The Diary Game (Selasa 23 Juli 2024)- Menemani Santri Baru Ikut Tes
Pendafataran dayah MUDI Mesra telah tutup dua bulan yang lalu. Ada beberapa santri yang telah terlambat mendaftar. Entah karena jangkauan informasi yang terbatas atau karena takaran waktu yang telah disiapkan memang diluar jadwal yang telah ditetapkan oleh lembaga.
Pagi hari, setelah mengikuti pengajian bersama Abu MUDI dalam masjid poe teumeureuhom, saya menuju ke kantor sekretariat dayah untuk mengambil formulir santri baru.
kantor sekretariat
Setelah menerima formulir dan mengisinya, salanjutnya saya menunggu surat rekom tes dikeluarkan oleh pihak terkait. Sekitar 15 menit menit menunggu dalam ruang yang amat jarang saya tapaki itu, akhirnya persyaratan pertama untuk mengikuti tes santri baru tuntas. Tugas selanjutnya adalah memastikan bahwa santri baru yang saya tangani tiga hari terakhir sudah cukup porsi ilmunya untuk mengikuti tes.
surat rekom sekretariat dayah untuk mengikuti tes
Setelah sarapan pagi, saya kembali ke kamar. Sekarang waktunya saya memastikan santri baru itu siapa mental serta ilmunya untuk mamasuki ruang hangat nanti siang. Setalah satu jam bersama santri baru yang bermana lengkap Mirza Fuadi itu, saya menuju ke kantor LBM, ada hal yang perlu saya selesaikan di sana.
Diantara kegiatan di kantor yang dipenuhi kitab dan buku itu adalah paking buku untuk dikirim ke dayah Paloh Gadeng. Jumlah hanya satu. Bukan soal jumlah, tapi soal tanggung jawab. Sebanyak dan seminin apapun yang dipesan saya harus siap melayani. Demikian perjanjian dalam salah satu tugas saya di kantor LBM.
pacing buku di kator LBM
Setelah selesai dari tugas yang mungkin sepele itu, selanjutnya menuju ke posko dayah menitipnya untuk pihak JNT. Selanjutnya waktu istirahat yang telah saya imani dalam beberapa hari terakhir.
Setelah salat zuhur barulah saya dan santri baru itu menuju ke kantor pengajian untuk menenaminya mengikuti tes. Oh, ya beberapa menit sebelumnya, beberapa kali saya mengingatkannya bagaimana metode dan apa saja yang kemungkinan besar yang akan di tanya.
Alhamdulillah, santri baru yang dipanggil dengan sebutan Irza itu dinyatakan lulus. Tentunya saya dan Irza termasuk orang tuanya amat sangat bahagia.
Setelah mengirim surat keterangan lulus untuk orang tua bersangkutan, saya mengantarnya pulang ke kampung halamannya. Satu langkah lagi bagi Irza untuk menjadi santri MUDI secara resmi; daftar ulang. Menurut keinginannya, Irza ingin mendaftar ulang hari jumat depan.
Setelah kelar dengan kata kunci santri baru, sore harinya saya mulai menjalani kehidupan menikmati; ke warkop fuaddi coffee.
Hormat kepada @anroja @radjasalman @el-nailul @herimukti
📷 Picture | Photography |
---|---|
Model | iPhone 7 plus |
iOs | 15it |
Camera used | Handphone |
Photographer | @joel0 |
Location | Aceh |
Edit | lnCollage |