The Diary Game 8 September 2024 : Nasi Gurih Station Coffee
Assalamualaikum warahmatullah hibarakatuh.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas untuk semua sahabat stemian saya dimana pun berada.
Hari ini saya akan membagikan cerita unik harian yang telah dilakukan dari pagi hingga malam hari. Pada pagi minggu yang cerah, saya membuka pintu menyapu halaman teras rumah. Selanjutnya saya merapikan semua sampah yang ada di meja dapur dan kamar mandi untuk dimasukkan ke dalam plastik sampah. Plastik tersebut saya buang ke tempat sampah. Pulang dari tempat sampah, saya membersihkan bak mandi yang sudah kotor. Saya terus bekerja membersihkan rumah sampai lupa belum sarapan pagi.
 |
|---|
Sarapan pagi kali ini saya belikan di warung dikarenakan istri sedang kurang sehat dan tidak sanggup untuk memasak. Jadi saya putuhkan beli di warung saja. Saya pergi ke Station Cofffe untuk membeli lontong. Lontong di cafe ini memiliki rasa yang berbeda dari warung yang lain dan hal tersebutlah membuat saya menyukai lontong disini. Saya memesan menu lontong satu bungkus ditambah pergedel dan telur bulat. Kebetulan antrian tidak panjang, jadi saya tidak terlama menunggu. Biasanya membeli nasi disini minimal 15 menit waktu tunggu disebabkan warung nasi ini selalu ramai dari pengunjung.
 |
|---|
Sesampai di rumah, saya duluan makan lontong dibandingkan istri. Kenapa saya duluan dibandingkan istri? Karena istri saat itu sedang memberikan nasi kepada anak saya sedangkan saya mengambil lontong untuk makan di sebelah anak. Dengan bantuan saya berada di samping anak, nasi anak mau dimakan sampai habis.
Setelah makan selesai dan anak juga sudah dibersihkan. Saya keluar rumah untuk mengecek jadwal poli paru di rumah sakit Kersrem. Saya menjumpai resepsionis dan meanyakan jadwal. Petugas menunjuk ke sebelah luar kaca yang sudah terisi oleh jadwal masing - masing poli. Saya berfokus pada poli paru dikarenakan istri dirujuk ke poli paru.
 |
|---|
Kemudian siang harinya, saya memiliki waktu kosong dari pukul 14.00 dikarenakan anak sudah tertidur. Saya pergi ke warung kopi ingin mencicipi secangkir sanger panas untuk merilekskan pikiran. Bagi saya meminum sanger itu bisa mencerahkan pikiran dan membuat semua kepenatan di kepala menghilang. Sambilan minum sanger, saya juga mencari bahan - bahan pembina upacara dikarenakan besok kena giliran saya untuk jadi pembina upacara. Banyak sekali bahan yang ada di media sosial dan menjadikan bahan referensi yang cocok untuk saya.
 |
|---|
Azan magrib tiba, saya melaksanakan kegiatan shalat dan dilanjutkan dengan menemani anak makan. Istri memanggil saya dan mengatakan bahwa lauk untuk malam ini tidak ada. Lauk makan sudah habis pada siang harinya. Istri meminta tolong untuk membelikan sate matang untuk menu makan malam ini. Saya mengambil kunci dan langsung pergi ke Sate Matang Sagobi untuk membeli satu bungkus. Satu bungkus sate matang terdiri dari 10 tusuk daging sehingga kami bisa saling berbagi.
Cukup disini dulu cerita harian saya, semoga bisa membawa manfaat kepada semua teman - teman.
by @candra8692