Thediarygame, Senin, 8 April 2024| Menikmati sunsite di Penghujung Ramadhan

in Steem SEA6 months ago (edited)


Aku baru saja balik dari Kota Belawan. Ya, sesaat menikmati siang. Cuaca panas menyengat tak terbendung. Suasana masih puasa. Dalam sebuah ceramah pernah pesan Aku dengarkan bahwa cuaca panas dibulan Ramadhan merupakan ujian bagi yang berpuasa. Semakin banyak ujian Semakin besar pahala yang digenggamnya.. Semoga saja amal kita meningkat. Kapan lagi kalau bukan dibulan Ramadhan seluruh amal kebaikan dilipat gandakan oleh Allah SWT.

Cuaca panas yang Aku alami sangat terasa karena Aku berada dijalan sekitar pelabuhan yang dekat laut. Pelabuhan tempat sandarnya KM Kelud yang membawa para penumpang mudik lebaran dari Jakarta dan Batam serta singgah di Belawan. Pelabuhan Belawan adalah sebuah pelabuhan dengan tingkat kelas utama yang bernaung di bawah PT Pelabuhan Pelindo. Koordinat geografisnya adalah 03°47′N 98°42′E (03º 47’ 00” LU dan 98” 42” BT). Pelabuhan ini berjarak sekitar 24 km dari pusat kota Medan dan berperan sebagai pusat perdagangan utama, baik ekspor-impor maupun perdagangan barang antar pulau menuju Sumatra bagian utara (Wikipedia). Pelabuhan tersebut bernama Pelabuhan Bandar Deli.



  • Becak barang yang cacat ala berputar rodanya*

Aku hanya melintas saja menuju pulang. Saat mobil Aku kurangi kecepatan secepat kilat mobilku dipotong oleh becak barang. Becak yang melaju tak sempurna dengan santainya menari-nari dijalan raya. Aku mengatakan tak sempurna dikarenakan ban becaknya cacat. Saksikan saja cara berputar banyak saling miring tak seperti mau terbelah dua becak tersebut. Abang yang bertopi hitam ini mampu menguasai keadaan membawa becak yang sekarat. Aku menyaksikan saja tak habis berpikir atas kelihaian si Abang membawa becak. Salut deh.. Aku biarkan becak yang mlembawa pasir dan semen ini menjauh. Kami berpisah di pertigaan. Aku masuk jalan kearah tol sedangkan si Abang becak lurus ke arah kota Medan.

Aku pulang ke rumah. Jika lewat tol hanya menempuh waktu kurang lebih 10 menit dengan kecepatan 80 km/jam. Jika lewat jalan biasa agak lama. Rintangan macet membuat waktu lebih panjang tiba dirumah. Masuk Tol Belawan dan keluar Tol Mabar. Keluar dari Tol Mabar masuk ke Kawasan Industri Medan Mabar dan berputar melewati bundaran selanjutnya usai turun dari jembatan mobil masuk ke arah Simpang Dobi. Jalannya sudah mulus dibandingkan beberapa bulan yang silam jalan ini rusak berantakan karena banyak truk yang membawa container masuk gudang di sekita jalan ini. Berlubang dan berdebu. Kini sudah sehat seperti sediakala.

Mobil terus melaju pelan penuh kehati-hatian. Kiri kanan jalan ada yang berjualan. Apalagi di bulan puasa masih ramai yang berlalu lalang. Aku tiba di rel kereta api. Banyak mobil yang berhenti. Rupanya menunggu sesaat kereta api akan melintas. Tiang portal atau palang pembatas turun menghalangi yang akan lewat. Tidak terlalu lama kami baru bisa melintas. Mobil Aku belokkan kekiri menuju arah pulang. Sekitar 300 meter mobil masuk gapura komplek. Aku tinggal di Komplek TNI AL Ikan Hiu Titipapan Medan. Sudah sejak 2003 Aku tinggal disitu. Cukup lama bukan? Ya, 21 tahun.

Suasana masih dalam keadaan berpuasa. Insyaallah Aku akan membeli buka puasa untuk tambahan stok berbuka di rumah. Aku dan istri sudah sepakat. Dan, tibalah waktunya, sekitar pukul 17.40 WIB Aku meluncur naik sepeda motor tercinta, Shogun tahun 2001. Saat keluar dari gapura komplek harus berhati-hati. Masalahnya adalah para pengguna jalan, baik mobil maupun motor kencang-kencang membawa tunggangannya. Kalau tak sabar dan berhati-hati menyeberang bisa terjadi kecelakaan.



  • Kemacetan di jalan Yos Sudarso Simpang Dobi Medan*

Aku sudah menyeberang jalan. Motor Aku arahkan ke daerah Titipapan. Baru berjalan sesaat dari kejauhan Aku melihat jalan macet total. Aku terpaksa menuju jalan sebelahnya. Aku menuju jalan yang berlawanan arah. Jika mengikuti mencairnya kemacetan maka keburu buka puasa dijalan. Secara perlahan Aku menyisiri jalan. Penuh kehati-hatian. Sekali waktu mobil yang melintas menuju Medan yang memacu kencang meninggalkan debu buatku. Aku melihat sangat sempit pergerakan kendaraan. Lewati Simpang Dobi, pertigaan masih bisa Aku menyisir. Lama-kelamaan motor Aku mampu menembus macet. Kalau pakai mobil mungkin sampai isya masih antrian. Hehehe.



  • Macet di Jembatan Titipapan Medan*

Aku sudah tiba di Simpang Titipapan menuju kearah Marelan dari jln. Yos Sudarso. Bagiku kemacetan ini tak asing lagi. Sudah menjadi makanan rutin. Macet ini bisa terjadi di pagi, siang dan bahkan menjelang magrib. Tidak hanya dijalan raya, saat ini Aku yang naik motor pun terjebak macet di Jembatan Titipapan. Jembatan ini sudah diperbaiki dengan tembok pembatas kiri kanan Jembatan. Ini Jembatan utama Penghubung jalan menuju ke Marelan. Beberapa bukan yang lalu pembatasnya adalah besi. Keropos atau di potong orang Aku kurang tahu, hampir habis maka diganti tembok. Macet sudah rutin jika melihat lalulintas di kota Medan. Banyaknya mobil dan sepeda motor yang tak terkontrol jumlahnya makan meramaikan kegiatan dijalan raya. Biasalah, bumbunya berkendaraan di jalan.





  • Indahnya pemandangan sunsite tampak di Titipapan Medan*

Aku sudah keluar dari jembatan. Kemudian menuju tempat penjualan Mie Aceh. Aku melihat jam dan perkiraan saat pesanan dibuat maka waktu berbuka bisa kejadian dilokasi pembelian Mie Aceh. Aku sudah memesan maka tak mungkin membatalkan. Nah, sembari menunggu pesanan jadi Aku melihat pemandangan sunsite hari ini sangat indah. Mentari menyiramkan cahaya indah dan dirasakan oleh gedung-gedung tua dan penikmat jalan. Walau tak sempurna menampakkan cahaya indah namun sudah cukuplah semburat orange menghibur pandangan. Menikmati sunsite sejenak di penghujung Ramadhan. Benar perkiraanku, bahwa pesanan belum selesai beduk magrib tiba. Aku beserta istri duduk dan membatalkan puasa. Sekedarnya saja tanpa aroma kue yang menghibur perut. Syukuri dan nikmati. Allahumma lama tsumtu wabika aamantu wa'ala rizqika aftarthu birahmatika yaa arramar raahimiin. Selesai berbuka tak lama pesanan jadi. Aku bayar dan bersegera kembali. Aku mengejar waktu salat magrib dengan membawa motor dengan kecepatan penuh. Hayya 'alasshalaah. Hayya 'alal falaah..Sang muazin memanggil umat.***

Sort:  
 6 months ago 

Kop lagak pemandangan

 6 months ago 

Siap senior...masih menata dulu....semoga bulan depan bisa berkibar lagi dan terus dlm bimbingan senior agar sukses

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 60961.08
ETH 2363.44
USDT 1.00
SBD 2.52