[Better Life, The Diary Game] : Selasa, 20 April 2021 (KESEMPATAN)

in Steem SEA3 years ago

Kata orang, nilai dari suatu hal akan terasa berharga ketika sudah tiada. Namun acap kali manusia—yang dalam kesadaran penuh—menganggapnya enteng, padahal kita tahu seberapa berharganya hal itu (kekasih, keluarga, uang. Atau yang lebih abstrak, misalnya rasa aman, kenyang, dan bahagia). Semuanya diakibatkan persepsi pada satu hal, KESEMPATAN. Kesan bahwa kesempatan itu akan datang lagi, lagi dan lagi. Yang tidak bisa dipungkiri adalah, kebenarannya, kita tak pernah tahu kapan kesempatan itu berakhir.


Seperti biasa, belakangan ini aku menjadi orang yang bertugas membangunkan keluarga untuk makan sahur. Setelah membangunkan mereka, aku melanjutkan bobo manis-ku karena tubuh masih membutuhkan sedikit waktu lagi untuk beristirahat. Bukan tanpa alasan, pola tidurku semakin berantakan semenjak bulan puasa ini, padahal sebelumnya sudah cukup semrawutan juga. Siang jadi malam, malam jadi siang, sepertinya itu sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Bukan hanya aku namun kuyakini beberapa teman steemian juga merasakan hal yang sama. I am serious.

Mak dan ayah hampir menyerah untuk membangunkanku, membuatku tersadar ini sudah hampir menjelang waktu imsak. Mungkin beberapa menit lagi. Hanya sedikit nasi dan lauk yang kujadikan pengganjal perut untuk sahur pagi ini, ditambah dua gelas air putih yang cukup untuk jadi amunisi sampai maghrib nanti. Tak lama kemudian azan subuh berkumandang di beberapa masjid kampungku dan kampung sebelah, aku segera menunaikan ritual paling sakral dan pribadi antara makhluk dan Khalik-nya.

Tidak ada kesempatan untuk tidur lagi, karena piring kotor bekas makan sahur telah menunggu untuk segera kucuci. Juga, aku harus bersiap untuk berangkat ke sekolah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran ramadhan. Kabar yang kudengar dari temanku mengatakan bahwa peralatan wajib yang harus dibawa ke sekolah bukanlah buku teks atau buku tulis, namun beberapa perlengkapan macam al-Qur'an dan mukena. Kalau sudah begini, kelihatannya ukhti banget, deh!

Benar saja, seisi kelas disibukkan dengan target hafalannya masing-masing. Ada yang menghafal sembari menaruh al-Qur'an di meja atau menutupi wajah dengan mushaf. Tipe orang yang kedua (menutupi wajahnya dengan mushaf) biasa kemungkinannya ada dua, kalau tidak khusyuk ya ketiduran. Jujur aku sangat menyukai atmosfer seperti ini, mengingatkan pada momentum tiga atau empat tahun lalu saat mengikuti Program Intensif Menghafal al-Qur'an (PIMA) di bulan ramadhan. Nyantri selama sebulan penuh.

Kegiatan ini berlangsung hingga pukul 12 tengah hari, artinya kami semua pulang dua jam lebih cepat daripada hari biasanya. Sesampainya di rumah kunyalakan gawai yang belum tersentuh sejak pagi. Sudah ada beberapa notifikasi yang masuk, salah satu di antaranya dari momz @fwinanda alias Dedek Manjah. Beberapa kali ybs. (akronim dari yang bersangkutan) mengirim pesan teks kepadaku, mengajak untuk shalat dhuha bareng di musholla sekolah. Dengan setengah bercanda aku mengatakan tidak membawa handphone ke sekolah karena sedang mencoba untuk jadi murid teladan.

Karena sedang kangen berat, ybs. (tidak perlu akronim lagi) memintaku untuk datang ke rumahnya. Kami berdua berdiskusi banyak hal, terutama mengenai project nulis, dimana sampai saat ini masih menjadi wacana yang stuck di kepala saja. Si bungsu baby Khalif juga cukup nyaman untuk berada di dalam pelukanku, sembari memberi celah agar bundanya bisa bernafas lega tanpa bayi dalam gendongan.

IMG_20210420_215803.jpg
Beginilah hasil swafoto kalau pakai filter kamera jahat. Kelihatan Khalif yang enggan menengok ke atas kamera karena dilanda kantuk berat.

Beranjak dari sana aku tidak langsung pulang ke rumah, melainkan singgah sejenak di kediaman Pak Waka (Wakil Kepala) Kesiwaan MAN Lhokseumawe, @alol. Kedatanganku yang sekejap ini bertujuan untuk mengembalikan kotak handphone admin website yang sempat diamanahkan kepadaku beberapa waktu lalu. Ketiga anaknya yang cukup imut dan seumateh (baik budi) cukup membuatku terhibur setiap kali menyambangi rumah Pak Guru yang satu ini.

Waktu senggang di sore hari kuhabiskan dengan bersantai di dapur sembari membantu mak menyiapkan hidangan untuk iftar (berbuka puasa) nanti. Kondisi tubuh kian melemah, terpaksa malam ini kuhabiskan waktu di dalam kamar, meski ada beberapa hal yang harus dibeli di luar.

IMG_20210421_235453.jpg
Raut bahagia adikku, Khalis saat video call-an dengan para sepupunya. Meeting sambil membahas permainan seru apa lagi yang bisa mereka mainkan di device mereka.


Sort:  
 3 years ago 

mantap adoe..

 3 years ago 

Terimeng geunaseh tgk😄

 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

Salam @ernaerningsih.

Mantap cerita kesehariannya.
☺️

 3 years ago 

Terima kasih telah mampir ke postingan saya:)

Iya sama2 @firyfaiz
Saya harus banya belajar sama yang sudah banya pengalaman disini☺️🙏

 3 years ago 

Silakan, ada banyak orang-orang hebat disini. Saya juga belajar banyak dari mereka semua.

Hmm iaiaia baik😀
Harus lebih semangat ini

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.031
BTC 63047.55
ETH 2690.45
USDT 1.00
SBD 2.54