#club100 ❤️ || The Diary Game,3 Mei 2022 (Menghadiri khenduri pemakaman)
Khenduri pemakaman
Assalamualaikum sahabat steemians,
Bagaimana kabarnya semua?
Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Sebelum panjang lebar bercerita "Selamat menyambut hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin".
Sudah lama tidak bersua,hari ini kembali lagi dengan saya @muthmainnah. Pada kesempatan yang sangat indah ini saya ingin membagikan diary game saya dengan tema "menghadiri khenduri pemakaman" di hari lebaran yang ke 2.
Pagi-pagi sekali saya sudah membereskan semua pekerjaan rumah sehingga saya tidak ada beban ketika menghadiri khenduri pemakamannya. Setelah semuanya siap,saya pun langsung berangkat dengan ketiga anak-anak saya. Sampai di depan rumah orang tua,saya ragu apakah acara khendurinya sudah selesai atau belum karena dari jauh saya melihat suasananya sudah sangat sepi. Sambil menunggu, tiba-tiba ada juga yang baru hadir. Akhirnya saya pun langsung menuju ke pemakaman. Dan Alhamdulillah sampai disana tgk-tgk yang hadir baru memulai shamadiahnya.
Bersih-bersih
Sambil menunggu selesai shamadiahnya, kami mengambil waktu sedikit untuk bersih-bersih dedaunan kering yang sudah menumpuk diatas makam-makam.
Aghnia bersama tantenya
Kebetulan Sampai di pemakaman, Aghnia langsung disambut oleh tantenya.
Shamadiah untuk almarhum terlebih dahulu
InsyaaAllah dengan perantara shamadiah,doa dan shalawat kita bisa membuat mereka bahagia di alam kuburnya aamiin.
Menyantap hidangan khenduri
Setelah selesai berdoa, waktunya menyantap hidangan. Ya Allah limpahkanlah keberkahan ini kepada orang-orang yang membawa hidangan dan sampaikan juga kepada almarhum dan Almarhum yang diniatkannya.
Ngobrol dan istirahat sejenak
Alhamdulillah untuk semua nikmat dan karunia ini semoga Allah senantiasa menjadikan kita orang-orang yang bersyukur.
Setelah membereskan semua barang-barang di pemakaman,saya pun langsung pulang ke rumah orang tua. Disana saya istirahat sebentar karena setelah shalat dhuhur,kami ingin berkunjung ke tempat nenek di Matang Kuli. Setelah setahun yang lalu, akhirnya kali ini saya berkesempatan lagi untuk mengunjunginya.
Beberapa menit kemudian, saya bersama anak-anak pun langsung pamit pulang untuk siap-siap. Sampai di rumah, anak-anak langsung buru-buru untuk mandi karena sudah sangat lelah lari-larian bersama sepupunya. Sang suami sedang melaksanakan ibadah shalat dhuhur dan setelahnya beliau juga langsung siap-siap supaya tidak kesorean. Setelah siap semuanya,kami pun langsung siap untuk on the way. Perjalanan yang sangat melelahkan,satu motor dengan lima pasukan. Tidak hanya pinggang, hampir semua anggota tubuh pegal-pegal tak karuan apalagi harus memapah anak kedua saya yang mulai ketiduran.
Ya Allah yang maha kaya...!
Anugrahkanlah kepada kami sebuah mobil yang terbaik dalam ilmuMu kepada kami. Tidak ada daya dan upaya melainkan engkau maha kuasa diatas segalanya.
Matang Kuli
Setelah melewati beberapa jalan ,jembatan dan tikungan, akhirnya sampai juga di Matang Kuli untuk membelikan beberapa buah tangan yang akan dibawakan kesana.
Burung Rampineung
Setelah membeli semua barang yang dibutuhkan,kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju ke rumah nenek yang ada di Matang Keeh. Kami pun tiba disana dengan selamat. Dan burung Rampineung ini adalah pemandangan pertama yang kami lihat ketika sampai di rumah nenek. Burung yang malang dengan ekor yang sudah memendek dan sayap-sayap yang sudah terluka akibat kecilnya sangkar itu.
Pawang petasan
Kami pun langsung masuk ke dalam untuk bertemu dengan nenek yang sudah sangat tua. Jangan kan cucu, anaknya saja sudah tidak dikenalinya lagi. Semoga Allah sehatkan badannya dan Allah tetapkan imannya ketika ajal menjemput aamiin.
Anak-anak tidak ada yang masuk mereka lebih memilih petasan daripada harus duduk manis di dalam sambil minum teh manis dan sepotong kukis. Khawatir akan anak-anak yang ingin membakar petasan, akhirnya sang suami pun keluar untuk memberi pengarahan supaya petasan itu tidak membahayakan mereka.
Dirumah nenek di Matang Keeh
Hari pun semakin sore dan kami langsung buru-buru untuk pulang dan rencana mau mampir ke tempat saudara lain lagi. Kami pun langsung pulang,di tengah perjalanan hujan rintik-rintik mulai turun semakin ke depan semakin lebat dan akhirnya kami memilih untuk berhenti sejenak barangkali hujannya akan reda. Satu jam lebih kami menunggu,namun hujan tetap turun membasahi bumi. Dan dengan bermodalkan mantel kami langsung melanjutkan perjalanan lagi.
Dengan mengarungi air dibeberapa titik akhirnya kami sampai juga dirumah saudara kami. Suami saya langsung bergegas untuk melaksanakan ibadah shalat asar sedangkan saya bersama anak-anak sambil mencicipi kue hari raya. Setelah selesai melaksanakan shalat suami saya pun duduk bersama kami sambil ngobrol-ngobrol. Tidak lama kemudian azan magrib pun berkumandang dan saya juga masih bersama anak-anak,mau keluar juga tidak bisa karena hujan masih belum reda.
Setelah selesai shalat magrib kami pun dihidangkan beberapa menu makanan. Dengan keadaan terburu-buru kami pun langsung makan dan setelahnya langsung siap-siap untuk pamitan pulang. Sepanjang perjalanan kami pulang semuanya hujan lebat dan saya sampai basah kuyup karena tidak tahan jika terus bernaung di bawah mantel.
Dan Alhamdulillah kami pun sampai di rumah dengan selamat walaupun sedikit kedinginan tapi sudah di kediaman sendiri. Anak-anak langsung ganti pakaian dan tertidur pulas. Tidak lama kemudian saya pun mau beristirahat sedangkan suami keluar sebentar ke keudai kopi yang berada di samping rumah kami.
Demikianlah Diary saya hari ini. Terimakasih banyak untuk semua dukungan dan kunjungannya teman-teman. Semoga kita semua senantiasa dalam keberkahan dan kebahagiaan sampai selamanya aamiin.
Terimakasih banyak juga untuk;
@anroja,
@firyfaiz,
@radjasalman,
@el-nailul,
@mirzamg
#club100 ❤️
@muthmainnah
Description | Action |
---|---|
Plagiarism-Free | Yes |
Club | 100 |
Bot-Free | Yes |
Verified User | Yes |
Steemexclusive Tag | Yes |
Country Tag | Yes |
Delegator | 1200 SP |
Beneficiary Rewards | 10% |