MP-45: Mie Meu Bajèe, Asèe Meu Sileuweue, Tapeu Ék Jih Lam Jurèe, Jisipak Geutanyoe Lam Pageue
Mie Meu Bajèe, Asèe Meu Sileuweue, Tapeu Ék Jih Lam Jurèe, Jisipak Geutanyoe Lam Pageue
Foto: Diolah dari beberapa sumber online
Selamat pagi steemian …
Idealnya,setiap kebaikan itu harus dibalas dengan kebaikan pula. Malah dengan kebaikan yang berlebih, baik secara kualitas maupun jumlahnya. Hal ini tentu suatu keniscayaan.
Namun dalam realitas hidup dan kehidupan zaman ini, hal-hal ideal banyak yang dinafikan. Paham bahwa dalam hidup ini tidak ada yang ideal, semua berjalan sesuai kebutuhan dan kepentingan semata, semakin dikampanyekan.
Alhasil, setiap sikap dan prilaku seseorang, status “kebenaran” atas sikap dan prilaku tersebut ada dalam “menurut.” Ingatan dan pemahaman kita seolah-olah “dipaksa” untuk mengakui status “kebenaran” dalam menurut itu. Inilah wajah dunia kita hari ini. Sangat absurd.
Di lain sisi, perubahan karakter manusia menjadi angkuh, sombong, tamah, tak berbudi sekaligus tak tahu balas budi, sudah menjadi karakter yang biasa. Hampir setiap kesempatan kita mendengar dan menyaksikan perselisihan, kebohongan, pengkhianatan, dan sebagainya.
Sebagai contoh, ingatan kita masih segar akan masa-masa kampenye untuk suksesi pimpinan wilayah seperti gubernur, bupati/ walikota, sampai Keuchiek Gampong. Saat kampanye bermacam janji dan program disampaikan untuk menarik suara masyarakat.
Belum lagi kampanye dengan menggunakan sumber daya keuangan langsung, semacam bagi-bagi uang, “serangan fajar,” atau apapun namanya. Tujuannya adalah supaya dia menjadi pemilik suara terbanyak.
Namun setelah Ia terpilih menjadi pemimpin, Anda tahu dan rasakan sendiri apa yang terjadi. Pengalaman selama beberapa dekade telah menunjukkan bahwa inilah kita saat ini. Penuh dengan khianat.
Tidak salah orang tua Aceh mengatakan: "Mie mue bajèe, asèe meu sileuweue, tapeu ék jih lam jurèe, jisipak geutanyoe lam pageue" (kucing berbaju, anjing bercelana, kita naikkan/ dibawa dia ke kamar –tempat nyaman atau bisa jadi kekuasaan--, ditendang kita ke pagar/ keluar).
Salam pagi dan tetap semangat,
@farizalm