Thediarygame, Rabu, 1 Mei 2024| Cahaya yang hadir di Masjid

in Steem SEA3 months ago (edited)

Hasrat yang hilang
karya : Hoesniy

Sore itu,
Tergopoh diri ingin ke tepi pantai
Hasrat mengejar mentari tengelam
Menatap indah ciptaan Tuhan
Semua sirna
Hilang harapan
Awan hitam menghadang
Berkumpul
Menyatu menghalangi cahaya mentari
Butiran hujan sempurna bergandengan
Sepakat mencuci bumi
Waktu begitu cepat berlalu
Hujan masih bertahan menahan semburat cahaya
Aku beranjak dari sisi pantai
Suara muazin memanggil hamba
Saatnya bersujud pada ilahi
Hujan masih turun
Aku harus menerobos Hujan
Panggilan ilahi lebih utama
Dibandingkan berdiam diri ditepi pantai
Lain waktu cahaya mentari akan kurengkuh
Dalam hati yang sunyi

Rekan-rekan steemith,apa kabar. Semoga sehat dan baik selalu. Sengaja tulisan yang Aku rilis diawali syair yang sedikit makna. Sedikit maksudnya Aku menulis syair yang muncul seketika dan bukan penyair beken. Namun setidaknya sudah mewakili hasrat hati. Begini awal cerita dibuka:

Pada hari libur, bertepatan hari Buruh Nasional, sore hari tidak kemana-mana. Ada sih kegiatan yang telah Aku lalui dari pagi hingga waktu ashar. Selesai ashar Aku masih santai dan Aku sore ini ingin mencuri sunsite di pantai reklamasi. Aku kuatir apakah sunsitenya akan berjumpa ataukah harapan sirna. Persolaannya adalah cuaca sore ini awan hitam mulai berkumpul pertanda hujan akan turun.

Aku paksakan diri keluar rumah menuju pantai reklamasi. Satu hari sebelumnya sangat indah sunsite. Aku sempat abadikan saat pulang dari kantor. Memang belum Aku tuangkan di steemith. Insyaallah akan diselesaikan jika saat waktu luang. Mobil dinas Aku pacu agak kencang karena waktu hampir memasuki azan magrib. Sesaat Aku tiba ditepi pantai. Menurutku tak ada sunsite jika cuaca seperti ini. Tak mungkin muncul cahaya indah.







  • Menikmati indahnya pemandangan menjelang magrib di pantai reklamasi *

Aku telah parkirkan mobil. Baru sore ini Aku duduk ditepi pantai menikmati pemandangan laut dan awan disore hari sambil minum kopi dibawah payung warna warni. Aku sempatkan abadikan gambar beberapa jepretan. Masyaallah, keren dan indah juga. Awan hitam tebal yang bervariasi sunguh menarik. Suasana menjelang magrib tak ramai warga yang menikmati pemandangan sore.
Aku telah memesan kopi dan duduk dekat bibir pantai. Awan hitam semakin tebal dan perlahan angin turun. Tak berselang lama hujan pun turun. Ada beberapa warga yang segera pulang. Aku mencoba bertahan sambil mencari view indah untuk foto. Hujan tak mengenal lelah dan semakin kencang membasahi bumi Melayu. Cuaca makin gelap karena malam akan tiba. Aku mendengar suara azan magrib. Hujan masih lebat. Aku harus meninggalkan lokasi pantai untuk menegakkan salat magrib. Mobil yang Aku parkir sekitar dua puluh meter. Artinya, Aku harus menerobos hujan. Tak masalah, hujan itu rahmat Tuhan turunkan buat hamba.

Aku sudah memutar mobil dan tancap gas menuju masjid terdekat. Pilihanku adalah Masjid Hajar Aswad yang merupakan masjid Mako Koarmada I. Masjid yang indah dan hanya terdapat satu tiang utama yang letaknya ditengah-tengah masjid. Asbab hujan salat magrib malam ini tidak terlalu ramai. Usai salat Aku tak langsung pulang. Aku mencoba mengulang bacaan hafalan Al-Qur'an. Posisi dudukku dekat jendela dan bersandar tubuh untuk berdo'a juga.

Pada saat Aku mengulang hafalan, mataku melihat empat orang anak remaja bermain-main di shaff kaum hidup. Makin menit suara anak-anak remaja ini makin bising. Agak ribut didalam masjid. Melihat kondisi seperti ini Aku mencoba mengingatkan agar jangan ribut di masjid. Kemudian Aku panggil mereka berempat untuk ambil Al-Qur'an. Aku menawarkan mengajar sejenak kepada mereka.

Adalah keempat anak remaja ini masih belajar di Sekolah Dasar (SD) dan paling tinggi kelas 6 SD. Paling rendah belajar pada kelas 5 SD.
"Pak saya masih Iqra'," kata salat seorang anak remaja wanita yang paling besar badannya.
"Saya sudah juz enam Pak," Gadis paling kecil ikut nimbrung memberikan informasi.
Nah yang dua orang lagi masih iqra' tiga.









Mengajar ngaji anak-anak remaja wanita di Masjid Hajar Aswad

"Tak apa Nak. Semuanya biar Bapak ajarkan," jawabku semangat. Pertama yang membaca
Al-Qur'an adalah yang sudah juz enam. Suaranya pun bagus untuk bacaan tahfiz. Memang perlu pengawasan karena bacaan tajwidnya masih kurang. Untuk yang iqra' pun kebagian jatah Aku ajarkan. Masyaallah, untuk yang ketiga anak ini saat membaca Iqra' masih tersedak-sedak alias masih perlu diperbaiki. Yang katanya iqra' enam anak gadis kelas enam SD, saat baca waduh kacau tajwidnya. Untuk yang dua anak gadis ngajinya iqra' dua dan tiga. Sangat menyedihkan nasib anak-anak seperti ini. Jika tak serius belajar dan orangtuanya kurang memantau perkembangan bacaan Al-Qur'an sang anak, maka Aku jamin anak ini tidak bisa dengan baik membaca kitab suci umat Islam ini.

Aku terus mengajar dengan penuh semangat dan cara khas diriku mengajar. Bacaan sedkit salah maka Aku suruh perbaiki agar lebih baik. Bagiku mengajar seperti ini sangatlah menyenangkan hati. Ikhlas Aku mengajarnya. Ya, sambil menunggu juga masuk waktu salat isya. Kita ketahui bersama orang yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkan maka Allah akan memberikan kemuliaan dan pahala sebagai imbalan kebaikan. Saat mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an, seseorang akan mendapatkan nilai pahala yang tinggi. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari Al-Qur'an dan mengamalkannya.” (HR Bukhari).

Untuk diketahui bahwa Aku sore itu tak mendapatkan indahnya pancaran cahaya mentari yang kembali keperaduan karena langit mendung. Untuk melampiaskan rasa sedih maka Aku tuliskan syair liar seperti yang kita baca diawal tulisan ini. Namun Alhamdulilah, Aku akhirnya mendapatkan cahaya benderang saat mengajarkan ngaji kepada adik-adik remaja di Masjid Hajarul Aswad. Cahaya ini lebih indah dan nantinya akan memberikan penerang dialam kubur pada saat kita mati dan dikebumikan didalam perut bumi. Cahaya itu hadir di Masjid.Hajar Aswad. Mari terus beramal dan terus berusaha menjadi sosok hamba yang," Khairunnaas anfa'uhum linnas,". Artinya adalah sebaik-baik manusia adalah semasa hidupnya bermanfaat bagi manusia yang lain. Berbuah kebaikan walaupun sekecil zarrah. ***

Sort:  

Upvoted. Thank You for sending some of your rewards to @null. It will make Steem stronger.

 3 months ago 

Kop jai pahala gure peubeut quran aneukmit

 3 months ago 

Teurimeng Geunaseh Adoe..nyan sira preh watee isya..kacau that aneuk mit nyan..ka rayeuk manteng iqra

 3 months ago 
Club5050
DescriptionAction
Plagiarism-Free
Bot-Free
Verified User
Beneficiary Rewards
Support burnsteem25
Voting CSI?

Terima kasih telah berbagi bersama di sini.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.029
BTC 66902.20
ETH 3248.49
USDT 1.00
SBD 2.64