Assalamu'alaikum

Hello steemian tercinta di bulan Desember yang dingin ini. Apa kabarnya steemian semua di hari selasa ini? Semoga kabarnya baik dan sehat walafiat dan tidak kekurangan satu apapun. Alhamdulillah bersua lagi dengan @masniaty di platform hebat ini pada kisah the diary game bulan desember ini tepatnya hari selasa, 21 Desember 2021.

Dinginnya udara yang menusuk tulang dipagi ini serta hujan yang masih turun rintik-rintik membasahi bumi tidak menyurutkan semangatku untuk bangkit dari empuknya kasur dan hangatnya. Panggilan untuk menunaikan ibadah shalat subuh menjadi alasan utama untuk segera bangkit. Alhamdulillah aku masih bisa kembali dari alam mimpi menuju alam nyata. Puji syukur kepada sang pemilik kehidupan, aku masih diberikan kesempatan untuk menghirup kembali segarnya udara pagi dan beraktivitas kembali didunia yang penuh tipu-tipu ini.

Segera aku tunaikan shalat subuh dua rakaat. Kemudian seperti biasa menuju dapur menyiapkan sarapan pagi dan menjalani rutinitas pagi sebagai ibu rumah tangga melawan dinginnya udara pagi yang menusuk tulang. Alhamdulillah kini aku bisa kembali ke habitatku yaitu dapur tercinta setelah selama seminggu cuti dari segala rutinitas pekerjaan ibu rumah tangga karena mengikuti pelatihan di Bandung.

Kemudian aku lanjutkan dengan membereskan rumah, mandi dan sarapan menuju ke sekolah meskipun hujan masih turun dengan derasnya. ini memang sudah resiko menjadi abdi negara terpaksa sepatuku masukkan kedalam dalam bagasi sepeda motor supaya tidak basah. Al hasil aku bersandal jepit ria menembus dinginnya hujan menuju sekolah. Semoga dimusim hujan selanjutnya Toyota Alphard bisa menjadi teman setiaku menembus hujan menuju sekolah. Amiiin....

Sekarang ini adalah masa libur sekolah, siswa dan guru bisa menikmati liburannya tapi tidak dengan aku. Aku harus menyelesaikan rapor serta beberapa hal lainnya yang aku tinggalkan karena mengikuti pelatihan selama seminggu di Bandung. Syukur Alhamdulillah tidak berlaku finger print, jadi aku bisa datang agak telat dan pulang cepat.

Tepat jam 10 pagi, aku tiba di sekolah. Aku segera mengeprint rapor RDM kelasku dan membereskan beberapa hal lainnya. Kemudian aku lanjutkan dengan kunjungan sosial kerumah salah seorang guru disekolahku yang orang tuanya meninggal beberapa hari yang lalu. Rumahnya terletak dipinggir sawah dengan angin sepoi-sepoi yang membuat mata menjadi mengantuk. Nampak petani yang sedang membajak sawahnya dengan traktor.

Petani sedang menggarap sawah

---

Kami disambut hangat oleh tuan rumah serta disajikan makan siang setelah kami selesai samadiah. Tidak lupa juga dihidangkan Ranup atau sirih sebagaimana tradisi orang Aceh. Ranup menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari orang Aceh. Ranup dihidangkan untuk menyambut tamu, makanya tidak heran jika tarian untuk menyambut tamu di Aceh dikenal dengan sebutan tari Ranup lampuan.

Takziah ke rumah salah seorang guru yang orang tuanya meninggal

---

Ranup dihidangkan bersama dengan pinang dan kapur sirih. Ini menjadi ciri khas orang tua-tua Aceh pada zaman dahulu. Namun seiring perkembangan zaman dan teknologi tradisi ini mulai hilang, hanya diperkampungan dan daerah dusun saja yang tetap melanjutkan tradisi ini.

Ranup si gapu

---

Alhamdulillah tepat pukul satu siang, acara kunjungan selesai. Aku segera pulang ke rumah. Setelah shalat zhuhur, aku menjemput uwais dan bermain dengannya hingga azan shalat ashar berkumandang.

Tepat pukul 16.00 wib aku menunaikan ibadah shalat ashar dan membereskan rumah hingga menjelang azan magrib berkumandang. Malam harinya aku tidak beraktivitas banyak. Aku langsung menuju ke pulau kapuk menjemput mimpi setelah selesai shalat isya dan makan malam. Sebelum tidur aku sempatkan untuk mengambil hp dan merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah postingan di akun steemitku. Demikianlah kisah diaryku hari ini.

Aku ucapkan terimakasih banyak kepada steemian semuanya yang telah berkunjung dan membaca postinganku. Terima kasih tak terhingga atas dukungan @anroja @team @el-nailul @cicisaja @firyfaiz dan semua yang telah sudi berkunjung.

Salam hangat dari @masniaty