Assalamu'alaikum..

Pagi ini saya bangun lebih awal. Bukan karena apa2, namun udara di daerah ini begitu dingin ketika di pagi hari. Benar2 suasana yang berbeda dari hari2 saya biasanya. Tanpa menunggu, saya langsung menunaikan shalat subuh karena ini sudah masuk waktunya.

_{Menikmati udara segar di pagi hari}

Matahari belum sepenuhnya terbit. Langit pun masih rada gelap. Saya dan istri saya keluar rumah dan duduk di halaman untuk menikmati udara yang benar2 segar. Merupakan kesempatan yang jarang bisa saya rasakan. Karena di tempat tinggal saya udara tidak terasa se-segar ini. Memang iklim iklim pedesaan di pagi hari adalah yang terbaik.

Tak lama kemudian istri saya kembali ke rumah untuk menyiapkan sarapan bersama2 saudara dan keluarga lainnya. Lalu datang adik ipar saya yang paling kecil membawa parang dan mengajak saya untuk memasuki kebun kerabat di depan rumah, demi menunggu durian jatuh.

_{Pohon durian yang menjulang tinggi}

Memang di kebun itu terdapat beberapa pohon durian. Karena sekarang sedang musimnya, durian sering jatuh dan biasanya anak2 kecil di daerah ini berlarian untuk mendapatkannya.

Saya pun mengikuti si adik masuk ke dalam kebun. Dia telah siap dengan parang yang sebelumnya dia ambil di dapur. Kami berkeliling ke beberapa tempat untuk melihat barangkali ada durian yang jatuh semalam. Karena beberapa kali terdengar suara benda jatuh (seperti durian) ke tanah.

_{Menunggu durian jatuh}

Selang beberapa saat kemudian, yang kami tunggu2 pun akhirnya jatuh. Secepat kilat adik saya berlari menghampiri durian yang jatuh. Buah pertama yang didapat berukuran sedang dan tak terlalu besar. Merasa belum cukup kami menunggu lagi untuk beberapa saat kedepan.

Namun sekian lama kami menunggu, buah selanjutnya tak kunjung jatuh. Yasudah, kami memutuskan cukup dan membelah durian yang ada. Rasanya manis dan lemak. Setelahnya kami kembali ke rumah karena sarapan pagi telah siap disajikan.

_{Sarapan bersama keluarga}

Selanjutnya kami semua berkemas untuk bersiap2 pergi mengunjungi kerabat lainnya. Karena ini merupakan lebaran, jadi sebisa mungkin dapat bersilaturahmi ke seluruh sanak saudara yang ada di Aceh Selatan ini.

Kami berangkat sekitar pukul 10.00. Hanya berkisar sekitar 10 menit dalam perjalanan, kami pun tiba. Ini merupakan kediaman nenek kami. Sesampainya kami pun menyalami dan berbincang2 dengan seluruh kerabat lalu menikmati jamuan kecil yang telah disajikan.

Setelah beberapa saat berada disitu, kamipun meminta izin pamit untuk pergi ke sebuah tempat wisata yang ada di daerah Bakongan. Kalau tidak salah, namanya wisata laut Pulau Dua. Itu merupakan wisata laut yang indah, dengan menyebrangi laut menggunakan boat menuju pulau kecil.

_{diambil menggunakan Instagram}

Namun kami kecewa karena ketika kami sampai di lokasi, boat yang seharusnya digunakan untuk melakukan penyebrangan sedang tidak beroperasi. Jadi kami hanya duduk di pinggir pantai dan memesan beberapa minuman dingin saja. Ahh, begitu kecewa rasanya. Padahal jarak dari kota Fajar ke Bakongan lumayan jauh.

Singkat cerita kami pun kembali ke rumah karena hari mulai sore. Saya dan si adik kecil kembali pergi ke kebun untuk berburu durian lagi. Kali ini lebih ramai dari tadi pagi. Ada beberapa bocil tetangga yang ikut masuk ke dalam kebun untuk menunggu durian jatuh hahaha..