaran baru yang akan dimulai besok Senin tanggal 12 Juli 2021. Padahal awalnya aku begitu bersemangat menunggu pelaksanaan kegiatan ini. Apa daya ternyata pada akhirnya aku hanya bisa memantau saja via grup sekolah. Namun dibalik itu semua, aku tetap bersyukur dengam kondisi sekarang aku masih bisa beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh. Minimal pada saat kembali ke sekolah aku sudah lebih fit untuk melaksanakan tugas harianku. Bagaimanapun sehat adalah nomor satu.

Hari ini aku sudah tak sabar dan ingin sekali menghirup udara luar rumah. Namun gerimis telah lebih dulu menyambut pagi. Aku melirik jam dinding raksasa di belakangku. Sudah hampir jam 10 tapi cuaca masih menyisakan mendung dan matahari juga terkesan enggan menampakkan diri. Padahal aku sudah tak sabar ingin hang out sekedar makan siang di luar hari ini. Pak suami juga se-ide. Katanya " abis shalat zuhur aja keluarnya. Sebentar lagi juga terang kok". Dan benar saja, jelang azan zuhur cuaca sudah mulai terang. Sengatan sinar matahari juga perlahan mulai terasa.

Berhenti sejenak mengisi bahan bakar di SPBU pusat Kota Lhokseumawe

Tepat selesai shalat zuhur kami meluncur menuju arah pusat Kota Lhokseumawe. Tempat yang kami tuju tentu saja adalah warung nasi karena tujuan awalnya memang keluar makan siang. Melihat pak suami tak kunjung memarkirkan kendaraannya, aku memastikan kemana gerangan arah yang dituju. Jawab beliau,"kita mutar-mutar dulu." Mendengar hal tersebut aku hanya bisa senyum-senyum saja dari belakang. Ku nikmati saja.

Menikmati makan siang di kedai mie aceh. Disini kami melepas rindu dengan bapak penjual mi langganan yang sempat menghilang.

Kini kami telah berada di tempat yang kami pilihkan sebagai tempat makan siang. Tapi bukan warung nasi melainkan kedai mie aceh. Tak sengaja sambil lalu pak suami menangkap wajah sosok yang familiar di mata kami. Beliau adalah tukang mie favorit yang beberapa minggu ini "menghilang" dari tempat dia biasa berjualan. Sontak pak suami memarkirkan kereta dan berujar," nyopat neuh lagoe, hek long sitoet." Seolah kegirangan berjumpa dengan beliau kami lupa kalau tadi mencari nasi. Aku sendiri langsung memesan mie goreng. Pak suami yang tak tahan melewatkan makan siang berupa nasi bertanya apakah di situ juga di sediakan nasi atau tidak. Bapak penjual mie langganan kami tersebut malah berinisiatif membantu memesan nasi ayam geprek yang dijual beberapa toko selang dari tempat beliau jualan. Bapaknya baik budi🙏. Siang ini kami menikmati makan siang sambil ngobrol melepas kangen dengan beliau.

Hampir setengah 4 sore, kami pun beranjak pulang. Dalam perjalanan kami singgah mengisi bahan bakar di SPBU pusat kota. Kemudian tanpa jeda kami langsung tancap gas menuju rumah. Hingga malam harinya tanpa kegiatan istimewa lain, kami menutup kegiatan hari ini dan beristirahat menjemput mimpi.

Terlepas dari keluhan diawal paragraf di atas tadi, aku sangat bersyukur telah kembali sehat dan siap memulai aktifitasku di tempat kerja esok, insyaallah. Yang lebih membuatku senang adalah aku kembali bisa menorehkan catatan harianku disini, berbagi kisah bersama teman-teman stemians dalam "the diary game better life. Sukses buat kita bersama. Salam rindu😊

Terima kasih @anroja @ernaerningsih @radjasalman @nazarul @el-nailul @heriadi @inwi @puncakbukit atas segala bentuk dukungannya selama ini. Terima kasih juga seluruh teman-teman anggota komunitas steem SEA. Aku bangga dengan kebersamaan kita di komunitas ini.