The Diary Game - Agustus 09, 2022 - Menyusuri Jalan Indonesia di Kota Taipei: Berburu Kudapan Indonesia

Hari ini saya mendapat undangan menjadi salah satu bagian dari team Brilliant time untuk mengenalkan jenis-jenis makanan Indonesia yang dijual di Jalan Indonesia (Indonesian street) yang berada di Kota Taipei. Meskipun saat ini Kondisi memanas Beijing dan Taiwan cukup memanas, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) terus memantau situasi dan perkembangan keaadan, pasalnya terdapat 300.000 orang warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Taiwan merupakan salah satu negara tujuan pekerja Indonesia untuk mengadu nasib demi masa depan yang lebih baik. Selain jumlah nominal gaji yang terhitung tinggi, pemerintah Taiwan juga bersikap ramah kepada para imigran dari Indonesia. Mereka hidup berdampingan satu sama lain, karena saling membutuhkan. Bahkan di sebuah tempat di kota Taipei diberi nama “Indonesia Street (Jalan Indonesia).

Pukul 01.00 semua rombongan bertemu di alan Indonesia berada di dekat Taipei Main Stasion (TMS). Sebuah tempat yang sangat familiar bagi PMI di Taiwan. Dahulu, sebelim masa pandemic merebak, tempat ini sangat dipadati WNI bila hari Minggu, yang merupakan hari libur mereka. Terlebih pada saat Idulgitri, Tempat ini disulam menjadi kampung halaman WNI di Taiwan. Namun, semua berubah sejak pandemic COVID-19 melanda dunia. Meskipun tak seramai dahulu, Indonesian Street masih menjadi tempat kebanggaan WNI di Taipei.

Di Jalan Indonesia banyak Toko Indonesia yang menjual makanan, berupa kudapan dan kuliner nusantara. Berbagai kudapan ada disini, Lapis, cendol, gorengan, pecel, soto hingga nasi padang. Jadi Anda tidak perlu takut kelaparan saat mengunjungi tempat ini. Sepanjang jalan, Anda akan mencium aroma masakan nusantara, aroma sate yang dipanggang, tumis masakan Indonesia yang sedang dimasak, atau beberapa makanan bakso dan soto yang menguar saat disiram kuah yang lezat.

Selain makanan yang sudah dimasak, Anda juga bisa mendapatkan tempe mentah untuk digoreng, tumis, bacem ataupun disajikan aneka selera. Untuk harga 1 papan tempe senilai NTD 50 atau setara dengan 25K. Saya pribadi suka memasak tempe untuk dibacem, walaupun masakan saya tidak selezat makanan mamak di rumah, cukup dapat mengobati kerinduan pada kuliner nusantara.Karena hal yang dirindukan anak rantau adalah makanan rumah.

Di Indonesian street juga terdapat Toko Indonesia yang menyediakan sgala keperluan dan makanan siap saji. Indomie adalah makanan senjata anak perantauan saat belum gajian. Haha. Mie instan Indonesia sangat digemari, bahkan hingga penduduk local. Banyak pekerja migran yang mengenalkan mie instant Indonesia kepada keluarga boss nya. Rasa dan bumbu rempah yang kental tentu saja menjadi ciri khas tersendiri yang wajib di nikmati dari Mie instan Indonesia.

Pada hari-hari tertentu Indonesian street dikunjungi komunitas atau organisasi penduduk local yang ingin mengenal tentang kebudayaan, masakan dan tentang makanan Indonesia. Keragaman kuliner nusantara terkenal hingga penjuru dunia. Salah satu komunitas yang datang ke Jalan Indonesia adalah dari “Brilliant Library” sebuah taman buku bacaan yang dipelopori Mr Zhang, pegiat literasi yang sangat peduli dan menggemari kebudayaan Indonesia. Ia dan istrinya juga beberapa kali pernah berkunjung ke Jakarta, ke Pulau BaLi dan Lombok. Di Taiwan ia sangat senang mengenalkan tentang Indonesia pada penduduk local.

Bagi saya seorang WNI yang berada di Taiwan, sebuah kebahagiaan tersendiri menjadi bagian dari crew Brilliant Time, sehingga dapat berpartisipasi mengenalkan makanan Indonesia yang beranekaragam ke penjuru dunia, khususnya warga Taiwan. Pukul 4:00 kami selesai mengitari semua area, kamipun bertemu di Taipei Main stasion, setelah itu akupun berpamitan kepada seluruh peserta satu sama lain dan berpisah menuju tempat tinggal masing-masing.