50% payout untuk @steem.amal (The Diary Game) 20 Juni 2021, Kewajiban Sebagai Aparatur Desa

---

Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

Minggu, 20 Juni 2021

Suara alarm membuat mimpi saya buyar seketika, kesenangan dan kenyamanan yang telah saya rangkai runtuh ibarat gedung yang di hantam gempa 20 SR, saya bangkit dangan sedikit rasa malas perlahan beranjak menuju kamar mandi, setelah menyiapkan diri kemudian langsung memasuki mushalla untuk melaksanakan ibadah shalat subuh, usai menunaikan shalat lalu saya kembali ke kamar untuk melanjutkan istirahat karena tidak di adakan pengajian rutin ba'da subuh di sebabkan Ayahanda Abi memiliki halangan.

Kemudian saya mengisi waktu pagi untuk membaca beberapa postingan di dalam platform luar biasa ini sebagai penunjang untuk meningkatkan kualitas tulisan saya, karena saya sadar betul atas keterbatasan yang saya miliki sebagai pemula yang masih sangat membutuhkan dorongan dan juga pengetahuan, saya menghabiskan waktu 2 jam dari pukul 06:00 hingga pukul 08:00 pagi dalam mengkaji beberapa tulisan sambil menikmati secangkir kopi, juga saya menyempatkan untuk meninggalkan jejak komentar diantara postingan para steemian sebagai bentuk interaksi dalam membangun sebuah hubungan dan menjalin keakraban sesama para steemian.

Acara Peletakan batu Pertama Membangun Rumah

Sesuai dengan arahan dari Ayahanda Abi, pukul 08:00 kami mendapat undangan dari salah seorang warga dalam acara peletakan batu pertama pembangunan rumah, kami beserta beberapa dewan guru lainnya segera beranjak ke tempat tersebut yang hanya berjarak sekitar 20 M dari dayah, sesampai di sana di awali dengan pembacaan doa samadih dan di iringi dengan beberapa ritual seperti membakar menyan, dan juga peusijuk (tepung tawar) untuk memperoleh keberkahan, kemudian setelah semuanya usai lalu kami menikmati sarapan pagi yang telah di persiapkan.

Kemudian kami beranjak kembali ke dayah, setelah mengganti setelan lalu saya langsung menuju kantor desa untuk mempersiapkan rekap data pemilihan keusyik (Kades) yang insyaAllah akan kami laksanakan dalam waktu dekat, disini saya berperan sebagai pemain cadangan dalam struktur P2P, pada awalnya saya tidak termasuk dalam agenda tersebut, tentu itu bertolak belakang dengan jabatan saya sebagai Kadus, semua data yang di butuhkan tidak akan sempurna tanpa kepala lorong, maka setelah mereka bekerja dan tidak menemukan titik hasil, baru mereka sadari akan berapa pentingnya peran seorang Kadus dalam hal pendataan.

Berada di Kantor Desa

Ibarat peurlee ke payoeng oeh watee ujeun, peurlee keu ureung oeh ka tan meuho punca, it's okey... Tidak menjadi sebuah permasalahan bagi saya, dan sesuai dengan sumpah saya disaat pertama menjabat untuk selalu mengabdi dalam membangun desa, saya pun mempersiapkan semua data yang di butuhkan, sedikit mengeluarkan unek-unek saya kira tidak begitu pengaruh untuk di baca, dan tulisan ini tidak usah di ambil hati, takutnya hanya tersisa jantung sendirian meratapi nasip yang ditinggal hati, saya berada di hadapan komputer hingga waktu zuhur tiba.

Usai shalat, saya kembali ke dayah dan langsung memasuki kamar untuk istirahat, sebenarnya atas arahan dari P2K (Panitia Pemilihan Keusyik), data tersebut harus selesai hari ini (minggu - red), tapi bodoh amat, mereka harus mengikuti atura main dari saya bila memang ingin data tersebut selesai, tentu bukan dasar dari sifat dendam, hanya saja mengajarkan mereka agar lebih bijak dalam menghargai seseorang, oh bila pun sebagian kalian berpikir yang saya lakukan adalah jahat, mungkin di lain kesempatan saya akan mereview film joker agar kalian tau orang jahat berawal dari orang baik yang tersakiti, ah lupakan saja, saya kira tulisan ini hanya pembodohan yang tidak usah di tiru untuk di coba.

Mengikuti Rapat


Menikmati Makanan Usai Rapat Bersama Ayahanda Abi dan Dewan Guru Lainnya

Kembali dari alam peristirahatan, saya langsung melaksanakan ibadah shalat ashar, mengingat jam sudah menunjukkan pukul 18:20, kemudian setelah membersihkan diri di kamar mandi, saya bersiap-siap untuk melaksanakan ibadah shalat maghrib secara berjamaah, seperti biasa usai jamaah lalu kami beranjak ke balai masing-masing untuk mengikuti pengajian seperti biasa, tepat pukul 21:00 usai pengajian, saya meminta izin untuk tidak mengikuti jamaah isya di dayah karena harus segera beranjak ke surau untuk mengikuti rapat, namun Ayahanda Abi pun berniat mengikuti agenda yang sama, lalu kami sama-sama menuju ke sana dengan dua orang dewan guru lainnya yang juga tergabung dalam aparatur desa.

Sekian Kisah Saya Hari ini, Mohon Masukan dan Dukungan dari Steemian Semua

📷 Picture	Photography
Model	Redmi 4X
Android	10
Camera used	Handphone
Photographer	@mirzamg
Location	Aceh

hormat saya kepada : @anroja selaku admin steem sea

Terimakasih juga kepada :
@nazarul
@el-nailul
@radjasalman
@herimukti
@firyfaiz
@cicisaja
@ikhsan01 dan komunitas Asia Tenggara.

Best Regard @mirzamg