The Diary Game 14-04-2024| Perjalanan pulang dari Peureulak ke Nisam Singgah di Mesjid Tua.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam hangat dan sukses selalu kepada seluruh pengiat tulisan berkualitas di dunia persteemian, khususnya di Steemsea. Hari ini Minggu 14 April 2024 tepatnya pada lebaran ke 5, arus lalu lintas masih terlihat begitu padat, ini bisa saya gambarkan ketika saya sedang dalam perjalanan pulang dari kampung halamannya di Gampong Babak Krueng kecamatan Peureulak Timur, sejak H pertama lebaran kami pulang hanya tiga hari disana, dan tiba hari Jumat kami rencanakan pulang saat pagi tapi ada hal lain yang perlu ditambah lagi cuaca yang begitu panas jadi saya ambil keputusan selesai Jum'at.
Sesudah selesai sholat Jum'at kami berangkat pulang ke Nisam dalam perjalanan pulang itulah kemacetan terlihat, saya mengambil jalur alternatif jalan lintas lain untuk menghindari kemacetan sambil sekali-kali istirahat sejenak, kami pilihkan tempat istirahat untuk berhenti sejenak di mesjid atau menasah yang paling lama kami singgah di menasah yang ada di kecamatan Peudawa sampai waktu sholat asar selesai baru kami berangkat lagi, tempat ini sangat mencerminkan keacehan nanti dilain waktu akan saya bahas dan tulikan lagi mengenai menasah itu.Selanjutnya kami ambil untuk istirahat lagi di masjid tua yang beralamat di simpang Ulim, sebuah masjid yang bangunannya masih terlihat Motif zaman dahulu saya tertarik di mimbarnya dulu waktu pertama sekali melihat sebelum direhab seperti ini sangat jelas asetektur nya juga masih ada terlihat tulisan tahun 1813 di mimbar mesjid juga model duduk khatib seperti singgasana raja, seperti saya sebutkan tadi mesjid Jamik ini di bangun oleh Teuku Muda Yusuf beralamat di Gampong Blang dibelakang kota simpang Ulim kata orang tua disini mesjid ini dulu sekota simpan Ulim inilah mesjid nya.
Beberapa foto di mesjid Jamik Gampong Blang simpan Ulim Aceh Timur, mesjid zaman dahulu
Beberapa saat disana melihat sambil mengambil beberapa foto tempat itu, sebenarnya kami mengambil foto ini kemaren saat kami pulang di hari lebaran pertama, saat ini hanya istirahat saja serta sholat ashar saja kebetulan dekat dengan jalan madat. Dari jalan madat kami lalui untuk menghindari arus lalu lintas di jalan raya, walaupun jalannya ada yang berlubang, alternatif jalan lintas ini saat dekat simpang Ulim dan lhoknibong tidak kita lalui karena jalan madat ke arah timur kalau dari jalan Medan Banda Aceh arah pulang ke Lhokseumawe. Begitu sampai di mesjid sultan Ahmad sebelum tiba diperbatasan Aceh Utara sekitar setengah kilo meter lagi jembatan Panton labu, di mesjid itulah kami shalat Maghrib serta isya karena kami bisa mengqasar sholat. Selesai sholat magrib saya jam sudah pukul 19.10, lama kami istirahat di mesjid ini.
Sore hari di jalan madat
Arus kepadatan terlihat begitu padat saat memasuki kabupaten Aceh Utara saya hanya bisa membawa sepeda motor 50 sampai 60 kilometer perjam, setiba di Geudong kami singgah lagi di masjid Malikussaleh kota Geudong. Setelah beberapa saat istirahat disana kami berangkat lagi jam sudah 20.40 saat kami tiba di beket rata, istri saya tidak berani pulang lewat jalan elak dia takut ada begal, ya untuk menghilangkan rasa takut istri ku, maka kami pun pulang lewat simpang Buloh sebelum nya kami sempatkan singgah di kandang di rumah saudara, karena sudah pukul 11 malam lewat baru kemudian kami berangkat pulang jalan rel tingkot kami lalui menghindari kemacetan di simpang cunda. Jam 12 baru kami tiba dikerumah.
Depan mesjid Malikussaleh Geudong
Depan kantor bupati Aceh Utara
Batas Aceh Utara dan Aceh Timur
Dekian sedikit tulisan dan informasi tentang perjalanan pulang dari peulak ke Nisam.
Salam hormat Saya
@hasinbadir