The Diary Game Season 3, 5 Juni 2021,~ Cerita di Hari Sabtu~ 20% for steem.amal

Hy steemian, sudah lumayan lama aku tidak memposting diaryku, maka hari ini aku akan memposting cerita tentang kegiatanku di hari sabtu kemarin, selamat membaca😁

aku bangun dan sholat subuh, setelah itu aku ke dapur nenekku dan melihat beliau sedang sarapan. Ketika aku balik ke ruang tengah aku melihat Fatih keponakanku sedang membuka lemari piring, ia memegang sendok dan centong yang dia ambil dari lemari piring, untungnya tak ada piring yang dia pecahkan. Berharap agar dia tak bisa lagi membuka lemari tersebut aku pun membuat kunci lemari dari papan berukuran dua jari yang dipakukan pas disepan pintu lemari.

Aku siap-siap untuk ke SMP Negeri 5 Bandar Baru untuk mengambil surat hasil penelitian. Dalam seminggu ini aku datang ke SMP untuk melakukan penelitian skripsi. Sedikit aku ceritakan tentang pengalamanku berada di SMPN 5 Bandar Baru, aku mengambil sampel di kelas VII² dengan materi Penyajian Data pada mata pelajaran matematika, saat memasuki materi tentang diagram lingkaran aku menyiapkan penggaris, busur dan uang logam lima ratusan untuk persiapan mereka menggambar diagram pada LKPD yang sudah kusiapkan dan diakhir pembelajaran para siswa mengumpulkan kembali alat-alat yang sudah ku bagikan tanpa ada yang hilang atau tidak dikembalikan satupun, kejujuran mereka menjadi nilai plus tersendiri bagiku. Dan guru-guru disitupun sangat ramah-ramah mereka tidak membeda-bedakan antara senior dan anak bawang sepertiku😅.

Hari Sabtu kemarin adalah hari terakhir sekolah sebelum memasuki ujian di hari Senin. Maka tidak ada kegiatan pembelajaran di kelas karena guru dan siswa sibuk bergotong royong untuk persiapan ujian. Karena sedang dalam masa pendemi, dinas terkait membatasi banyaknya siswa yang mengikuti ujian dalam satu ruang, yaitu tidak boleh melebihi 20 orang siswa dan harus dengan protkes yang ketat. Maka dari itu pihak sekolah pun mempersiapkan segalanya seperti peraturan yang disampaikan oleh dinas.

Sudah waktunya untuk pulang, namun aku dan Raudhah tidak pulang dulu karena ingin ke Sigli untuk mengambil plat motor Raudhah di Samsat Sigli. Karena sama-sama ingin Mie Ayam saat di Berenuen kami singgah di Bakso Solo untuk makan Mie Ayam. Setelah makan Mie Ayam aku menyadari jika aku belum mengambil uang di ATM, untung saja Raudhah membawa uang lebih dan cukup untuk membayar seporsi Mie Ayam dan minuman yang kupesan. Setelah keluar dari warung bakso aku mengatakan ke Raudhah untuk berhenti di ATM BSI terdekat, di Beureunuen ada sekitar 4 ATM BSI yang aku coba untuk singgahi tapi semuanya sedang tidak bisa tarik tunai. Kami pun melanjutkan perjalanan ke kantor Samsat Pidie yang ada di Tijue dan ternyata kantornya tutup. Ternyata kami dibohongi oleh google yang mengatakan bahwa kantor Samsat Pidie dibuka di hari sabtu. Di perjalanan pulang kami masih mencoba untuk singgah di ATM BSI yang ada di seputaran Tijue-Bereunuen, namun semuanya memiliki permasalahan yang sama yaitu tidak bisa tarik tunai. Kami pun memutuskan untuk sholat dzuhur dulu di SPBU keumangan, Beureunuen. Setelah sholat aku mentransfer uang dari Mobile banking di Hpku ke rekening Bank Acehku karena aku harus membayar uang Raudhah agar dia bisa membeli pesanan dari Bu Ratna yaitu membeli Jibab, akupun memerlukan uang agar bisa membeli pesanan nenekku untuk membeli kain baju di Beureunuen. Setelah berhasil mengambil uang di ATM bank aceh, kami membeli pesanan Bu Ratna dan nenekku kemudian Raudhah mengantarku pulang.

Sekian ceritaku, terimakasih sudah membaca😁 jangan lupa dukungannya😁.