The Diary Game Season 3 // Friday, 26 March 2021 // SO BE PATIENT

Saat jemariku berdansa diatas gboard handphone OPPO A31 alias Opotalah yang kupegang saat ini, hujan turun dengan gemuruhnya di bumi desa Lampasi Engking yang kudiami. It is no bantah saat orang bilang Hujan adalah Rahmat dari Allah SWT. Meskipun buat orang yang mobilitasnya sering di outdoor turunnya hujan mungkin akan sedikit menghambat, namun suasana sejuknya akan selalu kita rindukan. Untuk Ngadem oke banget pastinya.Ngadem dari semua kepelikan ruwetnya dunia yang semakin gak keru-keruan. Jadi, jangan heran hujan akan selalu dinanti karena selain adem-nya itu tadi, memori sekuntum rindu akan selalu hadir disela bulir hujan yang turun membasahi bumi. Aleh Nyo pih nyan..Nye kadang hai!🤗🤗🤗

When my fingers danced on the of the OPPO A31 cellphone, aka Opotalah, which I was holding at the moment, it rained with a roar on the earth of Lampasi Engking village where I lived. It is no argue when people say Rain is a grace from Allah SWT. Even though for people whose mobility is often outdoors, the rain may be a bit hindering, but we will always miss its cool atmosphere. For cooling down, it is absolutely okay. Cooling down or Ngadem from all the intricacies of the complex world that is getting more chaotic (gak keru-keruan) So, don't be surprised that the rain will always be awaited because apart from the cool itself, the memory of a longing will always be present in the middle of the rain that falls on the earth.

Pagiku dimulai pada jam 6.15 hari ini. Itu jam ketika aku terjaga. Kepalaku masih rada keleyengan ketika aku akan bangkit dari kasur busa lapuk nan empuk ini. Kurebahkan tubuh mungil ini kembali sejenak diatas kasur. Tubuh sialan ini sudah meringkih sedih memang. Sendi-sendinya mulai berdenyut dan mengundang kernyit menahan sakit. Tidurku pun agak tidak teratur beberapa hari belakangan. Antusias untuk kembali beraktivitas sebagai steemian membuatku harus menyusup ke beberapa komunitas untuk menjajaki kemungkinan bisa survive di platform ini. Energi yang kuhabiskan lumayan melelahkan. Namun aku sadar sebagai steemian yang baru aktif kembali dengan akun baru, aku harus lebih banyak sabar saat "Kawe" yang kutambang ini belum "dichoh" oleh kakap kelas berat dengan power "ulala". Foto yang diatas bisa menunjukkan betapa agak kureng aku pagi ini.

My morning starts at 6.15 today. That's the clock when I'm awake. My head was still a bit sluggish when I was about to get up from this soft, weathered foam mattress. I lay this spare little body down back on the mattress. This damn body was writhing sad indeed. The joints began to throb and invite a frown in pain. My sleep has been a bit irregular in the past few days. My enthusiasm to return to my activities as a steemian made me have to infiltrate several communities to explore the possibility of surviving on this platform. The energy I spent on was quite tiring. But I realized that as a new steemian with a new account, I have to be more patient when the "Kawe", (mean : fishing rod) I have mined hasn't been "dichoh" (mean: bite)by a heavyweight snapper with the power of "ulala". The photo above can show how kind of cranky I was this morning.

Setelah kesadaraku sepenuhnya terjaga. Dua foto selfie diatas kuabadikan untuk keperluan postingan ini. Aku tidak berencana untuk sarapan. Otakku masih berputar untuk menelisik kembali apa yang harus kulakukan. Ya, sebagai seorang steemian aku merasa harus bergiat sesering mungkin disini. Aku telah menemukan"rumahku" di platform ini. Komunitas @steemsea telah menerima ku dengan sangat baik dan mengesankan. Sekarang adalah saatnya mencari komunitas lain untuk kugeluti sebagai penyaluran hobby. Aku suka bernyanyi. Dan kutemukan sebuah komunitas untuk dapat menyalurkan hobby ku ini. Jadinya, pagi tadi kuhabiskan untuk merekam video bernyanyi dan linknya bisa di cek disini https://steemit.com/hive-137433/@misterreza/music-for-steem-my-first-entry-singing-an-indonesian-song-yang-terdalam-by-noah-cover

After the awareness was taken care of. I took the two selfies above for the purposes of this post. I'm not planning on having breakfast. My brain is still spinning to rethink what to do. Yes, as a steemian I feel like I have to work as often as possible here. I have found "* my house *" on this platform. The @steemsea community has welcomed me very well and impressed me. Now is the time to look for other communities to engage in as a hobby. I like singing. And I found a community to be able to stream my hobby. So, this morning I spent recording a video of singing and the link can be checked here https://steemit.com/hive-137433/@misterreza/music-for-steem-my-first-entry-singing-an-indonesian-song- yang -inner-by-noah-cover

Postingan pada komunitas @musicforsteem itu kuselesaikan kurang lebih pada pukul 8.30 sekian WIB. Setelah jeda sejenak, aku mericek aplikasi game PES 2021 yang sangat kugemari. Rupanya sedang tidak bisa dimainkan. Lagi dalam proses maintenance. Iseng, aku membuka aplikasi WA. Nomor yang kutuju untuk kuhubungi adalah adik perempuan ku, Nadya yang tinggal di Karawaci Tangerang. Sudah lama juga aku tidak menghubunginya. Jadilah kami video call-an dan berbincang tentang beberapa hal remeh-temeh terkait keluarga. Selanjutnya untuk membunuh waktu sepi bacaan cerita silat karya sang maestro Asmaraman S Khoo Ping Hoo menjadi pilihan. Bacaan ini memang favoritku sejak usia remaja. Lelah mata, tertidur pulas aku di beberapa menit setelahnya.

finished posting to the @musicforsteem community at around 8.30 a.m. WIB. After a short pause, I picked up the PES 2021 game application that I really like. Apparently it can't be played. Again in the maintenance process. For fun, I opened the WA application. The number I dialed to call was my younger sister Nadya, who lives in Karawaci Tangerang. It's been a while since I last contacted her. Then we were on a video call and talk about some trivial things related to family. Furthermore, to kill the quiet time reading the silat story by maestro Asmaraman S Khoo Ping Hoo is an option. This reading has been my favorite since I was a teenager. Tired eyes, I was fast asleep in the next few minutes.

Satu-satunya hal yang sangat aku sesalkan hari ini adalah shalat Jum'at yang terlewatkan. Ini akibat nasib pria single akut yang sungguh terlalu. Sempat terbangun saat azan, namun aku terlalu lelah untuk bangkit dan menuju mesjid. Brat Meujen atau terlalu banyak jin jahat ditubuhku ini. Hadeeuh. Pukul 15.00 lewat aku terbangun, perut mulai berfikir untuk berbunyi. Namun sebelum dia kukuruyuk, aku sudah terlebih dahulu bangkit, cuci muka, lalu turun dan mengayuh motor MIO mungilku menuju warung. Sebungkus nasi komplit dengan lauknya kubawa pulang dan kusantap dengan jumawa..😂😂😂

The only thing I really regret today is the missed Friday prayers. This is due to the fate of an acute single man who is really too. I awared for a second at the call to prayer, but I was too tired to get up and head for the mosque. Brat Meujen or too many evil genies in my body. Hadeeuh. At 15.00 past I woke up, my stomach began to think to sound. But before it kukuruyuk (Sound of rooster that we used as a term of someone hubgry) , I had to get up first, wash my face, then get off and pedal my little MIO motorbike towards the shop. I brought a complete package of rice with side dishes and ate it happily..😂😂😂

Hujan, gitar, kopi, cemilan dan rokok adalah teman yang terbaik bagi Steemian jomblo sepertiku. Momen senja ini akan jadi awal yang baik untuk postingan @thediarygame hari ini, Jum'at, 26 Maret 2021. Hingga pukul 23.06 WIB, Aku masih berkutat dengan smartphone untuk menyelesaikan paragraf penutup ini. Tidak gampang memang untuk menjadi penulis yang tulisannya asik untuk dibaca. Tadi disela senja, aku sempat ngobrol lama via WA dengan @ewiendoes tentang banyak hal lucu mengundang tangis tentang dinamika Steemit ini. Kesimpulan yang kami sepakati adalah BERSABARLAH dan terus berupaya untuk mengembangkan diri. Ayo tetap semangat untuk lebih kreatif dalam apapun yang kita lakukan. Akhirul Kalam, terimakasih dari lubuk hati terdalam setiap komentar yang hadir di postingan ini. Teruntuk para curator yang telah melakukan pekerjaan hebat mereka, @steemcurator01 dan @steemcurator02. Demikian juga untuk braderku @nazarul dan @ewiendos, serta tak lupa spesial salam untuk admin komunitas @steemsea kawan @anroja. Selamat malam dan semoga hari kalian menyenangkan.

Rain, guitar, coffee, snacks and cigarettes are best friends for a single Steemian like me. This twilight moment will be a good start for today's @thediarygame post, Friday, March 26, 2021. Until 23.06 WIB, I'm still struggling with my smartphone to finish this closing paragraph. It's not easy to become a writer whose writing is fun to read. Earlier in the evening, I had a long chat via WA with @ewiendoes about many funny things that brought tears to the dynamics of Steemit. The conclusion that we agree on is BE PATIENT and keep trying to develop ourselves. Let's keep the spirit to be more creative in whatever we do. Last but not least, thank you from the bottom of my heart for every comment that comes to this post. To the curators who have done a great job, @ steemcurator01 and @ steemcurator02. Likewise for braderku @nazarul and @ewiendos, and I want to special greetings to the @steemsea community admin, friend @anroja. Good evening and have a nice day.

Ajun, Jum'at, 26 Maret 2021. Jam 23.30 WIB