Thediarygame, Jum’at, 8 Desember 2023; Berangkat Cuti ke Medan

Assalammualaikum wr.wb. Apa kabar rekan-rekan steemith sekalian.Semoga baik dan semangat selalu. Ijinkan Aku mengudara kembali mengurai kisah yang telah dilalui. Memang sudah berlalu namun ada hal yang tak boleh dilewatkan.Semoga berkenan dan beginilah kisah dibuka.

Tahun 2023 sudah di penghujung. Pada bulan Desember Aku harus membayar pajak tahunan mobil. Mobil yang sudah sepuluh tahun bersama. Pastinya akan ganti plat baru.Plat putih sesuai aturan. Realita ini Aku harus mengambil sisa cuti tahun 2023. Adalah Jadwal cuti sudah sebulan yang lalu diagendakan (Nopember 2023). Setelah proses permohonan dan diijinkan cuti selama enam hari kerja, maka pada tanggal 8 Desember 2023 Aku berangkat cuti dengan arah tujuan Kota Medan metropolitan.

Seperti biasa Aku yang tinggal di kota Melayu Gurindam XII Raja Ali Haji, Tanjungpinang, untuk terbang ke Medan harus melalui Kota Batam. Penyeberangan selama satu jam lewat laut wajib ditempuh. Penyambung jalan adalah kapal cepat yang setiap hari dengan waktu tertentu siap sedia membawa penumpang menyeberang.

Suasana dalam kapal cepat

Cuaca hari itu angin agak kencang. Aku yang naik kapal cepat yang bertolak pukul 09.15 WIB dari Dermaga Sri Bintan Pura Tanjungpinang menikmati perjalanan dengan sedikit kapal bergoyang. Penumpang tidak terlalu ramai. Hal ini mungkin dikarenakan belum memasuki masa liburan sekolah dan liburan panjang tanggal merah. Aku tidak hanya duduk didalam perut kapal besi. Sekali-kali Aku duduk diluar (haluan kapal) menikmati gemuruh suara mesin kapal dan deburan air bergelombang dihajar mesin propeler kapal. Angin sangat kental terasa saat duduk diluar. Asyik duduk dikursi belakang sambil menikmati semangkok pop mie sebagai penganjal perut.

ABK kapal salat sunat dhuha

Aku masih duduk dihaluan luar kapal. Sambil makan Popmie Aku melihat salah satu ABK kapal mengambil air wudhu. "Adek ini perkiraanku akan salat. Tak ada salat sunat selain salat dhuha," pikirku dalam hati. Usai wudhu yang bersangkutan masuk kedalam perut kapal. Penumpang memang sepi dan kursi gerbong belakang menjadi area sepi tak bersuara. Tidak lama Aku duduk diluar karena penasaran maka Aku mencari tahu apa yang diperbuat oleh crew kapal ini. Masyaallah tabarakallah, rupanya tebakanku benar. Pemuda ini asyik dan khusus melaksanakan salat sunat dhuha. Aku duduk disalah satu kursi kosong dan memperhatikan serta memfotonya. Rupaya namanya Michelle, Crew Ocean Dragon 5. Menurutku inilah pemandangan menarik dan takjub Aku lihat. Sudah berapa kali Aku naik kapal maka baru kali ini melihat kisah mulia ini. Bayangkan saja orang yang bekerja diatas kapal bisa luangkan waktu sejenak untuk melaksanakan salat dhuha. Bagaimana dengan kita didarat? Harusnya kita bisa.

Kapal terus melaju kencang. Melawan ombak membelah lautan. Sekitar pukul 10.15 WIB, Aku telah tiba dengan selamat di dermaga Telaga Punggur Kota Batam. Aku telah menghubungi rekan sejawat agar bisa membantu kendaraan plus sang supir. Pak Hendra, itulah nama anggota yang menjemput dan mengantarku sesaat di Batam.

Setelah tiba di Kota Batam maka tujuan yang hendak dituju adalah silaturahmi dengan Dansatbrimob Kepri, Kombes Pol M. Faishal Aris,S.I.K., M.M. Aku kenal awalnya di Tanjungpinang saat olahraga bersama. Beliau hadir mewakili Kapolda Kepri. Hubungan baik dan harmonis sangat dirasakan. Sudah lama ingin ke kantor beliau. Walau jarang jumpa namun komunikasi melalui handphone lancar.

Kantor Dansatbrimob Polda Kepri terletak di Jl.Trans Barelang, Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau. Perjalanan menuju kantor melewati jembatan Barelang. Jembatan panjang dan megah yang menjadi salah satu icon kota Batam. Jika ke kota Batam dan belum berfoto dilokasi tersebut seakan belum sah. Aku hanya lewati terlebih dahulu. Mengejar waktu dan nantinya saat kembali moment foto akan diabadikan.

Aku tiba dikantor Dansatbrimob sekitar pukul 10.58 WIB. Kantornya menjulang tinggi keatas bukit. Aku harus melewati penjagaan Mako. Pertanyaan dari penjaga Aku jawab dengan tenang ingin bersilaturahmi dengan Dansat. Wajar saja ini aturan siapa saja yang masuk ke kesatrian orang wajib memberikan jawaban dari pertanyaan prajurit yang bertugas jaga.

Aku sudah tiba di Mako Satbrimob. Warna idola kantor dengan cat berwarna merah terang menambah gagah dan berwibawa kantor tersebut. Rupanya Dansat masih dilokasi bawah sekitar kantor. Sambil menunggu Aku melihat pemandangan indah kearah jalan dan rumah warga. Dari ketinggian nampak jelas bangunan rumah, perkantoran, pertokoan dan lain sebagainya yang berada di kampung Tembesi. Menurut informasi bahwa Tembesi adalah nama kelurahan yang berada di Kecamatan Sagulung, Kota Batam, Kepulauan Riau, Indonesia, dimana luas wilayah kelurahan ini adalah 30,15 KM². (Wikipedia).

Bersama dan di kantor Dansatbrimob Polda Kepri

Tak lama menunggu Aku berjumpa dengan Dansatbrimob. Salam hangat dan senyuman ceria mewarnai silaturahmi perdana Aku di kantor Komandan Brimob yang baik dan penuh senyum serta canda. Aku melihat kantornya sedang dalam renovasi dan kami lanjut keruang kerja. Kami saling bercerita dan ditemani kopi hitam hangat. Diujung akhir sejenak kami berfoto dengan backround lambang Satbrimob. Lambang yang bergambar Burung Garuda dengan bintang satu diatas kepala burung. Dibawah kaki burung tertulis Satya Sundang Sakti. Arti kalimat Satya Sundang Sakti adalah Jiwa Ragaku Demi Kemanusiaan.

Kami tidak terlalu lama ngobrol. Ruangan yang indah dan nyaman harus ditinggal pergi. Bukan tak mau berlama-lama, waktu salat Jum'at akan segera tiba. Aku pamit dan tidak lupa melihat foto-foto mantan Dansatbrimob Polda Kepri di dinding kantor dekat penjagaan. Aku melihat foto Dansatbrimob Polda Sumatera Utara Kombes Pol Christiyanto Goetomo, S.I.K., S.H., M.H., artinya beliau pernah sesaat bertugas di Polda Kepri. Waktu sesaat karena waktu memimpin Brimob Polda Kepri bulan November s.d. Desember 2019, karena beliau terpanggil mengikuti pendidikan. Dansatbrimob Poldasu adalah temanku juga. Bersahaja dan akrab.

Aku pamit dan mencari masjid terdekat untuk salat Jum'at. Aku berubah pikiran dan salat Jum'at di masjid Markas Komando Batalyon Infanteri 10 Marinir yang terletak di Setoko, Batam, Kepulauan Riau. Info yang beredar (Wikipedia), Batalyon Infanteri 10/Satria Bhumi Yudha disingkat Yonif 10/Cheetah Malaka yang dibentuk pada 17 Oktober 2014 adalah pasukan pendarat amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang memakai baret ungu. Satuan ini adalah satuan pelaksana yang berada di bawah langsung Komando Brigade Infanteri (Brigif) 4/Marinir/BS yang berkedudukan di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Dan, dibentuk pada 13 Pebruari 2004.

Salat Jum'at di Masjid Al-Barkah Yonif 10 Setoko

Sekitar pukul 12.05 WIB Aku tiba di Masjid Al-Barkah yang terletak di Mako Yonif 10 Marinir. Jama'ah belum ramai. Aku tidak telat.Sebagian besar jamaah pada pelaksanaan salat Jum'at dihadiri oleh prajurit Marinir.Hanya beberapa orang masyarakat sipil yang ikut salat.

Khatib pada saat itu dalam Ustad Muhammad Ali Ma'ruf dan dalam khutbahnya beliau berpesan agar kita semua meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT. Jama'ah ramai dan padat. "Hidup tanpa iman maka akan sia-sia. Perlunya peningkatan iman dan ditambah perbuatan amal saleh,"demikian tambahan sang khatib.

Khutbahnya tidak terlalu lama. Tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lama. Rata-rata air. Selesai salat sesaat Aku berfoto dan setelah itu kembali. Allah sayang sama diriku, dimana pesawat ada delay. Seharusnya pukul 14.55 WIB sudah boarding dan hikmah delay maka pukul 18.55 WIB pesawat akan mengudara. Saat di Masjid Aku bertemu dengan salah satu Prajurit Dua Marinir bernama Rizky Fauzan anak Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai. Aku pasti tahu dan hafal wajah dan orangnya. Anak ini bernasib dan rezeki baik lulus menjadi prajurit TNI AL. Saat rekruitmen di Lantamal I Belawan, Aku adalah Aspers yang melaksanakan tugas ini. Aku tak menyangka bisa berjumpa di Yonif 10. Aku berpesan," baik-baiklah dalam bertugas.Jangan kecewakan orangtua. Sayangilah keduanya".

Salat di Masjid As-Salam di Mako Lantamal IV Batam

Waktu masih panjang maka Aku putuskan berkunjung ke Mako Lantamal IV yang terletak di jl. Tamalatea No. 1 Tanjung Sengkuang, Kec. Batu Ampar, Kota Batam, Kepulauan Riau. Hanya beberapa menit di Mako Lantamal IV kemudian bergegas ke Masjid As-Salam untuk menunaikan salat Ashar. Masjidnya sederhana namun terdapat tulisan kaligrafi Allah dan Muhammad SAW yang terbuat dari tembaga berwarna keemasan.

Selesai salat barulah secara perlahan mobil meninggalkan Mako. Walau sesaat Aku sempatkan silaturahmi dengan Wadan Lantamal IV dan Asintel Danlantamal IV. Keduanya Aku kenal baik. Mobil terus melaju menuju Bandara Hang Nadim Batam. Cuaca alhamdulillah tidak mendung. Walau berawan ringan tapi tidak sampai turun hujan. Tak lama Aku tiba dibandara dan dibantu teman mengurus barang-barang bawaan yang akan diletakkan ke bagasi pesawat.

Ada suatu kebahagian dari hikmah penerbangan di delay selain bisa keliling beberapa tempat di Kota Batam, Aku pun dapat salat magrib berjamaah. Kemudian naik ke lantai dua Gate 8 untuk persiapan masuk pesawat. Pesawat take off tepat waktu. Pukul 18.55 WIB pesawat tinggal landas. Didalam pesawat Aku duduk dengan orang sipil yang akan menuju kota Medan. Penerbangan malam hari sangat jarang Aku rasakan. Sekitar delapan bulan Aku di Tanjungpinang dan saat pulang ke Medan, sekitar dua kali ini penerbangan malam Aku nikmati. Penerbangan berlangsung dengan lancar tanpa kendala. Benturan awan dengan pesawat sangat jarang terjadi.Hanya sekali-kali dalam batas kewajaran. Tidak sering Aku dengarkan pesan dari pramugari untuk mengunakan sabuk dan tetap duduk dikursi.

Didalam pesawat udara

Sekitar kurang lebih satu jam mengudara pukul 20.05 WIB pesawat sudah landing di Bandara Internasonal Kuala Namu Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Aku saat penerbangan asyik bercakap-cakap sehingga tidak banyak tidur.Ada sih tiduran ayam.Tidur dan bangun..Kami berpisah dan semua pergi dengan tujuan berbeda. Pemandangan malam hari jika melihat ke bumi sangat indah. Bertabur cahaya lampu menerangi bumi. Cahaya lampu dari rumah dan jalanan sangat mengoda mata. Sangat indah.

Aku sudah tiba ditempat pengambilan bagasi. Barangku di bagasi lengkap tanpa kurang satupun. Anak bujangku yang menjemput,Maulana Sastrajendra Halimunsyah namanya.Panjang kali namanya. Sebelum keluar Aku mampir sesaat salat isya di mushalla Bandara. Salat hanya sendiri saja.

Bersama Bang Mualem di Bandara Kuala Namu

Aku sudah keluar dari pintu kedatangan. Tiba diluar mataku memandang kearah sosok pria yang tak asing bagiku. Aku kenal walau sangat jarang berjumpa. Ya, beliau adalah Bang Muzakir Manaf alias Mualem, Ketua Partai Aceh. Entah beliau dari mana datang dan mau kemana Aku tak tahu. Aku tanpa basa-basi dan malu-malu merapat dan menegur beliau serta mengajak berbicara. Awalnya beliau lupa-lupa ingat, namun setelah Aku jelaskan barulah beliau faham. Aku pernah berjumpa dengan beliau pada tahun 2022 saat mewakili Danlanal Sabang kegiatan syukuran keberangkatan Tim PON Aceh ke Papua. Acara tersebut di Anjong Monmata Banda Aceh. Setelah mengobrol singkat dan Aku melihat beliau seakan terburu-buru, Aku bersama beliau foto bareng. Adegan foto sukses dan kemudian kami berpisah.

Malam semakin meninggi. Kami masing-masing pulang kerumah.Anak dan istri menunggu dengan senang. Apalagi ada buah tangan banyak terbawa. Lengkaplah kebahagian malam itu. Aku yang menyupir mobil ditemani anakku duduk disampingku. Alhamdulillah, sekitar pukul 22.30 WIB Aku tiba dirumah dan disambut mesra bercampur gembira.***