The diary game (2 desember 2020)steemCreated with Sketch.

in Steem SEA4 years ago

Pagi yang indah hari ini, seperti pagi - pagi
sebulumnya kusempatkan waktuku untuk
ngopi diwarkop terminal dia tidak lain adalah pemilik warung siBoy nama panggilan yang sering disapa oleh pelanggan.

Tidak lama kemudian, datanglah sahabatku yang kampung tidak begitu jauh
dia namanya Fauzan, setelah tegur sapa dan menawarkan dia ngopi diapun pun bercerita tentang kekalahannya dalam ajang pemilihan kepala desa.

Aku pun memberi semangat kepada dia,
ini namanya ajang pemilihan pasti ada yang kalah menang kamu harus berlapang
dada, sambil kuminum kopi diapun terus bercerita dengan wajah seorang audisi yang kalah, sudahlah ... terimalah kenyataan ini.

IMG_20201204_143717.JPG
bersama sahabat yang kecewa

Waktu begitu cepat berlalu, jam menunjukkan 9.00 , telpon dalam saku berbunyi ternyata kawan ku yang bernama Nazar mengajak aku pergi kekota.Lansung saja aku pamit dari warkop terminal dan pamit meninggalkan Fauzan
sahabat saya.

Sesampainya aku didepan rumah Nazar,
kami lansung saja berangkat kekota.
Dalam perjalanan kami Nazar yang humoris
bercerita masa dulu kami, hingga membuatku tertawa terbahak bahak.
Tak terasa kami pun tiba dikota kabupaten kami.

Wah....!!! Rame kali Zar hari ini ada apa..?
tanya ku padanya Nazar, oya ini ken hari pekan kecamatan tepatnya hari Rabu jawabnya. Lansung saja aku pergi ketempat pasar murah dan bedesakan sesama pembeli lainnya.

IMG_20201204_143801.JPG
pasar murah dikotaku

Waktupun tak terasa berjalan begitu cepat
jam menunjukkan 10.10, ku ajak Nazar balik dan lansung kami pulang. Sampailah kerumah Nazar, dan akupun lansung ketempat kerja untuk membuka kios pangkas ku.

Pasien pangkas telah menunggu dengan
belasan menit diwarung sebelah kiosku, tidak ada basa basi lagi kuhidupkan mesin pangkas dan kutata rambut mereka dengan penuh gaya dan trendi hingga mereka puas
dengan gaya mereka masing masing.

Bilal dimesjid sudah mulai mengumandangkan azan dhuhur, jam menunjukkan 13.15. langganan pangkasku satu tersisa belum kurapikan rambutnya, dengan nada yang rendah kuajak lansung dia naik keatas kursi pangkas tanpa membuang buang waktu lagi.

Semuanya sudah selesai kukerjakan dengan tulus hati saat aku pulang ke
rumah untuk makan siang beserta shalat dhuhur, istri dan anakku sudah menunggu didepan pintu. Senyuman manis buah hatiku membuat diriku bergairah lagi.

Dengan khusuk kumenunaikan ibadah shalat dhuhur dan makan siang pun sudah
disajikan diatas meja makan, Dengan menu
olahan oleh ibu dari anakku yang tanpa diragukan lagi kelezatan masakannya hingga membuatku lahap memakannya.

Jam didinding telah menunjukkan 14.30,
saat balek lagi ketempat kerja. Istri memanggil aku lagi, ada apa tanyaku padanya, tolong belikan bagian mesin jahit ini, sambil dia menunjukkan bagian yang rusak.

IMG_20201204_143905.JPG
peralatan mesinjahit istriku

Motorku yang sudah siap lansung saja tancap gas dengan hati hati, ditempat pangkas pun dua langganan sudah menunggu. Lansung saja kukerjakan tugasku dengan sempurna, ditambah lagi
dengan langganan yang lainnya.

Waktuku hari ini begitu sempit, tidak aku rasakan jam sudah menunjukkan 17.45.
Azan asar yang kudengarkan lewat begitu saja, aku harus segera menutup kiosku dan harus berburu waktu untuk melaksanakan shalatku yg tertinggal.

Sort:  
 4 years ago 

Seharusnya saya juga harus hadir di pekan rabu
Berbelanja perlengkapan rumah

 4 years ago 

This post has been rewarded by @steemcurator08 with support from the Steem Community Curation Project.

Follow @steemitblog to get info about Steemit and the contest.

Anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 64432.28
ETH 2648.26
USDT 1.00
SBD 2.78