Better Life; Act of Kindness [Rabu, 29 Desember 2021] : Berkunjung Ke Rumah Akmal, Bocah Penderita Thalassemia

Catatan: 50% payout postingan ini saya sumbangkan untuk @steem.amal. Ini adalah bentuk kepedulian saya dalam melancarkan serta mengampanyekan program kemanusiaan. Saya mengajak teman-teman semua untuk ikut serta dalam mengatur sebagian payout postingan ke akun @steem.amal demi kelancaran program yang sedang dan akan dijalankan ke depannya.

---

Salam sukses untuk semua steemian di Komunitas Steem SEA!

Hari ini, Rabu (29/12), saya berkesempatan untuk melihat langsung kondisi pasien talasemia di Desa Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Aceh-Indonesia.

Adalah Muhammad Akmal Ramadhan (12), bocah kelas 1 SMP yang didiagnosa menderita talasemia oleh dua dokter sekaligus. Talasemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh jumlah hemoglobin dan sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Penyakit yang dideritanya sejak bayi itu membuat perut Akmal membengkak sejak usianya lima tahun.

_{Muhammad Akmal Ramadhan bersama ibundanya, Sri Novianti.}

Tidak hanya itu, akibat penumpukan zat besi yang ada di tubuhnya, beberapa organ lainnya juga ikut membengkak, di antaranya jantung, hati dan limpa. Pernah satu kali kadar zat besi dalam darahnya menyentuh angka 800 mcg/L. Akibat penumpukan zat besi, Akmal diberi pantangan untuk makan sayuran hijau dan hanya diperbolehkan untuk makan kentang dan wortel saja.

Akmal pernah melewati masa koma sebanyak dua kali. Ia juga pernah terserang epilepsi akibat menumpuknya cairan yang menyebabkan tekanan pada otaknya.

Hingga saat ini, Akmal rutin melakukan transfusi darah setiap seminggu sekali. Dalam sekali transfusi, ia membutuhkan lima kantong darah sekaligus. Pihak rumah sakit di Lhokseumawe tidak sanggup lagi menangani Akmal, sehingga ia terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Ibukota Provinsi, Banda Aceh. Rencananya malam Senin nanti Akmal akan dibawa ke Banda Aceh untuk dilakukan tindakan operasi.

_{Di sela-sela kunjungan.}

Kedua orang tua Akmal, Sri Novianti (35) dan Khalidun Anwar (40) sangat kewalahan soal biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan anaknya. Ibunya, Sri Novianti, hanyalah seorang buruh cuci dan PRT (Pembantu Rumah Tangga), sedangkan ayahnya, Khalidun Anwar merupkan tukang service AC. Di tengah penghasilan mereka yang pas-pasan, kedua orang tuanya harus menghidupi empat orang anak lain selain Akmal. Belum lagi biaya pendampingan yang harus dikeluarkan demi kelancaran pengobatan Akmal.

Untuk rencana keberangkatan malam Senin (2/1/2022) nanti, pihak rumah sakit Lhokseumawe hanya menanggung transportasi dari Lhokseumawe ke Banda Aceh, untuk selanjutnya pihak keluarga harus menanggung biaya sendiri. Setelah dikalkulasi, setiap minggunya orang tua Akmal membutuhkan uang sebesar Rp1.000.000,00 hanya untuk biaya transportasi.

Keluarga Akmal pernah menerima bantuan berupa donasi oksigen dan nebulizer dari guru dan teman dari guru sekolah tempat ia belajar, SMP Negeri 2 Kota Lhokseumawe. Hari ini (29/12), saya bersama @radjasalman mengunjungi rumah keluarga Akmal yang berada di Desa Banda Masen, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe. Beberapa steemian lain yang ikut dalam kunjungan ini adalah @bunda-monteski dan @keumala75. Kami menyerahkan bantuan pribadi dari @el-nailul sebesar Rp500.000,00, dan Rp100.000,00 dari @radjasalman dkk.

_{Berfoto bersama.}

CC:
@anroja
@el-nailul
@radjasalman