The Diary Game (Better Life) 5 Mei 2022 : Silahturahmi Ke Tempat Sanak Saudara Saat Lebaran || 20% Payout To @steem.amal

Assalamu'alaikum, halo steemian's!
Gimana moment lebarannya tahun ini? Pasti nya menyenangkan ya, apalagi dapat berkumpul bersama keluarga, sanak saudara dan juga berlibur ke tempat yang menyenangkan, wahh betapa bahagianya.

Bangun tidur aku begegas ke kamar mandi lalu berwudhu', melaksanakan shalat subuh dan juga muraja'ah. Sekitar pukul 07.00 WIB aku menggosok baju dan bersiap-siap untuk pergi ke jeunib karena ada acara pesijuk khitanan, saudara dari pihak ayahku.

Sebelumnya ayah juga bercerita kepada wak wi bahwa kamis nanti kami hendak ke jeunib dan kebetulan juga beliau hendak ke samalanga menemui beberapa saudara nya dan juga mengunjungi saudaranya yang baru beberapa hari lalu meninggal dunia, jadi wak wi mengajak kami untuk pergi bersama dengan beliau. Sebelum berangkat ayah terlebih dahulu membeli beberapa aqua gelas untuk stok minuman kami diperjalanan nanti, ibu menyiapkan beberapa botol air dan juga cemilan.

Selanjutnya pukul 07.50 WIB wak wi dan istrinya beserta anak bungsunya datang kerumah ku, lalu kami pun pergi bersama menaiki mobil wak wi. Ditengah perjalanan ketika sampai dimatang kami membeli nagasari dan menikmati nya di mobil. Karena perasaan hendak buang air kecil timbul lalu kami pun berhenti disebuah SPBU, selanjutnya melanjutkan perjalanan lagi.

Sekitar pukul 10.05 WIB alhamdulillah kami sampai ketempat tujuan.

Suasana di jeunib yang sangat indah

Lalu berjalan menuju arah tuan rumah dan juga bersalaman. Banyak saudara lainnya juga yang sudah hadir disana, tamu-tamu pun banyak yang saling berdatangan seperti santri dari dayah tempat anaknya mengaji, masyarakat kampung setempat dan juga sanak saudara yang undang. Kemudian kami dihidangkan makanan dengan menu yang sangat mengunggah selera, btw aku enggak ambil foto menu makanannya guys karena tidak bermain HP saat itu.

Sambil menikmati makanannya salah seorang saudara ku bertanya "udah tamat sekolah?" tanya nya kepadaku. Aku menjawab "udah". Lalu dengan perasaan ragu dia kembali bertanya, kali ini kepada ibuku "udah kelas berapa sekolah" ibu menjawab "semester 2 kuliah" sontak beliau pun kaget seperti tak yakin bahwa aku adalah seorang mahasiswa, mungkin karena badan ku yang kecil mungil jadi beliau mengiranya bahwa aku masih smp, wkwk.

Proses acaranya berjalan lancar, dan diiringi dengan membaca dalail khairat. Setelah menyantap hidangan, aku dan ibu keluar dan ikut bergabung duduk dengan Ayah dan juga keluarga wak wi. Karena hendak pergi ke samalanga ketempat saudara wak wi lalu kami pun meminta izin untuk pamit. Baru beberapa puluh meter berjalan, kami melihat sebuah jembatan yang dibawahnya di aliri oleh air sungai yang mulai mengering, aku pun memotret moment² tersebut.

Foto ini diambil di jeunib, suasana air sungai yang mulai kering

Selajutnya kami ke samalanga melewati kota santri. Sebelum memasuki kota santri kami membeli buah untuk cemilan diperjalanan. Sawah yang ber hektar², kekayaan alam yang melimpah ruah membuat mata Indah melihatnya dan juga hati sejuk. Perhatian kami teralihkan dengan beberapa pekerja yang sedang memanen sawah menggunakan mesin pemanen padi,kami berhenti untuk melihat prosesnya. Mesin pemanen padi memang sangat membantu petani dalam memanen sawahnya, tetapi juga aku khawatir akan pekerjaan orang di pedesaan yang dimana biasanya ia bekerja memanen padi milik orang lain dan upahnya bisa untuk kebutuhan sehari harinya kini harus tergantikan dengan alat canggih itu, hmm ada sisi negatif ada sisi positif nya juga ya say.

Alat teknologi pertanian yang memiliki dampak positif dan negatif

Setelah sampai dirumah sodara wak wi kami pun beristirahat disana, karena sudah masuk waktu dzuhur aku dan ibu pun meminta izin untuk melaksanakan shalat dzuhur.

Sekitar pukul 14.40 WIB kami melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi saudara wak wi yang meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Selanjutnya pukul 18.00 WIB kami mengunjungi kakak wak wi yang ada di meureudu, tak berlama disana lalu kami pun balik menuju Lhokseumawe.

Sebelumnya wak wi telah memesan obat di blang blah deh untuk penyakit kolestrol dan juga darah tinggi beliau, katanya beliau ada dirumah abis magrib karena perjalanan yang masih jauh kami pun sampai disana diwaktu 'isya. Wak wi menuju kerumah tengku jual obat itu tapi beliau belum pulang juga, istrinya pun tidak bisa pastikan jam berapa beliau pulang. Karena perut sudah memiskol, kebetulan di samping ada warung mie aku pun meminta ayah untuk makan disitu. Sambil menunggu obatnya kami memesan mie goreng terlebih dahulu.

Sekitar pukul 21.10 WIB penjual obatnya datang, kemudian memberikan obatnya kepada wak wi dan juga menjelaskan tata cara penggunaan nya. Setelah selesai kami pun melanjutkan perjalanan.

Alhamdulilah sekitar pukul 23.15 WIB kami sampai, karena belum shalat 'isya aku pun bergegas berwudhu' lalu shalat 'isya. Maa syaa Allah perjalanan yang mengasyikkan dan juga melelehkan, apalagi seharian dalam mobil membuat kepala terasa pusing.

Sekitar pukul 00.05 WIB aku tidur, berharap esok masih diberi kesempatan untuk dapat beraktivitas seperti biasanya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Sekian aktivitas hari ini. Terimakasih karena telah berkunjung di diary yang sederhana ini.
@steemseacurator @steemcurator08 @steemitblog @anroja @ernaerningsih @radjasalman @nazarul @el-nailul @muzack1