Mengendarai Sepeda Motor dan Fase Remajanya

irays (56)Member ⭐in Steem SEA • 3 years ago

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Waktu terus bergulir. Dunia hari demi hari kian berbeda. Banyak hal yang ikut berbeda. Tidak mesti melihat perubahan berskala besar yang penuh dengan kerumitannya. Lihat saja di sekeliling kita tentu ada yang berubah. Contoh paling sederhana, tanah kosong yang terletak di samping kiri dan kanan rumah kita, kini sudah diisi dengan bangunan-bangunan, bisa berupa rumah-rumah penduduk atau ruko-ruko yang digunakan untuk menjalankan bisnis.

Menemukan perbedaan-perbedaan yang terjadi, paling mudahnya ya pasti lihat saja pada diri kita sendiri atau keluarga yang paling dekat di dalam kehidupan kita ; pasangan, anak-anak, orang tua atau saudara-saudara kita. Perbedaan yang kita dapat lihat dan rasakan adalah bisa dalam bentuk fisik atau karakternya. Semua dari kita tentu melakukan transformasi dalam hidup.

^{Menemani Si Abang belajar mengendarai sepeda motor.}

Sahabat Steemians semuanya. Apakabar? Semoga selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.. Alhamdulillah setelah hampir 2 minggu saya berada dalam kondisi tidak sehat, kini saya dapat beraktivitas kembali, bercengkerama bersama keluarga dan teman-teman, dan juga dapat menulis postingan di Steemit serta melakukan banyak hal lainnya. Alhamdulillah sungguh bersyukur akan segala nikmat yang Allah berikan, termasuk nikmat sehat. Semoga Allah senantiasa membimbing kita semuanya untuk menjadi hamba yang senantiasa bersyukur. Aamiin..

Pada postingan kali ini saya ingin berbagi pendapat atau pengalaman hidup sebagai orang tua yang setiap hari mengiringi dan memantau langkah-langkah, gerak-gerik dan tentunya perubahan-perubahan yang terjadi pada mereka. Pengalaman ini bisa dianggap sederhana bagi sebahagian orang namun bagi ‘mak-mak’ seperti saya bisa jadi punya nilai/arti tersendiri.

^{Kucing kampung beserta anak-anaknya sesaat sebelum kami akan ke waduk.}

Anak sulung kami, Abang Syamil sudah memasuki fase remaja awal, ia sedang memasuki masa peralihan dari anak-anak menuju masa dewasa. Ada 3 fase remaja yaitu fase remaja awal, fase remaja pertengahan dan fase remaja akhir atau fase dewasa muda. Saat ini abang Syamil berusia 12 tahun. Si Abang berarti berada pada fase remaja awal dimana usia anak berada di antara usia 10—13 tahun. ^{(https://id.theasianparent.com/fase-remaja)}

Tentunya ada banyak perubahan yang terjadi baik secara perkembangan fisik, seksual, perilaku hingga emosional-sosial. Perubahan-perubahan ini benar-benar terjadi pada Si Abang dan mendorong orang-tua seperti saya untuk mempelajari dan memahami teori perkembangan anak di masa remaja baik dari sisi keilmiahannya ataupun yang jauh lebih penting dari sisi agama sehingga bisa menghadapi dan membimbing anak saya di masa ini.

^{Si Abang menunggu Abi yang sedang mengisi bahan bakar di pom bensin.}

Pengalaman yang akan saya bagikan adalah pengalaman yang sangat sederhana yaitu mengajari Si Abang belajar mengendarai sepeda motor. Sekitar 4 bulan yang lalu, Si abang sudah mulai memegang sepeda motor, menyeimbangkan kakinya dengan berat sepeda motor dan menghidup-matikan starter, cuma sebatas itu saja. Saat itu tentu keinginan untuk bisa mengendarai sepeda motor mulai ada. Setiap hari seperti itu saja yang dilakukan. Kemudian ia mencoba menarik gas sepeda motor dan dilakukan di halaman rumah. Lama kelamaan ia sudah bisa mengendarai sepeda motor mengelilingi halaman rumah saja. Seterusnya ia sudah bisa memarkirkan sepeda motor di luar pagar rumah di mana di depannya langsung berhadapan dengan jalan utama yang sangat sibuk dengan laju kendaraan.

Wah! Si Abang sudah bisa kita ajarkan mengendarai sepeda motor nih, pikir saya. Daripada ia coba-coba sendiri karena rasa penasarannya melihat teman-teman sebayanya sudah bisa mengendarai sepeda motor, lebih baik ditemani saja. Bukankah di fase remaja awalnya ini, Si Abang dipenuhi rasa ingin tahu dan mencoba hal-hal baru? Apalagi jika berkaitan dengan penampilannya yang dirasakan olehnya selalu dinilai oleh kawan-kawannya mendorongnya juga harus bisa mengendarai sepeda motor agar dinilai ianya sudah bukan anak-anak lagi. Namun bagaimana pun, saya berharap dalam usianya yang masih kecil ini tentunya ia boleh mengendarai motor di sekitar daerah tempat tinggal saja.

Dua pekan sudah, tepatnya di pagi Minggu, kami bersiap-siap menemani Si Abang mengendarai sepeda motor mengelilingi waduk kota Lhokseumawe, tempat yang setiap saat digunakan untuk berolahraga oleh kebanyak orang yang berdomisili di kota Lhokseumawe, terutama di hari Minggu. Pagi hari itu, kami meninggalkan kucing kampung peliharaan dan anak-anaknya di rumah. Kami berangkat menuju waduk. Sesampai di waduk, Abi duduk di belakang Si Abang yang belajar mengendarai sepeda motor dan saya bersama Si Adek dengan mengendarai sepeda motor lainnya. Kami mengikuti dari belakang sambil Si Adek juga belajar mengendarai sepeda motor sekedarnya. 😄

^{Berhenti sejenak sebelum akan menemani Si Abang mengelililingi waduk.}

Setelah mengelilingi waduk 4 kali putaran, kami pun mencari warung kopi untuk menikmati sarapan pagi. Saatnya untuk bersantai bersama. Saat sedang bersantai, Abi menjahili Si Adek dengan meletakkan gulungan lembaran uang 50 ribuan di telinga Si Adek yang sedang bermain hape. Hehehe

^{Si Adek dengan gulungan lembaran uang 50 ribuan yang bersengger di daun telinganya.}

Dari warung kopi saya meminta Abi dan anak-anak untuk langsung kembali ke rumah karena saya akan singgah ke pasar untuk membeli perlengkapan dapur. Sebelum ke pasar, saya singgah ke ATM untuk menarik sejumlah uang keperluan belanja.

^{Suasana yang masih sepi saat saya akan menarik uang di ATM Bank Aceh.}

Syukur alhamdulillah, kami sudah bisa menemani Si Abang belajar mengendarai sepeda motor. Hal ini tentunya menjadi salah satu pengalaman kami menemani Si Abang melewati fase remajanya.