The Diary Game - Kamis, 11 November 2021 | Napak Tilas Perjuangan Pahlawan Di Kota Pariaman Bersama Khalif | 25% Payout Mendukung Program @steem.amal

Alhamdulillah, hari ini masih diberikan nikmat kesehatan oleh Allah SWT, sholat Shubuh sudah ditunaikan sebagai bentuk syukur kepada-Nya. Selanjutnya membantu beres-beres rumah dan membantu istri didapur agar tidak terlambat bekerja namun tugas dirumah juga selesai. Saya kemudian mandi sebelum Khalif bangun agar nanti tinggal menemaninya saja. Bundanya sudah berangkat kerja dan waktunya memandikan Khalif. Setelah mandi, saya membawanya dengan sepeda ke ruko sambil menyuapinya makan. Hampir dua jam berlalu, saya kembali ke rumah dan meninggalkan ruko karena ada yang membantu. Khalif tidur dan saya mengerjakan sedikit pekerjaan. Sekitar jam 10.00 eyangnya datang lagi. Ibu saya dari pasar belanja keperluan dapur dan mampir ke rumah karena kangen Khalif, padahal kemarin juga sudah kesini bertemu Khalif. Saya meminta besok eyangnya untuk datang lagi karena besok hari Jumat dan saya sholat Jumat sementara bundanya pasti masih diperjalanan saat waktu Jumatan masuk. Setengah jam kemudian eyangnya kembali ke rumah sementara Khalif masih tidur.

Selepas Sholat Zuhur, saya makan siang lalu menyuapi Khalif makan siangnya. sekitar jam 14.00 Khalif minta gendong pertanda ingin diayun untuk tidur. Akhirnya kami tidur dan dibangunkan suara tamu datang yang ternyata Omanya. Mertua saya pulang kampung ke rumah Unyang Khalif (Nenek Istri Saya) dan mampir ke rumah kami sebelum balik ke Padang lagi. Setelah istri saya sampai dirumah, Omanya balik ke Padang bersama temannya. Kami berencana ke pantai sore ini, maka kami bersiap-siap. Saya mandi dan Khalif juga dimandikan bundanya. Lalu setelah semua beres, kami berangkat menuju pantai. Sore yang cerah namun tidak terlalu panas memang pas dinikmati di pantai. Apa lagi rumah kami berada dekat dengan pantai dan dipusat kota Pariaman.

Kami membawa Khalif ke Monumen Perjuangan Angkatan Laut didekat muara Pantai Gandoriah. Khalif senang sekali melihat ombak dan terpaksa saya berlari juga untuk bisa tetap mengawasinya. Hanya waktu-waktu tertentu saya menggendong Khalif agar dia bisa berjalan menikmati dunia luar yang ramai. Di kawasan ini ada monumen Tank Marinir, Monumen menyerupai kapal perang dengan senjata asli (dulunya) diatasnya dan tentu saja ada tugu beberapa pejuang. Ini melambangkan perjuangan Angkatan Laut Indonesia di Pariaman pada zaman perang kemerdekaan dulu. Puas menikmati suasana, berfoto dan melihat matahari hampir terbenam kami segera pulang menjelang azan Maghrib. Laju motor tidak terlalu kencang karena rumah tidak jauh. Sampai dirumah ketika azan berkumandang, saya langsung bersiap sholat. Selepas sholat dan makan malam bersama saya membantu mengerjakan pekerjaan rumah disaat Khalif sedang ditidurkan oleh bundanya. Pekerjaan saya selesai dan saya berisitirahat sementara bunda Khalif masih mengerjakan pekerjaannya.

Demikian diary saya untuk hari ini. Terimakasih sekali lagi untu teman-teman yang sudah mampir membacanya. Jangan lupa dukungannya dan mari berinteraksi dikolom komentar. Terimakasih juga para senior yang sudah mampir dan mendukung diary saya bang @anroja @radjasalman @heriadi @klen.civil @el-nailul @irawandedy @herimukti @nazarul buk @ernaerningsih.