Better Life; The Diary Game 18 Juni 2021 (Amplop Putih)
Barisan kafilah MTQ Kecamatan Banda Sakti yang sedang dibekali arahan oleh Camat, Ketua LPTQ dan jajarannya. Pasukan ini akan bertarung di tingkat Kota Lhokseumawe pada 02 Juli mendatang, kalau ada kesempatan.
Hari sudah menjelang siang ketika kuputuskan untuk menggiling semua pakaian yang sudah menggunung di keranjang kain kotor. Wajar saja tumpukan yang besarnya dua kali lipat dari biasanya, itu akumulasi baju kotor punya minggu ini, plus minggu kemarinnya lagi. Alhasil, kulimpahkan semua tugas ini pada babu bertenaga listrik yang tak pernah minta digaji, siapa lagi kalau bukan mesin cuci kesayangan keluarga di rumah ini.
Ok, selesai dengan urusan baju kotor, saatnya aku membersihkan tubuh dan pikiran dari kotoran-kotoran jasad dan nurani. Selesai mandi, kubuka ponsel dan mendapati notifikasi pesan dari seorang teman, sebut saja R.
Isi obrolan singkat bersama R.
Astaga, aku baru sadar telah meraih juara 1 di MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) kecamatan kemarin itu. Artinya, kemungkinan besar akan jadi peserta di tingkat Kota Lhokseumawe nantinya. Duh, bagaimana aku bisa lupa tentang hal ini.
Skip, aku memutar otak dan berharap tidak mendapat undangan apa apa. Pertandingan kemarin itu sungguh membuatku minder, bagaimana aku bisa dapat juara dengan kemampuan yang notabene-nya biasa biasa saja? Padahal masih banyak kontestan lain yang jauh lebih mahir, lebih pintar dan lebih berpengalaman. Ah, mungkin itu sudah jalan yang di atas.
Siang harinya, ayah dan adik-adikku pulang dari shalat jumat, Khalis terlihat menenteng sebuah amplop berwarna putih. Kata dia, amplop itu dititip kan oleh salah satu aparat gampong agar sampai ke aku. Aku curiga, jangan-jangan itu undangan yang dimaksud si R tadi.
(1) Sebelum dibuka.
Benar saja, namaku terpampang jelas di muka amplop itu. Kubuka amplop yang bertuliskan nama lengkapku itu, lalu perlahan menarik kertas yang sepertinya berisi surat. Bukan surat cinta apalagi surat berharga, tapi ini surat UNDANGAN MTQ. Di dalamnya, aku disuruh ke kantor camat pukul dua siang nanti. WHAT! Ini sudah 13.35 bro.
(2) Setelah dibuka.
Dengan modal pasrah, aku memacu sepeda motor sendirian dengan isi pikiran yang agak semrawut. Sejurus kemudian, aku sampai di halaman kantor camat Banda Sakti, memarkirkan kendaraan di sana lalu menuju ke aula yang ada di lantai dua. Meski aku sampai di luar jadwal yang telah ditentukan, alias ngaret, tapi acaranya belum dimulai. Disinilah aku memanfaatkan keadaan untuk berbincang-bincang dengan beberapa peserta yang sudah kukenali lebih dulu. Maklumlah, meskipun gini-gini tapi pernah main sama komunitas pecinta akhirat juga, bro.
Suasana di aula Kantor Camat Banda Sakti sesaat sebelum acara dimulai.
Aku sempat menceritakan ketakutanku pada Evi (bukan nama samaran), salah satu peserta pro yang sempat jadi room mate saat kami ikut PIMA (Program Intensif Menghafal Al-Quran) tiga tahun lalu. Dia bilang padaku tidak usah takut, karena dia juga sedang takut. Bagong memang.
Sejurus kemudian, acara pun dimulai. Mulai dari salam pembuka dari camat, pemberian motivasi dan terakhir pemaparan juknis (petunjuk teknis) pelaksanaan. Di bagian terakhir, aku dapat banyak info mengenai pelaksanaan MTQ Kota Lhokseumawe tahun ini yang jauh berbeda dari sebelumnya, mulai dari seragam kafilah yang kemungkinannya tidak ada, hingga waktu pelaksanaannya yang sangat mepet, yakni mulai tanggal 02 sampai 06 Juli nanti.
Ketua LPTQ (Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an) Kec. Banda Sakti, Tgk. Fakhrurazi sedang memberikan arahan dan motivasi pada para peserta.
Pulang dari situ, aku dan bersama kedua partner Syarhil Qur'an mampir di gerai fast food yang didirikan Kolonel Sanders untuk mengisi perut sekaligus mempererat hubungan antara kami bertiga selaku rekan satu tim. Tidak lupa untuk mengisi survei kepuasan pelanggan dan mendapatkan 1 pcs paha ayam gratis. Asik.
Kisah amplop putih hari ini cukup menyadarkan aku tentang pentingnya mengingat sesuatu bahkan jika hal itu dirasa tidak penting. Ah sudahlah, sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Oh orang Hagu rupanya. Oke oke.
Wadaw rupanya hagu terkenal juga ya😀
Ana sering ke Hagu, rame friend inan.
Pat teuh jih? Bek meu'en2 ngen awak hagu, beuh😀
Hana meu'en2. Meungon tok. 😀 Hana tepeu pat teh jih, pokoknya Hagu cit.
Maksud saya, orang hagu bukan main (kerennya)
Ooo hana ngeh lon 😀
Dekat mananya antum tinggal di Hagu?
Gak tau dekat mananya, pokoknya ada simpang ada warung kopi. 😀
Dekat kuburan ya?
Iya dekat sama kuburan itu.
Sering anak2 vespa duduk di warkop tu.
Nyan syit di bineh rumoh long hai Pak Rah
Antum orang hagu juga, ya?
😂 Engga ana orang guha
Kirain amplop berisi angpauw
Padahal nihil qiqiqiq
wkwkwkwk
cieeee... dapat surat cinta dari pak camat!
Maunya kan diselipin foto soekarno-hatta barang lima lembar🤣
kan sedang kondisi covid-19, nanti nyebarin virus... mendingan diminta no rek pas daftar ulang kan?
Hahaha aamiin, beu masen ie babah droen...
bek loen hai... nteuk suwah kasih persenan, hahaha
lakee do'a bak mamak bek tuwo, mudah-mudahan lolos sampai tingkat provinsi bahkan nasional
Long minder hai Bu Cici, tk. kota aja gak berani ikutan. Cuma mau gimana lagi kan, namanya juga peserta harus siap dibawa kemana aja. Belum lagi liat lawan yang kemampuannya super duper wah wah pokoknya.
itu masalah... minder ngga boleh dimiliki oleh seorang penantang. berusaha saja yang terbaik, jangan pikir harus menang, ikuti saja aturan main dan keluarkan semua kemampuan yang sudah diasah sejak lama.
mumpung masih muda, banyak2 berprestasi, biar nanti kalau ada yang nyombong, kita bisa bilang "sudah pernah!"
Ralat, "sudah pernah walaupun gak menang", he-he-he.
Itu Juara 1 MTQ lho...😳👍
Entahlah, mungkin karena sudah gak pd duluan, akhirnya merasa gak pantas. Do'akan yang terbaik untuk saya, ya!
Semoga kamu selalu menjadi yang terbaik...
Ralat, mendapatkan yang terbaik😁👍
😀😁
Selamat ya fir untuk juara 1 nya. Emaizzing dah.
Udah lama banget pengumumannya itu, saya sampai lupa hehehe. Terima kasih telah mampir ke postingan saya😁🙏
Gak masalah walaupun sudah lama fir, yang penting juara MTQ adem hati dan bangga dengarnya. Good luck terus. Terima kasih kembali.
😂🙏
Pasti dalam amplop warna putih ada warna merah
Gak ada, nihil.
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Manta....semangat
Terima kasih😊
Masama dek
Thanks dah saling berbagi
😀😀
Ada mantan kepala sekolah terbaik ibu ini dek @firyfaiz. Kalau ketemu lagi tolong kirim salam ya dek.
Semoga bisa mendapatkan hasil yang baik di saat pengumuman ya dek. Salam semangat.
Yang kita ceritakan kemarin, kan?😀
In syaa Allah lain kali kalau ketemu saya sampaikan salamnya Bu Safrida. Terima kasih semangatnya😊