The Diary Game – 16 April 2024 | Waktu Bekerja vs Waktu Keluarga

in Steem SEA6 months ago (edited)

Hari ini terasa sangat bersemangat memulai aktivitas yang kembali normal, setelah melewati hari-hari di bulan ramadhan dan hari raya idul fitri yang terasa sangat berpengaruh menyegarkan kembali kondisi lahir dan batin umat muslim di seluruh dunia, apakah begitu juga yang sobat steemian rasakan?

Saya membuka mata di jam 04.30 ketika alarm berbunyi dan mematikannya dengan hati yang ikhlas, kemudian membaca doa setelah bangun tidur, seperti yang diajarkan oleh orang tua dan guru sejak dari kecil. Bergegas saya menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersuci lalu menunaikan ibadah sholat subuh.

Barulah kemudian saya berbagi tugas dengan istri, dimana saya memegang kendali penuh atas anak-anak di setiap pagi, sembari ibu mereka meracik menu sarapan di dapur dengan penuh kasih. Oh iya.. Saya memiliki tiga orang anak, dan anak yang pertama kini sedang duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar, Khalif namanya.

Setelah misi memasaknya selesai, istri saya mengambil alih hak asuh atas kedua adik Khalif, sehingga saya dan Khalif kini bisa menyiapkan diri dan mengumpulkan perbendaharaan yang kami butuhkan sesuai profesi masing-masing, kemudian kami menyantap makanan yang tadi telah disiapkan oleh orang yang penuh kasih di rumah ini.

IMG_20240416_065711.jpg

Lalu perjalanan kami pun dimulai tepat jam 07.11 pagi. Saya mengantar Khalif ke sekolahnya yang sengaja memang saya pilihkan dekat dengan kantor tempat saya bekerja, sehingga efisiensi waktu bisa terjaga dengan seksama.

IMG_20240416_071541.jpg

IMG_20240416_072520.jpg

Selesai mengantar, saya lanjut menuju kantor untuk melaksanakan tugas yang saya emban. Saya memarkirkan sepeda motor, lalu masuk ke ruangan dengan belum ada satupun rekan kerja yang telah sampai, namun tumpukan dokumen-dokumen yang tersusun tinggi mengisyarakatkan bahwa hari ini akan menghabiskan banyak energi.

IMG_20240416_073019.jpg

Tak lama berselang ketika saya baru membuka laptop, tibalah dua rekan kerja dan kami pun bersalam-salaman. Salah seorang rekan berkata “Ayoklah ngopi dulu kita bentar”, dan rasanya berat untuk menolak, sebab di Aceh merupakan hal yang tak elok bila menolak ajakan ngopi tanpa alasan yang syar’i.

Dan kami pun beranjak menuju warung kopi yang juga berjarak tak jauh dari kantor kami.

IMG_20240416_075551.jpg

Seperti biasa, saya tak memesan kopi, bukannya tak suka, tapi secangkir teh sudah terbukti mampu memuaskan hasrat lidah saya.

IMG_20240416_081734.jpg

Sekitar 40 menit kami menghabiskan waktu di warung kopi, kami menyudahinya dengan penuh kesadaran diri bahwa tugas negara sudah menanti, dan kami pun kembali ke kantor dengan wajah yang berseri. Sesampainya di ruangan, kami pun disibukkan dengan bidang urusan kami sendiri.

IMG_20240416_160551.jpg

Jam 10.30 adalah jadwal Khalif pulang sekolah dan saya pun menjemputnya lalu mengantarkannya ke rumah, setelah itu saya kembali lagi ke kantor. Bisa digambarkan bahwa segala aktivitas saya di ruang kerja mulai pagi hingga sore adalah dominan berkaitan dengan tahapan-tahapan kegiatan penyediaan instalasi pengolahan air limbah bagi masyarakat, dimulai dari proses penganggaran, perencanaan dan sampai pada tahap pelaksanaan serta evaluasi.

Oke, sampai di sore hari jam 17.23, saatnya saya pulang setelah menuntaskan semua porsi kerja hari ini. Saya menatap langit yang mendung berat, berharap hujan tak turun sebelum saya sampai ke rumah. Alangkah maha kasihnya Allah yang menakdirkan rahmatnya dalam tetesan air deras turun membasahi kota dan hambaNya yang tiada daya upaya ini ketika saya memacu kendaraan melewati kawasan pertokoan, dan saya pun menepi.

IMG_20240416_181640.jpg

Saya menelepon istri di rumah, mengatakan bahwa saya sedang menunggu hujan mereda, sebab jas hujan memang tak terbawa. Saat volume tetesan hujan mulai berkurang, terlihat di antara deretan toko seberang ada gerobak penjual sate, saya pun menghampiri dan membeli untuk diberikan ke anak-anak dan istri.

IMG_20240416_182015.jpg

Perjalananan pulang pun saya lanjutkan. Sesampainya di rumah, anak-anak menyambut gembira kepulangan sang ayah yang tercinta, lalu dengan ucapan “bismillah” kami membuka bungkusan sate itu dan menikmati setiap tusuk demi tusuknya sampai adzan maghrib pun tiba.

Selesai sholat maghrib, adalah saatnya bermain bersama tiga orang anak saya di kamar sambil menunggu waktu isya, saya menghibur mereka semua sampai gelak tawa keluar dari wajah-wajah mereka yang bahagia. Dan momen-momen seperti ini adalah suatu kebahagiaan pula bagi saya.

IMG_20240416_191145.jpg

Benarlah ungkapan “harta yang paling berharga adalah keluarga”.

Salam saya kepada keluarga para steemian semua, mudah-mudahan kita senantiasa diberikan keberkahan dalam mengisi hari-hari dalam kehidupan.

Your Friend,
@fajrularifst

Sort:  
 6 months ago 

Luar biasa tulisan nya antara waktu bekerja dan waktu bersama keluarga, yang pasti kita bekerja untuk membahagiakan keluarga

 6 months ago 

Terimakasih Pak @miftahulrizky

 6 months ago 
Non Club
DescriptionAction
Plagiarism-Free✅️
Bot-Free✅️
Verified User✅️
Beneficiary Rewards❌️
Support burnsteem25❌️
Voting CSI0

Terima kasih telah berbagi bersama di sini

 6 months ago 

Terimakasih, saya akan semakin bersemangat !

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 62404.06
ETH 2426.64
USDT 1.00
SBD 2.65