The Diary Game (22 Oktober 2020) : Relax Sunday

Assalamu’alaikum

Bawaan Mamak

Pagi ini aku bangun sangat cepat sekali, entah itu cepat atau memang aku tidak tidur semalaman, mungkin karena kelelahan membuat kepala agak pusing dan berat. Setelah sholat subuh aku menuju dapur untuk menggoreng telur mata sapi. Setelah makan, aku kembali ke kamar.

Sekitar pukul 09.00 pagi Ibuku tiba dari Geudong dengan berbagai macam bawaannya, kerupuk melinjo, buah-buahan dari belakang rumah, ayam ungkep, dan lain-lain. Ibu langsung membersihkan kulkasku sambil merepet, seperti biasa aku tidak menjawab, apapun ocehannya aku hanya menjawab “iya mak”, aku bermain game di dapur menemani ibu yang sedang berberes sambil ceramah karena banyak sekali makanan expired di dalam kulkas, ada juga bawang yang sudah tumbuh daunnya, yang lebih aneh lagi biji kemiri pun sudah berubah jadi serbuk hitam.

Membeli Cake

Siang hari aku bersiap-siap untuk pergi ke undangan intat ranup adiknya Juli di Batuphat, sebelum menuju rumahnya tidak lupa aku membelikan cake. Dari Lhokseumawe hanya sendirian saja, sebelumnya aku sudah janjian dengan Ira agar kami bertemu di ujung Lorong rumah Juli. Ira menelfon katanya sudah setengah perjalanan, dia berangkat dari gunung salak karena ayamnya sudah tiba waktu panen, jika mau masuk masa panen biasanya Ira menginap di gunung salak sampai ayam-ayam itu diangkut oleh truck/pick up salah satu perusahaan makanan ternama di Indonesia, jika kita menikmati sosis atau nugget bisa jadi itu adalah ayamnya temanku ;)

Kubangan

Aku melewati Ujungblang, dalam perjalanan menuju Batuphat ada sebuah kubangan yang lumayan besar, padahal itu adalah jalan aspal. Semoga tahun depan Kota Lhokseumawe terbebas dari jalanan rusak.

DG yang sedang mondar mandir mencari alamat

Hanya 10 menit aku telah sampai di ujung lorong rumah Juli, karena Ira belum juga sampai jadi aku bermain game di Smartphone agar tidak bosan, karena menunggu bisa menyebabkan hipertensi. Selagi aku bermain game, tiba-tiba dari arah depan terlihat mobil Degi berbalik arah, dalam hatiku mungkin dia baru saja selesai, aku dan Degi tidak janjian karena kemarin dia bilang akan ada tiga undangan pada hari ini. Aku melanjutkan bermain Smartphone, mobil Degi lewat lagi, aku masih tidak peduli karena ada beberapa temanku memang suka mutar-mutar tidak jelas, termasuk aku. Aku melihat spion ternyata jauh dibelakang Degi turun dari mobil, mungkin sedang bertanya. Disitu aku sadar ada yang tidak beres dengannya. Terkahir kalinya dia melewatiku mungkin barulah dia menyadari bahwa aku sudah dari tadi parkir di pinggir jalan. Setelah Degi menepi, aku keluar dari mobil, belum sempat aku bertanya dia lebih dahulu menjelaskan bahwa dari tadi sudah mutar-mutar mencari alamat, apesnya di jalan itu ada tiga pesta, dia sempat salah masuk ke salah satu tempat pesta, aku yang mendengarnya antara kasihan dan ngakak.

Sepulang dari acara, aku memutuskan untuk langsung pulang ke rumah karena kondisi badan seperti nge drop. Setelah sampai di rumah, Ibu ku juga akan buru-buru pulang, rumah sudah bersih, padahal aku selalu bilang ke ibu jangan repot-repot kalau ke rumahku, santai saja. Ibuku dengan bahasa Aceh pasti menjawab ”Kiban santai, rumoh lagee kapai prang”, berhubung aku tidak pernah melihat kapal perang jadi hanya bisa diam.

Malamnya aku dan keluarga hanya beristirahat di rumah, karena besok hari Senin sudah pasti hari yang sangat sibuk.

Halo pak @radjasalman... long time no see ya. Terima kasih kepada bang @anroja, kak @ernaerningsih, bang @nazarul, bang @muzack1, @el-nailul dan semuanya atas dukungan dan bimbingannya...😇