Gambaran Surga

Sebagain besar Ulama mengemukakan kehidupan di dalam Surga penuh dengan segala kenikmatan. Bagi orang-orang yang menjadi penduduk surga mereka akan mendapatkan perawan jelita yang pandai bercinta dengan jumlah banyak dan meraka bisa diparkirkan untuk dipakai mana yang suka sesuai selera.

Kemudian bagi mereka di sana minuman arak menjadi tidak memabukkan, walau diminum dengan jumlah yang banyak. Itu merupakan beberapa kenikmatan yang konon katanya balasan dari Tuhan untuk para hambaNya yang saleh.

Lalu saya mencoba berpikir dimana tempat itu di dunia ini bisa saya jumpai, karena jika nanti di hari penghakiman nama saya tidak terdapat dalam daftar penduduk surga, setidaknya saya sudah pernah melihat dan merasakan beberapa jenis kenikmatan surga tersebut.

Kemudian saya mulai mencari dan berpikir dimanakah di dunia ini kita bisa mendapatkan kenikmatan yang merupakan gambaran dari surga itu. Kemudian saya menemukan tempat tersebut di mana ditempat itu kita bisa melihat dan menikmati gambaran surga seperti yang digambarkan oleh mereka para Ulama.

Nama dan tempat tersebut adalah rumah Bordir atau tempat pelacarun. Di sana kita bisa memesan dan memilih wanita dengan jumlah tak terbatas untuk di bawa ke dalam kamar menuju pembaringan cinta, dengan kepiawaian mereka yang tidak perlu engkau tanyakan. Di sana terdapat arah, susu serta madu yang bisa dinikmati.

Kemudian sejenak setelah menikmati kenikamatan surga tersebut saya mulai berpikir ulang tentang surga Tuhan seperti yang dijelaskan oleh sebahagian ulama. Di dalam kamar rumah bordir, diatas ranjang empuk dicandai oleh beberapa bidadari jelita, yang kulitnya kuning langsat memakai baju tidur yang tembus pandang, kulit coklat tidak memakai celana dalam, kulit sawo matang tidak menggunakan kutang, beberapa bidadari berkulit putih tidak berpakaian dengan buah dada yang masih kencang. Di samping perapian terdapat kursi dan meja diatasnya dihiasi oleh arak, susu dan madu.

Saya mulai berpikir beginikah gambaran surga yang katanya tempat suci yang dihadiahi oleh Tuhan kepada meraka orang suci, para Rasul dan Nabi. Apakah surga itu jika kita bawa ke dunia tidak lebih dari tempat pelacuran, yang membedaknnya hanya di dunia itu hukumnya haram di sana menjadi halal.

Di dalam surga kita diimingin akan mendapat banyak bidadari yang perawannya tidak pernah lekang meskipun terus dipakai dan minuman susu dan madu serta arah yang bius alkokolnya menghilang. Jika itu benar, berarti surga itu adalah tempat berpesta Seks. Kemudian sejak saat itu saya tersadar ada yang salah dengan semua ini.