The Diary Game (July 10, 2021) - Gedung Aceh Convention Hall Tidak Sesuai Harapan
Pertama Kali Vaksin
Pagi ini aku terbangun ketika alarm di hpku berdering begitu besar dan seketika mengejutkanku. Aku terbangun dalam keadaan lemas. Kutarikkan seluruh badanku ke atas (streching). Suara gemuruh sedikit terdengar di telingaku. Ketika kulihat keluar jendela, ternyata mendung sudah menunggu. Mempersiapkan Butiran-butiran hujan jatuh ke seluruh permukaan tempatku tinggal. Keadaan yang mendukung membuatku untuk tidur kembali, aku kembali menikmati suasana hujan di kasur. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan jam 10 pagi. Aku terbangun dan melanjutkan beberapa deadline harianku seperti: mengecek @steemit, mengecek email, mengecek pesan penting di wa dll.
Jam 11.00 aku segera bersiap-siap untuk vaksinasi di gedung Aceh Convention Hall. Gedung yang baru saja selesai dibangun tepat di depan kantor gubernur 2019 lalu. Gedung tersebut digunakan untuk kegiatan-kegiatan festival, wisuda, pesta dan kegiatan lain yang bersifat acara besar.
Dua hari sebelumnya aku sudah mendaftar untuk vaksin pertama melalui online. Setelah mandi, aku langsung menuju darusalam untuk membeli makan terlebih dahulu. Kata kawanku saat vaksin kita harus sudah makan terlebih dahulu agar ga goyang katanya, haha ada-ada saja. Aku makan terlebih dahulu. Makan pagi sekaligus makan siang. Maklum itu salah satu pertahanan hidup mahasiswa saat di perantauan.
Setelah makan, aku bergegas menuju gedung vaksin massal di Banda Aceh. Akan tetapi, sesampai disana waktu azan zuhur berkumandang dan aku terlebih dahulu shalat lagipun di depan gedung ACH terdapat mesjid sehingga aku memilih salat dulu agar lebih fresh saat mengantri vaksin.
Tiba-tiba turun hujan yang begitu deras. Aku teringat membawa mantel hujan yang kusimpan di dalam box kereta. Tanpa berlama-lama lagi, aku langsung menuju parkiran kereta yang kuparkirkan sebelumnya di luar pagar mesjid.
Kupakai jas hujan dan langsung menuju gedung ACH. Begitu indah arsitektur dan ornamen gedungnya. Aku sangat penasaran di dalamnya sebagus apa. Kumulai memasuki pintu depan yang tidak dijaga satpam dan langsung mengambil kursi antri tempat duduk. Aku tidak bertanya lagi ke petugas karena suasana lumayan ramai. Saat kulihat orang-orang mengambil kursi dan mulai antri akupun mengikutinya. Tak lama kemudian orang yang memasuki gedung membludak sampai membuat panitia kewalahan. Banyak yang protes terkait layanan dan manajemen panitia vaksin yang kurang bagus.
"Kenapa gak jelas kali antriannya ?" Tanya salah seorang disampingku ke semua orang yang mengantri.
"Sudah dari jam 10 pagi tadi kami antri tapi kok gajelas kaya gini antriannya pak ?" Sahut lagi seorang bapak dengan suara keras ke petugas.
Petugas yang berjaga tidak banyak hanya 2 orang yang kulihat, lainnya para tenaga kesehatan yang sibuk melayani vaksin di meja regis.
Aku hanya bisa terdiam dan mengamati keadaan yang begitu semraut. Interior di dalam gedung tidak seperti yang kubayangkan.
Sangat jauh dari dugaan. Mulai dari pintu masuk yang dikunci dengan ikatan kawat, plafon triplek yang bocor. Hampir semua plafon bocor meniriskan air ke lantai gedung. Belum lagi ada kaca yang pecah di bagian belakang gedung bahkan basement-nya pun kebanjiran. Tidak seperti gedung-gedung mewah biasanya yang terdapat ornamen dan ukiran-ukiran yang bagus di dalamnya. Tapi yasudahlah aku hanya bisa melihat dan mengambil beberapa gambar kerusakan gedung untuk kupublikasikan di media sosial @steemit agar semua orang tau bagaimana kualitas gedung ACH dibangun.
Aku mengantri mulai jam 1.30 siang hingga jam 3.30, hampir masuk waktu asar. Sebenarnya antri vaksin tidak lama. Hanya saja, saat antri registrasi dan ambil sertifikat yang butuh waktu lama.
Karena aku ke sana sendiri, tanpa menunggu lagi aku langsung pulang melewati pintu belakang gedung. Ditengah suasana hujan aku terus mengambil gambar-gambar disekitar gedung.
Dengan keadaan tenang akhirnya aku telah selesai vaksin pertama dan harus datang lagi 28 hari kemudian untuk vaksin yang kedua. Aku pulang menuju rumah kawanku di Rukoh untuk mengerjakan deadline disana. Saat malam sudah milai larut, suasana hening juga sejuk tanpa ada hujan lagi, aku pulang ke kost untuk beristirahat. Besok aku harus menyuci pakaian, membersihkan sepatu dan membersihkan helm. Semua kegiatan tersebut telah ku planingkan malam ini sebelum tidur.
Tetap semangat untuk semua teman-teman steemian khususnya di @steem.sea
Salam dari @muksalm99
Klo kata anak zaman now "proyeeekkk... "
Benar sekali bg. Karena kualitas di dalam gedung hana get sagai haha
waaahhh... ini gedung baru yaa? dimana letaknya?baru 5 tahun ngga pulang banda, nampaknya udah gak "gemilang" lagi yaa?
Iya buk @cicisaja selesai tahun 2019 lalu. Lokasinya tepat di depan kantor Gubernur.
Dari luar sih bagus, tapi kalo masuk kedalam dah gamood lagi kalo buat acara disana. Hehe
oohhh bekas gedung STM itu yaa, lhoo.. itu kan daerah gampang banjir, kok pake basement... hahahha, ini sih beda dari yang dulu direncanakan Alm. Mawardi Nurdin
iya buk. konsep untuk menghemat lahan, eh malah tergenang basementnya saat hujan. Saluran drainasenya tidak bagus
dari dulu daerah situ, hujan dikit aja langsung libur anak STM, makanya gedungnya terbengkalai sejak tahun 90-an, saya kirain bakalan diantisipasi dulu karena itu kan masuk kategori daerah yang rawan banjir.
Wallahualam, mungkin ada yang kurang waktu perencanaan dulu
Kalo kita lihat dari sisi luarnya, "woww, sangat indah nan menawan" . . . hmmm
Nyankeh hay 😅
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.