The Diary Game (Sabtu, 16 Oktober 2021) Panas terik sehari penuh, Rahmat Hujan menjelang Magrib.

Setelah semuanya ritual pagi seperti biasa, dari bangun tidur mandi shalat Subuh dan jalan jalan pagi, aku sudah berada di kota Meureudu, aku sarapan di warung kopi Meurasa, itu karena Warung Kopi Wali tempat nongkrong kami tak buka hari ini. Tak lama diwarung aku segera buka kios dan menjahit,

Sarapan pagi di warung kopi Meurasa

Rasanya hari ini cukup panas bahkan terlihat tak ada awan sedikit pun sehingga teriknya matahari hingga peluh sangat terasa bagi ku yang sedang menjahit. Dan saat menjelang Dhuhur merupakan puncak teriknya matahari, akupun bersih bersih untuk ketempat pesta di kampung tempat Kios ku juga dan tak jauh dari kios. Namun saat itu aku dikunjungi Adinda Munawar yang sudah berjalan sebagai pedagang di Kota Lhokseumawe. Dia ketika dikampung dulu masa kecilnya selalu bermain di kios ku. Sehingga dia ingat akan aku. Terimakasih Adinda Munawar yang sudah mengunjungi ku.

Adinda Munawar mengunjungi kami

Dan setelah itu aku ganti baju langsung menuju tempat pesta dan cukup ramai karena memang pesta besar. Aku segera makan menu khenduri yang tersedia di tempat pesta tersebut. Daging rendang Padang ditambah dengan kuwah Beulangong ala Aceh Rayek bahkan yang masak pun keluarga mereka yang dari Aceh Besar juga.

Baru siap makan adzan Dhuhur pun berkumandang, bahkan Meunasah Gampong Mns Jurong berada di tepat didepan rumah Pesta, maka aku segera berwudhuk dan shalat berjamaah di situ.

Ditempat Pesta

Usai shalat aku kembali ke kios dan menjahit lagi hingga Shalat Ashar di kios, hari nampak nya masih terik dan panas. Dan tak ada tanda-tanda bakal akan turun hujan. Namu sebelum aku tutup kios, angin kencang beserta hujan yang cukup lebat membasahi bumi dan membuat jalan di depan Kios ku sepi dari lalu lintas. Bahkan telah merubuhkan sebuah kenopi di toko isi ulang Air disamping Kios aku.

Hujan mengalahkan panas terik nya matahari sepanjang hari ini

Kenopi yang roboh akibat angin dan hujan yang lebat

Aku segera tutup Kios dan dengan memakai baju hujan / Mantel aku pun pulang kerumah di Paru Cot. Sehingga Shalat Magrib bisa dirumah setelah mandi. Diluar masih hujan aku segera makan malam, dan Shalat Insya juga dirumah. Benar benar malam ini terasa dingin. Aku pun beranjak tidur dan baru menjelang Shubuh postingan ini terupdate di akun steemit ini.

Demikian cerita dan kegiatan aku tuangkan dalam diaryku sepanjang hari ini. Walaupun telat namun tetap memenuhi konten yang dikonteskan.
Terimakasih kepada :

@steemcurator01 @steemcurator02
@Steemiblog @steemseacurator
@steemcurator08 @anroja
@inwi @el-nailul @muzack01
@nazarul @ernaerningsih
@ewiendos
Dan kepada seluruh komunitas steem SEA