BETTER LIFE- THE DIARY GAME (SELASA / 08-JUNI-2021). SANG PETANI DAN SI TANAMANNYA

Mentari bersinar seperti biasanya, para murid bergegas turun dari mesjid seusai melaksanakan ibadah solat subuh berjamaah, mereka turun dari mesjid dengan berhamburan inggin pulang kebilek ada yang melanjutkan tidur sejenak karena tidur malam mereka yang tak bercukupan bagi yang bergadang, dan ada pula yang masih duduk di mesjid untuk membaca al qur'an, ada pula yang sekedar ngobrol di koridor gang bangunan tempat mereka tinggal. Saya sendiri solat di bilek dikarenakan saya terbangun pas mereka wirit, saya pun bergegas pergi untuk berwuzu' dan melanjutkan bacaan waqiah di bilek sendiri.

Seusai melakukan kegiatan tersebut sayapun memutuskan untuk keluar dari bangunan rusunawa, saya melihat santri pada turun untuk melakukan muhadasah, muhadasah sendiri adalah berbicara dalam bahasa Arab atau bahasa Inggris berdua atau lebih, dikarenakan pada hari itu saya melihat santri sudah diturunkan oleh guru yang mengajar subuh mereka, disana ada yang sekedar berdiri saja ada pula yang bersemangat untuk bermuhadasah.

muhadasah

Selepas saya melihat semangat mereka dalam berbahasa asing saya teringat waktu saya santri dulu, kenangan yang sangat indah, saya pun melanjutkan aktifitas saya yaitu duduk di koperasi terapung sambil melihat mereka bermuhadasah, setelah usai bermuhadasah mereka pun pulang kebilek masing-masing.

suasana kantin terapung

Saat zuha tiba tepatnya jam 08:45 sudah saat nya bagi mereka untuk naik ngaji bersama guru nya masing-masing, namun dihari ini ada murid yang mengiftah kitab fathul muin' atau kitab I'anatut Talibin bersama guru besar kami Waled Nuruzzahri, untuk mengambil berkah, seperti biasa waled menyampaikan materinya dengan nada yang nyaring terdengar, saya yang sedang duduk dibilek mendengar suara beliau melalui spiker dengan terbawa suasana membuat saya mendapat sedikit ilmu dengan secara tak langsung.

Saking asyik nya saya mendengar suara waled saya dibangunkan oleh deringan telpon dari handphone saya, saya melihat panggilan masuk dari Ubayya seorang pimpinan dayah kami dan juga anak bungsu dari waled sendiri, dari telpon tersebut saya disuruh untuk menaburkan bubuk dolemit ke tanaman yang saya bersihkan kemarin, dan saya pun bangun dari keterpurukan kasurku, dan bergegas melakukan apa yang beliau suruh tadi.

Di jalan pas saya mau pergi untuk bekerja saya bertemu dengan kawan saya yaitu Kitu menanyakan akan bubuk dolemit tersebut, dan dia memberitahu saya akan letaknya, setelah mengambil barang itu, saya menaburkan disekeliling tanaman untuk membantu pertumbuhannya, mengingat akan Ubayya sendiri sangat terobsesi akan tanaman dan sangat gemar menanam pohon, demi menciptakan udara yang segar.

menabur dolemit disekitar tanaman

Saya di sadarkan dari penyuburan tanaman saya dengan suara azan zuhur, saya pun menghentikan aktifitas saya dan bergegas pulang kebilek untuk mandi dan melaksanakan ibada solat zuhur, saya pun melanjutkan istirahat siang saya di bilek baru untuk menyimpan tenaga buat bangun nanti.

Saya terkejut mendapat telpon dari @rizal17 menyuruh saya untuk mengambil barang kantin yang sudah dibeli olehnya di grosir terdekat, saya pun mangambil uang yang disimpan di dalam laci untuk menyerahkan uang belanjaan kantin, setelah sampai disana saya menyuruh orang sana untuk mengantar barang tersebut dengan becak karena barang yang banyak yang tak mungkin di bawa pulang pakek sepeda motor saya.

Suara azan asar pun tiba bertanda untuk melaksanakan ibadah wajib, saya pun mengambil air wuzu' dan pergi kemesjid untuk solat asar secara berjamaah, setelah itu saya pun melanjutkan aktifitas saya yaitu menjaga koperasi bagi murid yang inggin berbelanja.

suasana kantin terapung dan murid yang membeli

Saya teringat akan tanaman yang di beri pupuk tadi belum sempat di siram karena mengingat tak baik menyiram tanaman saat siang maka saya memutuskan untuk menyiram nya saat sore hari, saya juga menyempatkan waktu sejenak untuk berkunjung ke tempat peternakan kambing yang sedang di beri pakan oleh tgk Tu, dia sangat rajin dalam melakukan kegiatan yang telah di embankan kepadanya, di sana juga hadir sesosok guru yang juga menelihara kambing yaitu tgk khalek yang menamai anak kambingnya dengan nama kanan kiri, karena kambing nya ada 2 ekor.

suasana sore menjelang magrib

Sepulang dari sana saya pun disambut dengan suara azan magrib dari mesjid dayah kami, dan saya bergegas pulang untuk mandi dan menunaikan solat magrib. sekian yang dapat saya ceritakan hari ini.

---

@Murtaza97

---

📷 Picture	Smartphone
Model	OnePlus3
Android	9
Photographer	@murtaza97
Edit	Lightroom
Location	Aceh, Indonesia