Contest club5050||21-09-2022 Khanduri Rabu Terakhir dibulan Safar

Assalamualaikum Sahabat ku semua. Sebelum lebih panjang lebar menulis saya mengajak semua jangan lupa untuk mendonasikan beberapa persen pada steem.amal, walau hanya 10%saja.

Pada pagi hari ini saya melanjutkan tulisan yang tertunda semalam, tulisan postingan ini mengenai kegiatan atau acara pesta khanduri yang sudah lama hilang dalam masyarakat Aceh khususnya didaerah kami di Dsn Ujung Timu desa Mns Meucat kecamatan Nisam.

Kalender Hijriah sudah lama dipakai oleh masyarakat Aceh pada umumnya, pengunaan kalender digunakan untuk keperluan ibadah dan interaksi sosial, seperti khanduri maulid,'asyura dan lainnya. Sedangkan Pemberlakuan kalender Masehi dalam masyarakat Aceh dimulai pasca kemerdekaan Indonesia dan pengunaanya hanya untuk keperluan administrasi negara saja, inilah yang menyebabkan Aceh memiliki dua kalender, Masehi untuk keperluan pencatatan administrasi dan Hijriah untuk keperluan ibadah juga tatanan sosial budaya dalam berbagai keperluan. Dalam bulan hijriah ada satu bulan pada masyarakat Aceh sangat sarat dengan bala atau musibah, dulu diyakini bulan pembawa petaka, oleh para ulama dan tokoh penting dalam masyarakat dulu, mereka telah menulis dalam berbagai karya nya bahwa bulan Safar ada satu hari dimana Allah menurunkan berbangai penyakit ke bumi, Hari itu disebut Neuhah.
Perlu kajian lebih dalam tentang itu saya sendiri belum menemukan nama karya tulis tentang ini hanya mendengar dari tokoh masyarakat yang mengetahui nya, Neuhah sendiri kapan Waktu dan tepatnya tidak diketahui layaknya seperti Lailatul Qadar dibulan Ramadhan, sebahgian ulama berpendapat Neuhah itu ada pada hari Rabu akhir dibulan Safar(Rabu Neuhah).
Dari masalah ini saya pernah melihat waktu saya masih kecil, disetiap hari Rabu akhir dibulan Safar masyarakat Aceh mengadakan satu acara khanduri Wot Ie Bu disimpang jalan dan mengumpulkan semua anak-anak yang ada disemua dusun terutama yang masih kecil untuk didoakan agar terhindar dari berbagai penyakit disudahi dengan dipeusijuk (ditepung tawarkan). Beda daerah beda cara melakukan ritual yang pasti pada bulan Safar dianggap bulan panas (Seu'um) atau paceklik, tradisi ini diwilayah selatan Aceh masih sangat kental dengan Rabu abeh, pada tahun yang sudah saya pernah mengatakan kepada tokoh atau Teungku yang ada disini tengatang acara ini, katanya "Saya mendukung dan ini sangat baik sekali untuk dihidupkan lagi, dari pembicaraan kami pada bulan Safar yang sudah saya menyuruh anak-anak semua datang Alhamdulillah terlaksana dengan baik juga kemaren sesuai dengan hari Rabu akhir bulan Safar saya ajak lagi untuk membuat nya, walau belum ada dukungan penuh dari masyarakat luas.
Acara ini terlaksana dengan baik dari pukul 14.35 pertama sekali berdoa dan zikir bersama baru kemudian dipeusijuk dan makan bubur nasi yang telah dihidangkan.
Inilah yang dapat saya tulis dan lebih kurang saya minta maaf kala ada kesilapan dalam penyampaian mudah-mudahan ini menjadi inspirasi bagi kami untuk kedepannya lebih bersemangat lagi dalam melakukan acara khanduri Rabu abeh.

---

Demikianlah tulisan postingan ku kali ini mudah-mudah kita mendapatkan berkah dari Allah SWT, sebelum menutup terimakasih saya ucapkan kepada semua dan salam hangat untuk kita serta sejahtera selalu buat bang @anroja dan @radjasalman, @el-nailul, @mirzamg, @feryfaiz, @waterjoe dan semuanya sehat selalu.

Mohon dukungan:
#club5050
#burnsteem25
#betterlife
#steemexclusive
#indonesia
#lifestyle