The Diary Game Senin 24 Juni 2024 // Itu Yang ku Andalkan

Kami sedang berbicara di ruang tengah, semua pekerjaan sudah selesai dan sekarang aku lagi beristirahat sejenak sambil berbincang-bincang dengan istri. Di menyuruhku untuk mengambil kesempatan ini untuk benar-benar beristirahat, sebenarnya inilah yang namanya istirahat , bukan berarti istirahat itu tidur karena aku tidak biasa tidur pagi. Sambil berbincang aku menyuruh Imam untuk membuatkan secangkir kopi panas untukku.

Handphone-ku berdering dan ini adalah jaringan panggilan telepon. Handphone-ku berada pada tangan anakku dan dia memberinya padaku dan mengatakan nenek yang menelpon. Jadi seberang sana aku dengar suara Ibu yang agak lemah dan beliau menerangkan bahwa sakit lambung beliau kambuh lagi. Telepon lalu ku tutup dan kemudian aku memberitahukan kabar ini kepada istriku, kemudian ku suruh mereka untuk bersiap-siap karena kita sekarang sebentar lagi akan pergi ke rumah nenek, itu kata-kata yang aku ungkapkan kepada kedua putraku.

Sebenarnya nanti siang aku akan pergi melayat ke rumah duka salah seorang kawan aku dan dia juga termasuk family kami. Dalam perjalanan kami mampir di dua kedai yang berbeda di mana Di sini yang pertama kami membeli buah-buahan untuk ibu aku halo ke Krian selanjutnya untuk membeli snack atau kue dan gula. Buah tangan ini rencananya akan kami bawa ke tempat kami melayat nanti.

Saat tiba di rumah Ibu aku melihat beliau sedang tiduran dengan seolah seorang tetangga yang juga sering menemani ibuku di rumah. Lalu Ibu bangun dan kami pun masuk ke dalam rumah, kemudian aku mengambil pisau dan mengupas buah pir yang aku beli tadi, buah ini aku persilahkan ibu untuk memakannya, tidak lupa juga Raul ikut mencicipi karena dia sangat suka dengan buah-buahan , beda dengan abangnya imam yang tidak suka dengan buah-buahan.

Lebih kurang satu jam kami berada di rumah ibu kemudian aku pamit karena akan pergi melayat. Begitu sampai di rumah duka aku disambut tapi bukan oleh kawan aku melalaikan oleh adiknya yang perempuan. Kami dipersilakan masuk lalu dipersilahkan untuk mencicipi makanan ala kadarnya. Berhubung Hari Sudah siang maka aku pun sekalian makan siang di sini bersama dengan keluarga. Selepas dari sini kami akan pergi sebuah sungai yang aku sudah lupa nama tempatnya .Dalam perjalanan kami mendengar suara adzan lalu aku memutuskan untuk mampir di salah satu masjid yang bernama masjid Madinah untuk salat zuhur.

Di sungai ini kedua putraku langsung berganti pakaian yang memang pakaian ini sudah disediakan saat akan pergi tadi . Kami berdua hanya duduk di balai yang memang telah disediakan oleh pemilik tempat dan tidak lupa kami juga memesan makanan dan minuman sambil berbincang dan mendengarkan ceramah di HP. Suasananya sangat nyaman dan sejuk, aku juga ikut serta turun ke sungai untuk mandi bersama dengan putra-putra ku, airnya sangat jernih dan dingin, terasa segar sekali. Kami balik pulang sekitar pukul 5 sore.