The Diary Game Better Life [Selasa, 28 September 2021]: Verifikasi Faktual Dewan Pers
Lulus verifikasi faktual Dewan Pers merupakan harapan semua pemilik media. Begitu juga kami di redaksi Portalsatu. Diary saya hari ini berisi tentang proses verifikasi oleh tim dari Jakarta tersebut.
Selasa pagi, 28 September 2021. Sejak subuh hujan turun deras. Selesai shalat tubuh terasa pingin tidur lagi. Tapi, tim Dewan Pers dari Jakarta yang sudah sejak kemarin berada di Banda Aceh, hari ini harus kutunggu bersama rekan-rekan redaksi di kantor.
Sebelum pukul 07.00 WIB, Pemimpin Redaksi Portalsatu Juliamin menghubungi. Karena hujan masih sangat deras ia akan menjemputku ke rumah. Ada banyak hal yang ingin dibicarakan sebelum bertemu dengan tim verifikasi Dewan Pers.
Bersama Juliamin di warung kopi sebelum verifikasi dilakukan [foto: Juliamin]
Juliamin datang tepat seperti waktu yang dijanjikan. Dari rumah kami segera meluncur ke terminal L300 di Luengbata, Kota Banda Aceh. Ada dokumen pendukung untuk verifikasi yang harus kami ambil. Dokumen tersebut berupa sertifikat asli lulus uji kompetensi jurnalis milik rekan kami lainnya Irmasyah Guci.
Redaktur Pelaksana di media kami itu sudah mengirimnya sertifikat itu sehari sebelumya, karena pihak Dewan Pers ingin melihat dokumen asli untuk verifikasi, bukan fotocopy.
Keluar dari terminal kami menuju sebuah warung di kawasan Pangoe untuk sarapan, sembari membicarakan beberapa hal terkait verifikasi faktual Dewan Pers. Kami tak berlama-lama di warung kopi, dari sana segera ke kantor. Dokumen-dokumen yang sudah kami persiapkan kemarian, kami periksa kembali satu persatu.
Diskusi tentang pengelolaan media bersama anggota Dewan Pers [Foto: dok pribadi]
Hingga pukul 10.00 WIB belum ada kabar pukul berapa tim verifikasi faktual dari Dewan Pers akan datang. Juliamin kemudian menghubungi Wisnu, staf Dewan Pers yang ikut dalam tim verifikasi. Darinya kami dapat kabar, verifikasi faktual Portalsatu akan dilakukan pukul 14.30 WIB.
Karena masih punya punya waktu yang lumanyan luang, dari kantor kami kemudian menuju ke sebuah hotel di kawasan Simpang Surabaya, Kota Banda Aceh. Di sana Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh menggelar acara sosialisasi vaksinasi Covid-19 bagi kepala sekolah. Sebagai Ketua AJI Kota Banda Aceh Juliamin datang untuk memantau acara tersebut.
Ketika kami tiba acara sedang break puluhan kepala sekolah menikmati kopi dan snack. Juliamin mondar-mandir dari kamar panitia hingga ke aula tempat acara digelar. Saya memilih duduk di kamar panitia sambil menikmati segelas kopi.
Anggota Dewan Pers Hassanein Rais bersama Wisnu melakukan verifikasi dokumen yang kami ajukan [foto: dok pribadi]
Menjelang zuhur kami balik lagi ke kantor. Tapi karena jadwal verifikasi pukul setengah tiga nanti, maka kami makan siang di warung dekat kantor. Padahal rencana awal akan menjamu tim Dewan Pers makan siang bareng.
Pukul 14.00 WIB lewat sikit Wisnu mengabari bahwa mereka sedang bergerak menuju kantor redaksi Portalsatu, sesuai dengan alamat dan sharelock yang kami kirim sebelumnya. Ternyata mereka datang sedikit lebih cepat dari jadwal.
Kami menunggu depan kantor, satu mobil inova warna hitam berhenti, dari dalamnya keluar Wisnu, disusul kemudian Hassanein Rais anggota Dewan Pers yang akan melakukan verifikasi faktual. Kami langsung masuk ke ruang rapat redaksi.
Segala dokumen asli sudah tersedia di meja. Tapi sebelum ferivikasi dilakukan kami lebih banyak tanya jawab, berdiskusi soal dapur media yang kami kelola. Juliamin menjawab setiap pertanyaan, sesekali saya ikut menambah penjelasannya, ketika ada hal-hal yang terlewatkan.
Sementara budayawan Tayeb Loh Angen sebagai Pemimpin Umum lebih banyak diam, karena penulis novel Tentra Atom dan Aceh 2025 itu lebih banyak mengelola usaha dan bisnis perusahaan. Sesekali ketika ada pertanyaan terkait dengan bisnis media baru dijawabnya.
Foto bersama usai verifikasi faktual Dewan Pers [foto: dok pribadi]
Hassanein Rais banyak bertanya untuk mengorek informasi pada kami tentang jalannya media Portalsatu dan tata kelolanya, sementara Wisnu sibuk memverifikasi satu-satu dokumen yang kami ajukan. Tak terasa bincang-bincang di sela-sela verifikasi faktual itu sudah berjalan satu jam. Verifikasi berjalan santai sambil menikmati jus segar dan tahu goreng khas Aceh Rayeuk.
Azan asar kemudian terdengar dari menara Masid Lamteh, verifikasi dinyatakan usai dan diakhiri dengan foto bersama. Hasilnya nanti akan ditentukan dalam sidang Dewan Pers di Jakarta. Apakah nantinya media kami masih berada di level lulus verifikasi administrasi atau dinyatakan naik dan lulus verifikasi faktual.
Menjelang magrib saya baru sampai ke rumah. Hari terasa begitu singkat. Dan usai shalat isya saya kembali teringat bahwa belum membuat postingan. Maka, lahirlah tulisan ini.[]
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Terimakasih atas dukungannya @steemcurator08 dan @ernaerningsih beserta tim. Semoga kita bisa terus berbagi informasi dan pengetahuan di sini.
Semoga lulus verfak dari Dewan Pers. Biasanya, Dewan Pers juga meminta bantuan dari ahli pers di daerah. Oh ya, ada berapa ahli pers di Banda Aceh, selain Adi W?
Ya, semoga. Ada Bang Dahlan AcehTV juga nampaknya, mantan Ketua PWI