The Diary Game 17 Juli 2021 : Membongkar Lego Gerobak Sate

Bukti betapa kreatifnya perusahaan lego, sampai membuat seri gerobak sate lengkap dengan Abang Madura-nya. Olehku dan Khalis, mainan ini kami ubah bentuknya jadi meriam. Ole Kirk Christiansen bisa nangis kalau lihat ini.

---

Entah mengapa, pagi ini malas sekali rasanya untuk meninggalkan tempat tidur (padahal biasanya juga seperti itu hehehe). Namun bayang-bayang kalau ini hari terakhir sekolah berhasil menyingkirkan sedikit rasa malas itu, tanggung sehari lagi, setelah ini juga bakalan libur seminggu. Dengan langkah gontai Aku menuju ke kamar mandi, lalu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

Pagi-pagi sekali Mak sudah pulang dari pasar, barang belanjaannya banyak sekali. Namun perhatianku terfokus pada kresek kecil yang baru saja diletakkan di atas meja, di dalamnya berisi banyak kue-kue tradisional yang setahuku harganya cuma Rp. 500 saja, namun rasanya tidak diragukan lagi (enaknya). Setelah melahap dua potong kue, Aku melanjutkan acara siap-siapnya. Tinggal pakai kaos kaki, bro!

Sarapan pagi ini.🍱

Aku sampai di ruang kelas dengan terlambat, seperti biasanya. Kali ini guru sosiologi yang mengampu jam pertama pun sudah masuk, beruntungnya beliau sedang menginterogasi siswi yang belum buat pr di pojok belakang kelas, dengan posisi yang membelakangi pintu. Dengan langkah yang hati-hati Aku menuju ke arah tempatku biasanya duduk. Kali ini Aku harus berupaya agar koordinasi otak dan kaki harus solid, bagaimana caranya berjalan secepat mungkin namun dengan suara sol sepatu yang tidak terdengar sama sekali.

Setelah momen deg-degan itu berakhir, disusul dengan beberapa teman sekelas yang dari sedari tadi ikutan panas dingin melihat aksi kacangan itu, Aku baru tersadar belum membuat pr yang ditugaskan guru sosiologi ybs (yang bersangkutan) Senin kemarin. Cepat-cepat Aku meminjam pulpen si Amel, teman yang tempat duduknya persis di depanku, lalu segera menjawab 1 pertanyaan singkat yang diberikan. Untung saja jawaban yang diminta opini pribadi, kalau harus buka google mana sempat, keburu telat.

Begitulah, nasib baik berpihak padaku sejak pagi tadi, pertanyaan yang baru setengah terjawab itu tidak jadi masalah. Tidak lain dan tidak bukan karena guru itu cuma lewat di depan mejaku dan saling bertatapan sekilas, tidak menyuruhku msnjelaskan jawaban sebagaimana kawan-kawan yang lain. Kalau tahu begini kan bisa santai saja dari tadi. Hikkss.

Kelas ini baru berakhir saat jam istirahat tiba, tepatnya sekitar pukul setengah 10 pagi. Waktu istirahat dan seterusnya kuhabiskan di tangga lab IPA bersama dua teman lain karena setelah ini tidak ada lagi guru yang masuk ke kelas, kebiasaan menjelang hari libur memang begitu. Saking seringnya duduk di sini, kami bertiga seringkali dituduh sebagai "biang kerok" dari sampah yang bertumpukan di depan lab. Padahal kami selalu buang sampah di tempatnya. Hikkss.

Semua aktivitas sekolah dibubarkan selepas Zuhur, disusul dengan gerombolan siswa/i yang berhamburan ke arah luar pagar. Ada yang pulang dengan sepeda motor sendiri, dijemput orang tua atau dengan becak langganannya. Aku sendiri dijemput sedikit terlambat oleh Ayah. Sampai di rumah tidak pakai lama Aku langsung berganti pakaian, makan siang lalu bersiap membuat kue lebaran bersama Mak.

Membantu Mak membuat kue kering untuk lebaran nanti.🍪

Karena jiwa berbagi Mak yang tinggi, kami harus berupaya membuat dua kilo nastar dan bangkit susu yang akan dibagikan untuk keluarga (tidak lupa untuk dimakan sendiri). Alhasil pekerjaan ini memakan waktu hingga menjelang maghrib.

Malam ini Khalis mengeluh, menurutnya aku terlalu sibuk dengan hape. "Jadi adek maunya kakak ngapain?", aku bertanya pada Khalis. Wajahnya memelas, dia minta aku untuk menemaninya merakit kembali mainan lego yang dibongkarnya beberapa saat lalu. Setelah mencari kertas panduan yang tak kunjung ketemu, akhirnya aku dan Khalis sepakat untuk menggabungkan imajinasi kami berdua, membuat bentuk baru dari mainan bongkar pasang itu.

Hasil gabungan imajinasi Adik Khalis dan Aku. Awalnya mainan lego ini berbentuk gerobak sate, namun setelah dipasang untuk kedua kalinya malah bentuknya jadi seperti meriam. Abang sate Madura-nya banting setir jadi tentara sekutu.💂‍♂️🙊