The Diary Game - Senin, 21 September 2020

Dear steemians...

Pagi ini di tengah rintik-rintik hujan yang membasahi bumi, saya terbangun sedikit agak telat dari biasa nya. Mungkin karena cuaca dingin yang menerpa atau bisa jadi karena saya tidak mengaktifkan alarm di smartphone tadi malam. Setelah membersihkan diri dan menjalankan Shalat Subuh dua rakaat, saya langsung bersiap-siap untuk kembali ke rumahku istanaku di Lhokseumawe setelah seharian menunaikan kewajiban sebagai anak yang berbakti kepada orang tua. Setelah memeriksa air radiator dan memanaskan mesin mobil, saya minta ijin kepada Ibunda untuk menunaikan kewajiban sebagai abdi negara. Tepat jam 06.45 WIB saya meluncur menuju Kota Lhokseumawe yang berjarak 45 km dari kampung halaman.

Pemandangan indah dalam perjalanan

Dalam perjalanan pagi yang masih disertai hujan ini dan cuaca yang lumayan dingin, saya mengambil rute tidak seperti biasa yang melalui jalan Nasional Medan - Banda Aceh. Namun pagi ini saya mencoba suasana baru dengan melewati jalan alternatif dari Simpang Krueng Mane menuju Buket Rata. Saya sengaja mengambil rute ini ingin sekedar menikmati udara segar dalam perjalanan. Rute ini memang terlihat melalui perbukitan dengan alam yang masih asri, jalan sangat mulus dan lebar dengan dikelilingi oleh hutan dan persawahan.

Para guru berdiskusi setelah menjalankan tugas

Sekitar 45 menit perjalanan saya sampai ke rumah di Panggoi, setelah menikmati sarapan pagi bergegas saya menuju ke tempat kerja untuk melaksanakan tugas hari ini. Sebagai guru yang diberi amanah menjabat wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tugas utama saya untuk mengawasi proses pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan lancar. Sampai di sekolah pukul 08.30 WIB terlihat para guru yang bertugas hari ini sudah mulai berkumpul untuk mengirimkan link materi dan tugas masing-masing ke grub WA kelas.

Takziyah dan doa bersama di rumah duka

Setelah mengecek jadwal piket dan memastikan semua guru sudah menjalankan tugas masing-masing, saya bersama rombongan keluarga besar SMA Negeri 5 Lhokseumawe melakukan takziyah (berdoa bersama) ke salah satu keluarga besar sekolah yaitu ayah mertua dari Ibu Tuti Alawiyah yang meninggal dunia 4 hari yang lalu. Takziyah dan doa yang di pimpin oleh Tgk Sa'adun, salah seorang guru berlangsung lancar dan tertib. Setelah berdoa bersama acara dilanjutkan dengan makan siang bersama sampai menjelang dhuhur kami pun bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

Menikmati kopi penambah semangat sambil selfie

Dalam perjalanan pulang ketika jam menunjukkan pukul 12.25 WIB, saya singgah ke mesjid Al Hikmah Cunda untuk melaksanakan shalat Dhuhur berjamaah. Tidak jauh dari mesjid ba'da dhuhur saya singgah sejenak di kafe Aroma Kupie untuk sekedar menikmati kopi pancung kesukaan saya. Setelah membayar dengan harga Rp 3.000, saya melangkah keluar dan pulang ke rumah untuk istirahat sampai menjelang ashar. Tidak lupa saya membeli 2 galon air mineral mount aqua yang sudah saya siapkan tadi pagi di mobil dengan harga Rp 24.000.

Air mineral mount aqua untuk minuman sehari-hari

Setelah melaksanakan shalat Ashar saya istirahat sambil membuka kembali smartphone untuk melihat update berita terbaru. Sesekali saya juga membuka akun steemit dan membalas upvote dan komentar steemian. Aktifitas ini saya lakukan sampai terdengar azan magrib dari pengeras suara di Mesjid Babul Huda Panggoi. Ba'da Isya saya menyelesaikan diary hari ini, semoga tulisan saya semakin berkualitas dan bisa menjadi inspirasi steemian (walaupun agak mustahil sih, hehehe...)

Terima kasih selalu saya ucapkan kepada @anroja, @ernaerningsih dan sahabat steemian semua atas dukungan, kritik dan sarannya.