The Diary Game Season 3, 08 Agustus 2021, Suka Duka jadi Mahasiswi. [10% payout for steem amal]

Banyak orang mengatakan setelah sidang skripsi akan bisa tidur nyenyak, ternyata setelah sidang pun aku masih belum bisa untuk tidur nyenyak, mungkin setelah wisuda nanti barulah aku bisa benar-benar tertidur nyenyak.
Perjuangan memperoleh gelar sarjana tidak berakhir dengan sidang skripsi, masih ada beban revisi yang masih membebani.
Revisi masukan-masukan dari panitia sidang skripsi membuat aku terbangun lagi, tertidur lagi, bangun lagi, tidur lagi dan begitu seterusnya.
Saat terfikir tentang revisi dan ada yang bisa aku kerjakan maka saat itu juga aku langsung mengerjakannya, namun ketika pikiran sedang macet aku melanjutkan tidurku kembali. Tak jarang aku tertidur di depan laptop yang masih menyala.
Hari ini aku terbangun jam

Jam 3 dini hari aku bangun untuk merevisi lagi aku ingin revisian ini cepat selesai, namun aku masih terjebak di permasalahan yang sama, lalu aku tidur lagi, matakupun dengan mudahnya diajak kerja sama untuk terpejam.

Aku bangun kesiangan, tanpa berpikir panjang aku langsung menuju kamar mandi untuk wudhu dan setelah itu aku sholat.

Usai sholat aku menyuci beberapa pakaianku, kemudian menjemurnya.
Setelah bersih-bersih aku istirahat sebentar. Sambil istirahat aku melihat-lihat sosial mediaku, di instagram sedang ada ikoy-ikoyan yang dilakukan oleh pebisnis arief muhammad. Tren ikoy-ikoyan adalah salah satu cara berbagi yang dilakukan oleh arief muhammad kepada pada followersnya, mungkin itu juga strategi marketing yang dilakukan oleh pebisnis arief muhammad.
Kalo bisa dapat uang dengan ikut ikoy-ikoyannya arief muhammad lumayan juga pikirku. Ada yang bilang pengen nasi padang aja di transfer 500 ribu sama arief muhammad, aku juga pengen coba ikut, aku bilang pengen makan enak karena bosan sama nasi padang, tapi sampe malam aku tunggu balasannya ngk dapat-dapat🤣. Emang belum rejeki.

Ngomong-ngomong nasi padang, aku dan Devi sudah lumayan bosan dengan nasi padang. Semenjak pindah ke kos baru kami sudah terlalu sering makan nasi padang karena di kos baru ini kami tidak memiliki peralatan masak, jadinya kami lebih sering membeli makanan di luar. Di daerah Darussalam memang makanan yang dijual kalo bukan nasi padang, ya nasi uduk. Sudah beberapa hari ini aku tidak menghabiskan nasi yang sudah aku beli karena bosan dengan menu itu-itu saja. Aku merindukan masakan rumahan🤤.

Siang ini kami akan keluar mencari makan siang, Devi menyarankan untuk mendatangi 'warung nyak syik' yang ada di Lamgugob, katanya disitu tersedia makanan rumahan. Sebelumnya aku belum pernah makan disitu, dan ketika kami sampai di situ ternyata warung tersebut tutup, selain memutar arah kami juga memutar otak lagi memikirkan rumah makan mana lagi yang akan kami datangi.

Setelah berfikir panjang, kami memilih untuk makan nasi uduk yang ada di sekitaran Rukoh, dan lagi-lagi aku tidak sanggup menghabiskan makanannya.

Setelah makan Devi mengatakan ingin pergi ke warkop, aku mengantarnya pergi ke warkop dan motornya aku pakai untuk pergi kos Rahmatan.
Ternyata Rahmatan sedang berada di Pasar Aceh, lalu aku menunggu Rahmatan pulang dengan mengobrol bersama temannya. Sekitar setengah jam aku berada disitu Rahmatan pun pulang dengan membawa seplastik gorengan, lalu kami makan gorengan bersama-sama.

(keripik kaca dan jus nenas campur jeruk yang dihidangkan oleh Hayu)

Setelah sholat ashar aku mengajak Rahmatan untuk bersilaturrahmi kerumah Hayu, teman se-unit ku di kampus, Hayu dan Rahmatan juga saling kenal karena dulu saat aku dan rahmatan tinggal di kos Bayeun 31 Inoeng Balee Hayu sering mampir ke kos. Bersama Hayu kami mengobrol banyak hal. Karena hari sudah sore aku dan Rahmatan pamit kepada Hayu, lalu kembali ke kos Rahmatan.

Usai sholat isya aku pun pamit dari kos Rahmatan, lalu menjemput Devi dari warkop. Dalam perjalanan pulang kami berencana ingin makan Mie Aceh di warkop Mie Dun yang ada di Tungkop, namun ternyata Mie Dun tutup di hari minggu, toko di sekitaran Darusalam memang banyak yang tutup jika hari minggu. Karena kami sedang kepingin Mie aceh, kami mencari warung Mie Aceh yang lain yang ada di sekitaran Tungkop. Setelah makan barulah kami pulang ke kos.