The diary game, Minggu, 20 September 2020

Sahabat steemit semuanya dimanapun berada, salam sukses selalu buat anda semuanya...

Hari minggu merupakan hari libur dari kesibukan perkantoran. Saya memanfaatkan untuk berolahraga. Sayapun mengeluarkan sepeda dari garasi. Dengan peralatan lengkap sayapun mulai mengayuh sepeda dengan menempuh rute dari kompleks perumahan Gle Madat Ceudah ke Blangkarieng, kecamatan Nisam.

Rute ini memang jalanan memang datar, hal ini karena memudahkan saya dalam mengayuh sepeda. Sekitar satu jam saya bersepeda dengan menempuh jarak sekitar lima belas kilometer.

Sekitar jam 11.30 saya menghubungi @radjasalam mengajak dia untuk menikmati kopi di tempat biasanya. Cafe yang saya tuju ST Coffee yang terletak di Jalan Nasional tepatnya di desa Uteun Geulinggang, kecamatan Dewantara.

Tidak lama saya menunggu akhirnya dia datang.

---

Saya dan @radjasalman.

---

espresso susu minuman yang saya pesan.

Kami berdua berbicara tentang dunia steem terutama bagaimana cara menarik minat para anak muda yang baru bergabung dalam steemit. Sebenarnya hal ini tidak jadi masalah bagi beliau, karena beliau lebih dulu bergabung dengan dunia steem.

Sedangkan saya merupakan baru bergabung dengan dunia steem pada saat dunia steem sedang mengalami masa transisi. Harga steem mulai menurun, orang-orang yang telah sukses mulai meninggalkan dunia steem. Hanya orang-orang yang mempunyai rasa optimisme sangat tinggi merasakan bahwa harga steem akan kembali ke masa kejayaannya.

Sekitar satu jam tiga puluh menit kami saling tukar pikiran tentang dunia steem, serta rencana pertemuan dengan para steemians baru, walaupun dalam pandemi covid-19. Akhirnya kamipun membubarkan diri, beliau pulang ke rumahnya di cot murong, saya menuju ke pusat kota.

Saya ingin mencari beberapa keperluan sehari-hari serta ingin melihat para penjual tanaman hias yang berjualan di pusat kota Kruenggeukueh. Sebab saya mendengar dari para ibu yang tinggal di kompleks perumahan saya tinggal, harga keladi jenis tertentu yang biasanya dijual puluhan ribu saat ini harganya mencapai ratusan ribu rupiah.

Dengan harga yang sangat mahal memungkinkan saya untuk melepaskan koleksi beberapa tanaman hias yang saya punya. Tetapi saat ini tanaman hias tersebut terus mengalami perubahan harga, karena banyak pemburu keladi tersebut.

Saya melihat ada jenis keladi yang biasanya tumbuh dipinggir sungai kecil atau selokan saat saya masih bertugas di
salahsatu sekolah dasar di kecamatan Nibong.

---

salahsatu jenis keladi yang dijual.

Jenis keladi ini di rumah saya di desa Tambon Tunong dibiarkan tumbuh liar di samping rumah, tetapi di pasar di jual dengan harga Rp25.000,00 perpot.

Banyak sekali penjual tanaman hias yang mengelar dagangannya dari mulai jalan menuju pusat kota hingga Simpang ex pabrik Asean ( Jalan Ramai hingga ujung Jalan Mawar).

Sesudah selesai melihat-lihat para penjual bunga, sayapun kembali ke rumah yang ada di kompleks Perumahan Gle Madat.

Pada saat mengunjungi pasar saya melihat banyaknya orang yang tidak memakai masker bahkan tidak mematuhi aturan jaga jarak. Kota Kruenggeukueh hari memang sangat ramai dengan para pengunjung terutama yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari karena ini merupakan hari pekan.

Kami tergabung dalam tim Aceh Indonesia yang terdiri dari @anroja sebagai leader, @ernaerningsih, @p3di, @lord-geraldi dan saya sendiri sebagai anggota.

Terimakasih saya sampaikan kepada rekan steemit yang telah menyemangati saya untuk terus berkarya dalam diarygame season 2, spesial buat @radjasalman sang senior yang sering disapa dengan tuan guru oleh para pendatang baru, serta kepada @nazarul yang tak pernah mengenal lelah membimbing para steemians pendatang baru.

Salam hangat dari saya @muzack1