The Diary Game. Better Life (Senin, 17 Mei 2021) : Kebersamaan Bersama Keluarga dan Siswaku

in Steem SEA3 years ago

Hari ini masih di momen lebaran, saya memulai hari seperti biasanya. Setelah menjalankan ibadah shalat subuh dan membaca beberapa lembar AlQur’an, saya mematikan lampu teras, membuka gorden jendela dan bersiap membuat kesibukan di ruang dapur dan kamar mandi. Dua ruangan ini menjadi tempat idola ibu-ibu rumah tangga seperti saya dari pagi hari dan tentunya sampai malam hari. Ups! Sepertinya bukan hanya dua ruangan itu saja ya Steemians, tapi seluruh ruangan tepatnya, kamar tidur anak-anak, ruangan tamu, ruangan keluarga dan semua sudut ruangan yang dihiasi oleh mainan anak-anak, guntingan kertas, kertas-kertas, sisa-sisa makanan ringan dan lain-lainnya lagi butuh dibersihkan setiap saat. Situasi rumah seperti ini yang membuat ibu-ibu aktif bergerak bukan saja tangan dan kakinya tapi diiringi oleh mulut yang dengan antusiasnya mengeluarkan omelan-omelan yang panjangnya bisa sepanjang gerbong kereta api.

IMG_20210517_104056.jpg

Pengalaman saya saat anak-anak masih kecil. Saat mereka masih belum terbiasa meletakkan barang-barangnya. Setiba di rumah dari sekolah adrenalin saya meningkat. Rasa letih di badan dan juga pikiran bertambah drastis saat menyaksikan kaos kaki, tas, bekal makanan, pinsil dan kertas (biasanya anak-anak menggambar sepulang sekolah untuk mengisi waktu senggangnya) memenuhi ruang tamu dan ruang keluarga. Ibarat sepeda motor yang ditarik gasnya sekali tarik, berapa jarak dapat ditempuh dalam waktu singkat. Istilah ini bisa jadi mewakili gaya saya saat itu yang secara spontan membersihkan ruangan-ruangan itu kembali bersih dengan sigap dan tanggap tanpa mengganti pakaian rumah terlebih dahulu. Setelah meletakkan tas ransel saya yang berisi laptop dan kertas-kertas laporan, kaki dan tangan saya mulai bergerak dengan cepat memastikan rumah bersih dan tertata rapi sebelum saya akhirnya merebahkan diri di atas tempat tidur dan lenyap dalam mimpi sampai waktu ashar datang. Benar-benar melelahkan karena bukan kaki dan tangan saya saja yang bekerja, mulut saya juga berpartisipasi dengan memberikan bukan sekedar omelan-omelan tapi sering kali teori-teori kesuksesan yang seenaknya saja keluar tanpa dipikirkan, kalau sempat direkam, bisa saja terkadang yang keluar dari mulut saya tidak ada kaitannya sama sekali dengan urusan anak kacau mengkacaukan ruangan. “Kalau mau jadi orang sukses, mulailah dari hal-hal yang paling kecil, seperti meletakkan kembali barang pada tempatnya” “Orang tua tidak mengharapkan apa-apa dari anaknya, Jadilah pribadi yang jika tidak bisa bermanfaat untuk orang banyak, paling tidak dapat menghargai dirinya sendiri” “Bla.. Bla.. Blaa..”. Dari sepanjang omelan dan teori tersebut, hal yang paling saya hindari adalah melukai secara fisik, mengumpat mereka atau mendoakan hal-hal buruk. Perihal seperti ini yang mesti kita jaga sebagai orang tua.

Baiklah Sahabat semuanya. Pembukaan catatan hari ini sedikit panjang dan melebar kemana-mana ya. Maafkan saya, hehehehe.

Setelah memasak dan mencuci piring, saya mengajak suami dan anak-anak untuk sarapan pagi bersama. Saat sedang sarapan pagi bersama, mamak saya muncul dan minta ditemani ke Bank Aceh. Beliau hendak menyimpan uang. Saya mengiyakan ajakan mamak. Saya sampaikan kalau saya akan mencuci baju terlebih dahulu.

IMG_20210523_202138.jpg
Mamak sedang mengisi form setoran tunai di Bank Aceh.

IMG_20210517_141306.jpg
Saya sedang menunggu di lobbi.

Dari Bank Aceh, saya mengajak mamak belanja ikan dan sayur di pajak kota. Isi kulkas sudah hampir kosong dan ini saatnya untuk mengisi kembali untuk keperluan masak-memasak 2 atau 3 hari ke depan.

IMG_20210523_202012.jpg
Penjual ikan sedang membersihkan ikan merah dan ikan tongkol yang saya beli

Harga sayur terlalu mahal di pajak kota karena momem lebaran tidak banyak penjual yang mulai berjualan. Satu ikat sayur sawi harganya 4000 rupiah. Kalau beli banyak berapa jadinya ya kan mahal ya? Akhirnya kami pergi ke pajak inpres yang sudah terbukti harga sayur mayurnya serba murah meriah. Saya membeli sayur 3 ikat dengan harga 5000 rupiah dan membeli buah semangka dan mangga. Selanjutnya sekitar pukul 12.00 kami langsung pulang ke rumah. Saudara sepupu dan wawak sedang menuju ke rumah kami untuk bersilaturahmi di hari lebaran ini.

IMG_20210517_141136.jpg
Perjalanan pulang ke rumah dari pajak kota Lhokseumawe
IMG_20210517_125451.jpg
Saya, mamak dan keluarga berfoto bersama

Sekitar pukul 13.00 kami bersama menuju rumah saudara kami di daerah Panggoi. Pukul 14.00 kami minta izin dan pulang ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, siswa saya mengabari via whatsapp bahwa mereka hendak bersilaturahmi ke rumah. Saya meminta mereka menunggu beberapa saat jika saya belum sampai kembali dari rumah saudara.

Ternyata setiba di rumah, siswa saya belum sampai. Saya menunggu mereka sambil menghidangkan minuman dan kue lebaran.

IMG-20210517-WA0010.jpg
Berfoto sesaat sebelum siswa/i izin pamit dan akan menuju rumah guru mereka lainnya.

Hari ini benar-benar melelahkan. Saya merebahkan diri dan terlelap dalam tidur siang yang panjang sampai akhirnya saya benar-benar tersadar dan waktu menunjukkan pukul 6 sore. Saya terkejut bahwa saya sudah berjanji menemani suami untuk berobat kembali pasca jatuh dari sepeda motor. Kami pun bergegas takut praktek dokter ditutup.

IMG_20210517_195126.jpg
Obat-obatan untuk suami agar cepat sehat kembali.

Hari ini penuh cerita. Saya merasa sangat bahagia bisa menghabiskan masa bersama keluarga serta siswa tercinta dan menyambung silaturahmi.

Sekian catatan harian hari ini. Terima kasih kepada pak @anroja ibu @ernaningsih pak @nazarul atas dukungannya selama ini. Mohon bimbingan dan supportnya selalu. 🤗


Salam Terbaik.
@irays


Sort:  
 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Anroja

Coin Marketplace

STEEM 0.16
TRX 0.15
JST 0.030
BTC 59020.34
ETH 2514.65
USDT 1.00
SBD 2.47