The Diary Game The Diary Game (04 April 2024) - Memperbaiki motor

joel0 (63)🆙Delegator ⭐⭐ [150sp] | Club75in Steem SEA • 3 months ago

Ramadhan telah berjalan dua empat hari. Apakah kalian merasa kalau hari begitu cepat. Aku merasa seperti itu. Mungkin kalian juga sama. Begituah dunia, jiak hidup tidak merasa membawa beban dunia berjalan begitu. Seebnarnya bukan waktu yang berjalan cepat, toh matahari masih sama dan jarak tempuh juga masih sama dengan hari-hari sebelumnya. Mungkin kita saja yang terlalu bahagia hingga lupa dengan waktu yang terus berjalan.

Pagi tadi, setelah turun ngari bersama Abi di MUDI di masjid poe teumeureuhom, sebuah masjid yang terletak di dalam komplek dayah MUDI mesra, aku menuju aku meinggakan tempat yang suci itu lalu beranjak ke parkir. Karena ingin ulang ke rumah, aku mnacoba untuk menghidupkan motorku. Ada kejadian yang tak kuinginkan saat itu terjadi, yaitu start motor tidak berfungsi lagi. Beginilah kehidupan. Kadang yang tidak pernah kita bayangkan bisa terjadi, tak peduli apakah itu dalam konotasi negatif maupun positif.

Karena motor Vario, motor metik yang sangat susah diegkol terpaksa aku harus membawa ke bengkel secepatnya. Sebelum membawa motor ke bengkel, aku lebih dulu pulang kerumah karena ada beberapa kegiatan yang harus aku selesaikan.

Sekitar jam sepuluh siang barulah aku menuju ke bengkel untuk memperbaiki motor. Bengkel yang terletak di jauh dari kampung halamanku tidak membuatku harus menghabiskan waktu lama. Hanya butuh wktu sepuluh menit saja aku tiba di klinik motor, sebuah bengkel yang teletak di gampong kandang, kecamatan samalanga.

Seperti yang kuharapkan, tidak ada antrian di bengkel itu. Setelah diselidiki, ternyata baterainya sudah tidak befungsi lagi dan harus diganti dengan baterai yang baru. Tidak opsi lain untuk seain itu. Terpakasa aku harus ganti baterai baru yang haranya 300 ribu rupiah. Selain itu aku juga meminta agar motor juga di servis. Karena ini, aku harus menghabiskan waktu sekitar satu jam di klinik motor.

Di Bengkel Klinik Motor

Setelah pulang dari klinik motor, aku kembali ke pondok pesantren. Tidak lama setelah tiba di pondok aku menunaikan ibadah salat zuhur. Selanjutnya beristirahat.

Sore harinya, seperti biasa, mejuju ke dayah darul munawwarah untuk mengantar makan buka puasa untuk kakak yang sedang melakukan ibadah suluk di sana.

Kali ini aku berbuka puasa di rumah bersama adik, ibu dan satu kakak kandung. Selajutnya menunaikan ibadah salat magrib lalu menuju ke surau desa untuk melaksakan ibadah saat insya dan salat tarawih berjamaah.

Setelah menuaikan inadah salat tarawih, aku dan beberap kawan di di pondok pesantren menuju ke salah satu warkop Bin Dawod, sebuh warkop yang terletak di pusat kedai Samalanga. Di sini kami ngopi bersama sambil menceritakan kisah-kisah lalu. Ada juga yang sibuk mengerjakan tugasnya masing-masing.