Agar Kita Tidak Bermental Miskin

KALU anda sering membaca buku-buku yang bertema tentang motivasi atau seputar pengembangan diri, saya yakin diksi “mental miskin” adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi anda. Ya, diksi mental miskin ini memang bukan seputar masalah, misalnya, tentang seberapa banyak pendapatan kita perbulan, tabungan kita, seberapa besar gaji kita, seberapa banyak pengeluaran bulanan kita atau bahkan tentang latar belakang kondisi ekonomi keluarga kita berasal. Bukan!

Karena di lingkungan sekitar kita masih dijumpai, maaf, horang “Kaya” yang ternyata masih bermental miskin.Lalu pertanyaannya, langsung the to point saja kita, bagaimana sih caranya agar kita tidak bermental miskin.

Dari banyak cara yang dikemukakan oleh banyak tokoh di dunia, tentang bagaimana cara agar kita tidak bermental miskin, maka ditemukan satu cara (dan ini logis menurut saya) untuk menjauhi mental miskin dari diri pribadi kita, yakni dengan cara:

Mengubah mindset atau pola pikir kita.

Sulit memang mengejewantahkan hal satu ini. Makanya kebanyakan orang, tidak menyadari bahwa dirinya bermental miskin, meski pada kenyataannya secara materi ia sudah bisa kita klasifikasi sebagai horang kaya.

Oleh karena demikian, adalah penting bagi kita untuk memiliki mental kaya. Meski secara materi masih tergolong miskin. Untuk mudahnya membedakan orang yang bermental miskin dengan yang bermental kaya mungkin bisa dijelaskan oleh gambar hasil saduran berikut ini:

Setelah kita tahu, posisi kita saat ini termasuk ke dalam golongan yang mana, barulah kemudian kita bisa melangkah dalam mengubah mindset bila seandainya masih dengan "mental miskin" menuju mental kaya. Gimana caranya? Salah satunya adalah dengan pesan yang ada dalam gambar hasil saduran berikut ini:

Satu lagi yang penting untuk digarisbawahi adalah, mindset "mental miskin" tidak dipengaruhi oleh banyaknya materi, tetapi ia mempengaruhi dalam hal penguasaan dan penggunaan materi. Nyanban

---

Kamis, 17 Juni 2021 || @emsyawall