The Diary Game : Kamis , 29 April 2021

Bunga yang sedang mekar di halaman rumah saya.

Memasuki hari ke delapan belas puasa perut saya semakin bisa berkompromi dengan rasa lapar. Malah saya merasa badan saya makin terasa ringan dan enteng dari hari ke hari. Sepertinya perut saya sudah dapat beradaptasi dengan sangat baik dengan ketiadaan makanan yang memasuki perut.

Hari ini seperti biasanya saya bangun sahur pada jam 4.15 a.m. Sedikit saja suara yang agak keras membuat saya terbangun dengan cepat. Bangun tidur saya segera membasuh wajah saya terlebih dahulu agar rasa kantuk saya bisa hilang. Setelah itu saya segera mempersiapkan menu sahur untuk pagi ini.

Selesai sahur saya segera membereskan semuanya seperti mencuci piring-piring kotor dan menyapu lantai dari sisa-sisa makanan yang jatuh. Setelah itu saya hanya bersantai saja sambil menunggu suara azan subuh berkumandang. Sekitar jam 5 pagi suara azan subuh pun terdengar mengalun merdu. Mengajak setiap insan untuk menunaikan shalat di pagi yang indah ini.

Saya segera menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Setelah itu saya segera menyelesaikan shalat subuh. Setelah itu hanya duduk-duduk saja sambil menonton internet. Tiba-tiba suara hape saya berbunyi karena ada pesan WhatsApp yang masuk. Ternyata seorang teman saya ingin mencairkan SBD nya karena sedang butuh uang. Apalagi saat ini adalah tanggal tua sehingga banyak orang yang sudah mulai kehabisan stock uang belanja. Saya mengatakan oke dan segera menyuruh kawan saya tersebut mengirim langsung SBDnya langsung ke alamat wallet bittrex saya agar bisa segera saya proses.

Setelah sbd dikirim saya segera memproses transaksi tersebut. Semuanya berjalan lancar-lancar saja. Nanti ketika matahari sudah terang saya akan menuju ke bank untuk menarik uangnya. Sementara teman saya tersebut saya suruh datang ke rumah saya untuk mengambil uangnya.

Pagi hari jam 7.00 a.m matahari mulai menampakkan cahaya terangnya. Sayapun segera mandi dan berpakaian rapi karena saya ingin pergi mengambil uang di ATM yang ada di dekat rumah saya. Saya segera berangkat karena saya tidak mau apalagi kawan saya datang nanti uangnya belum saya tarik.

Sampai di ATM ternyata tidak ada orang karena bank juga belum buka. Saya segera melakukan transaksi . Setelah uang keluar saya segera mengambilnya dan segera memasukkannya ke kantong rok saya. Setelah itu saya segera pulang

Dirumah saya tidak memiliki kegiatan yang berarti. Sekarang ini saya tidak begitu sibuk mencuci pakaian lagi karena kadang -kadang saya suka meloundrynya di loundry dekat rumah saya. Apalagi harganya juga sangat murah yaitu lima ribu rupiah perkilo. Namun itu hanya kadang-kadang saja. Bila saya sedang tajin-rajinnya pasti saya akan mengerjakannya sendiri.

Tanaman liar yang tumbuh di halaman rumah saya.

Sekitar jam 10 a.m suara klanson sepeda motor terdengar di dekat pagar rumah saya. Ternyata teman saya yang datang untuk mengambil uangnya . Saya pun segera mempersilakan teman saya untuk masuk ke dalam rumah saya. Namun teman saya menolaknya dan mengatakan bahwa ia sedang terburu-buru.

Saya pun segera masuk ke dalam rumah untuk mengambil uang kawan saya tersebut. Setelah itu saya segera menyerahkan semua uang kepada teman saya. Setelah menghitung jumlah uang teman saya pamit sambil menyelipkan sedikit uang tanda terima kasih kepada saya.
Saya pun menerima nya sambil mengucapkan terima kasih. Teman saya segera tancap gas karena dia terlihat sangat tergesa-gesa.

Sore hari jam 3.00 p.m

Ini adalah waktu saya untuk memasak menu makanan untuk berbuka puasa nanti. Setelah itu saya menunggu waktu shalat Ashar tiba lu saya menunaikan shalat. Setelah itu saya menyiram tanaman lalu menyapu halaman rumah. Setelah itu saya mandi dan hanya bersantai saja.

Jam 6.42 p.m
Bunyi serine tanda waktu berbuka puasa telah tiba. Saya segera menyantap hidangan makanan lalu setelah itu saya shalat maghrib. Setelah itu saya menunggu waktu shalat Isya dan shalat terawih tiba. Saat larut malam tiba saya menulis diary saya dalam blog steemit saya. Sekian dan terima kasih. Salam.